PART 014

646 53 10
                                    


——

——

“Pesta pernikahan?!”

Donghae yang sedang berfokus dengan pekerjaannya merasa terkejut dengan ucapan Siwon. Ia meletakkan kertas yang dipegangnya dan menatap Siwon yang duduk disebrangnya. Di sofa yang berada di ruangan Siwon.

“Kenapa berlebihan seperti itu?” Dengus Siwon. Matanya tidak lepas dari berkas dihadapannya.

“Karena kau mengucapkan sesuatu yang tidak biasa dengan ekspresi tenang seperti itu.” Sahut Donghae.

“Apanya yang tidak biasa? Aku bahkan sudah menikah dari beberapa bulan yang lalu, hyung.” Balas Siwon.

“Aku hanya melakukan sesuatu yang sudah seharusnya aku lakukan saat itu.” Lanjutnya.

“Kau sudah memberitahu istrimu?” Tanya Donghae.

“Tentu saja.” Jawab Siwon. Meletakkan berkas di atas meja setelah memenuhinya dengan banyak coretan.

“Kapan kau akan mengadakannya?”

“Hari Minggu nanti. Tolong persiapkan semuanya, hyung.” Kata Siwon.

“Minggu? Baiklah.” Ujar Donghae seolah tanpa sadar. Namun beberapa saat kemudian ia terlonjak dan menatap Siwon dengan matanya yang membesar.

“MINGGU?! TIGA HARI LAGI?!” Teriak Donghae. Siwon yang terkejut mendengar teriakan laki-laki itu menatap Dongahae dengan kesal. Kenapa Donghae harus terus-terusan bersikap berlebihan?

“Ck! Aku bisa tuli, hyung!”

“Hei!! Apa kau gila? Bagaimana bisa kau menyuruhku menyiapkan pesta pernikahan dalam waktu tiga hari? Normalnya orang-orang menyiapkan pernikahan selama enam bulan bahkan satu tahun!” Pekik Donghae dengan frustasi.

“Aku tau. Tetapi aku tidak bisa menunda pesta pernikahanku selama itu. Tiffany sedang hamil dan aku tidak mungkin membiarkannya memakai gaun saat perutnya sudah membesar.” Jelas Siwon.

“H–hamil? Tiffany hamil?” Siwon mengangguk.

Donghae terdiam. Ia mengamati ekspresi wajah Siwon yang tampak bahagia saat mengatakan bahwa Tiffany sedang hamil. Tidak sesuai dengan apa yang Donghae pikirkan selama ini. Ia pikir Siwon akan menolak jika Tiffany mengandung anaknya. Tetapi laki-laki itu justru merasa sangat senang. Apa trauma–sialan–Siwon tidak mempengaruhi laki-laki itu?

“Hyung? Hyung!”

“Apa?”

“Kenapa kau melamun?”

“T–tidak. Aku hanya terkejut.” Ucap Donghae.

“Selamat untukmu, Siwon-ah. Kalau begitu kau akan menjadi ayah sebentar lagi.” Donghae memberikan senyum terbaiknya. Mendengar ucapan selamat dari Donghae membuat Siwon merasa malu dan juga bangga di saat yang bersamaan.

“Ya, aku juga tidak menyangka akan menjadi seorang ayah.” Ucap Siwon dengan senyum kecilnya.

“Kalau begitu..” Donghae sengaja menggantung kalimatnya. Siwon menatap laki-laki itu dengan alis yang menyatu.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang