PART 28

130 17 6
                                    

Tiffany yang sedang duduk di
pinggir brankar, kini sedang
menyuapi Neneknya. Kata Dokter,
keadaannya sudah semakin baik.
"Sudah cukup, Tiffany. Nenek
sudah kenyang!" ucap YooJin (eugene)
sambil menjauhkan sendok dari
mulutnya.
"Ya sudah, kalau Nenek sudah
kenyang". Tiffany menyudahinya, lalu
meletakkan nampan berisi bubur
di atas meja nakas. Dia meraih
botol minum, dan membantu
Yoojin untuk meneguknya.
Setelah perutnya terasa
kenyang, Yoojin menatap putrinya
itu dengan seksama. Sambil
diiringi senyum kecil yang
membuat Tiffany kebingungan.
"Ada apa, Nenek?"
Tidak biasanya Yoojin bersikap
seperti ini. Apa mungkin karena
dia sudah sembuh, dan sekarang
dia terlihat lebih bahagia?

"MiYoung-ah, Kau kemana saja selama beberapa hari kemarin?".

"Ohh, itu... Temanku Esther menghubungiku dia bilang 'sangat merindukanku, tapi tidak memiliki waktu untuk kemari jadi aku yang mengunjunginya". Alasan Tiffany berbohong.

"Ohh, Lalu Bagaimana hubunganmu
dengan Nichkhun? Apa kau mengunjungi Esther bersama Nichkhun?" tanya YooJin.

karena sejak berada di rumah
sakit ini. YooJin tidak pernah melihat
Nichkhun datang menjenguknya. Biasanya, pria itu
selalu menyempatkan diri untuk
mengunjunginya.
Tiffany menunduk sedih. Dia
tidak tega untuk mengatakan ini
pada Neneknya. Karena Nenek juga
mengenal Nichkhun dengan baik.

"Aku dan dia sudah berpisah,
Nenek!" ucapnya dengan senyum
kecut. Seolah tidak terima, jika dia
dan Nichkhun berpisah.

"Hm, Kenapa?"
Tiffany menggelengelekan kepala,
dia tidak ingin menceritakan
kejadian yang sebenarnya pada
Neneknya Karena itu bisa saja akan
menimbulkan masalah baru.

"Ya Sudah, orang memang
datang dan pergi. Meski dia baik,
belum tentu dia yang terbaik
untukmu!" Tiffany menganggukkan
kepala, dia menatap YooJin dan
tersenyum senang.
Setidaknya, ucapan Nenek
mampu memberikan semangat
untuknya. Karena menurut Tiffany,
Nichkhun memang pantas marah
padanya.

"Benar, Sebenarnya Kau dan Choi Siwon ada hubungan apa?".
Seketika tubuh Tiffany
menegang, ketika mendengar
pertanyaan itu. Dia meneguk
salivanya dengan kasar, hendak
memikirkan jawaban.
Aneh saja, kenapa mendadak
Neneknya bertanya hal seperti itu?

"Tidak ada hubungan apa-apa,
Nenek!".
Yoojin terkekeh mendengar
ucapan Tiffany. Dia menepuk
punggung tangan cucu bungsunya itu
dengan lembut, dan menatapnya
seksama.

"MiYoung-ah, kau tidak perlu berbohong. Nenek sudah tau!".

A-Apa? Apa yang diketahui Nenek? Apa Siwon mengatakan sesuatu tentang hubungan mereka?
"Ma-maksud Nenek?" tanyanya
yang mendadak panik. Dia
terkekeh, sekedar untuk menutupi
kegugupannya.

"Tidak ada pria yang bersikap
manis seperti itu. Kalau tidak
memiliki hubungan spesial."
Yoojin melirik Tiffany yang
terlihat malu-malu. Mengingat
semua sikap Siwon yang begitu
manis, membuat dia yakin jika
mereka memiliki hubungan

"Nenek, Tuan Choi itu hanya
atasanku. Dia hanya terlalu baik dan
membantuku. Mungkin kasihan,
pada orang miskin seperti kita."
Tiffany berusaha untuk tidak berharap terlalu banyak Dia benar-benar meyakinkan dirinya sendiri yang tidak akan
pernah bersama dengan Choi Siwon seolah sedang menipu dirinya sendiri.

"Tapi sepertinya dia
menyukaimu!".

"Tidak, Nenek! Dia memang seperti itu, pada semua orang".

"Nenek tidak yakin!".

"Ya, karena Nenek baru
mengenalnya!" ucap Tiffany, dia
masih berusaha mencari alasan
yang tepat.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang