——–You’re the one for me–
——
Author POV
“Apa rencanamu hari ini?” Tanya SungJae saat Tiffany baru saja duduk di kursi makan untuk menyantap sarapan.
“Aku akan ke cafe Nichkhun.” Jawab Tiffany pelan.
“Ketahuilah bahwa aku memiliki mata-mata di mana-mana, Miyoung-ah. Jika kau ketahuan bertemu dengan Siwon, aku akan mengurungmu di rumah ini.” Ancam SungJae.
“Appa!” Tiffany tampak tidak terima.
“Dia suamiku.” Kata Tiffany ketus.
“Suami yang tidak mempercayaimu? Suami yang tidak mengakui anak di dalam kandunganmu?” Sindir SungJae.
“Siwon sudah menyesal melakukannya, appa. Dia sudah meminta maaf padaku.”
“Dan kau luluh hanya karena sebuah maaf? Setelah semua luka yang diberikannya padamu?”
“Kau tidak tau bagaimana perjuangannya, appa. Siwon juga merasa terluka atas apa yang dia lakukan padaku. Kami hanyalah korban dari keegoisan seseorang.” Ucap Tiffany.
“Apa maksudmu? Keegoisan siapa?” Tanya Sungjae. Jessica tampak mengamati percakapan ayah dan anak itu dalam diam.
“Seseorang melakukannya untuk memisahkan aku dan Siwon. Karena dia menyukai Siwon.” Jawab Tiffany.
Sungjae mendengus dan menyeruput kopi yang dibuat oleh Jessica.
“Apapun alasannya, dia sudah menyakitimu. Dia menyakiti anakku.” Tegas SungJae.
“Ini kehidupan rumah tangga Tiffany, aku pikir kita bisa menyerahkan masalah ini pada mereka.” Komentar Jessica. Sungjae menatapnya dengan tajam hingga membuat Jessica kembali menutup mulutnya.
“Appa benar-benar ingin aku bercerai? Kau ingin anakku tidak memiliki ayah?!” Tanya Tiffany dengan kesal. Sungjae berdehem pelan.
“Jika itu yang terbaik untuk anakmu, maka itulah yang harus terjadi.”
“Yang terbaik untuk anakku adalah tumbuh bersamaku sebagai ibunya dan Siwon sebagai ayahnya.” Sahut Tiffany.
Sungjae menatap Tiffany dengan tajam. Merasa kesal karena sifat keras kepala yang dimiliki anaknya itu. Ia tau bahwa Tiffany memang keras kepala. Namun ia tidak tau sejak kapan sifat keras kepala itu semakin menjadi.
“Jangan melawanku! Jika aku mengatakan kau tidak boleh bertemu dengan Siwon, maka kau tidak boleh bertemu dengannya!” Putus Sungjae dan segera berdiri untuk berangkat kerja.
“Appa! Appa!” Pekik Tiffany.
“Ya, Hwang Sungjae!!” Jerit Tiffany dengan kesal.
Namun Sungjae tampak tidak peduli walaupun Tiffany bersikap kurang ajar dengan memanggil namanya. Tiffany menghentakkan kakinya dengan kesal. Ia membanting sendok dan sumpit yang dipegangnya di atas meja. Nafsu makannya hilang entah kemana.
“Tidak bisakah eomma membujuk appa?” Tanya Tiffany.
Jessica mengangkat kedua bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIFANY (SHARE FF from Internet)
RomansaIni adalah FF TBC (SIFANY) dari internet NC Oke Jadi harap kebijakannya dalam membaca dan TOLONG, aku MOHON MAAF jika aku secara tidak langsung meracuni otak para readers yang masih POLOS hehe aku MINTA MAAF... sekali lagi, ini hanya untuk usia...