PART 27

136 14 1
                                    

Pagi itu, dia tiba di kantor.
Seperti biasa, para staf dan
karyawan selalu menyapa, setiap
kali melihat Siwon berlalu di
hadapan mereka.
"Selamat pagi Tuan,"
Dan dia hanya menjawab
dengan anggukan kepala.

saat ia baru memasuki ruangannya dan belum ada satu menit Siwon meletakan pantatnya di
atas kursi ia Sudah disambut ada setumpuk
file yang harus dia periksa di sana.
Tapi, karena suasana hatinya
yang sedang baik-baik saja dia
akan menyelesaikan pekerjaan ini
dengan santai.

Klek!
Suara pintu terbuka,
mengagetkan Siwon yang baru saja
membuka satu file. Dan ternyata
yang masuk adalah Lee Donghae.

"Annyeong, Chingguya!". Donghae memasuki ruangan Siwon dengan tersenyum.

"Hei, Apa kau masih marah?"
tanya Donghae hati-hati.
Menyadari dirinya yang
dimaksud, Siwon hanya menatapnya datar.

Donghae tertawa kecil, ketika
mendengar decakan dari bibir pria
itu. Entah kenapa, dia suka sekali
membuat Siwon ini kesal.

"Oppa Ini laporan keuangan bulan
lalu." Donghae meletakkan map di atas meja, dan mendapat lirikan sesaat dari Siwon seperti sudah muak dengan tingkah usil teman baiknya itu jadi ia memutuskan untuk membiarkannya saja untuk saat ini.

Setelah Donghae meletakan berkasnya diatas meja sebelum ia pergi ia melihat Siwon yang sudah menatapnya intens dalam diam

"A-ada apa? Kau butuh sesuatu?
Atau kau 'membutuhkanku' Op-pa?". Ujar Donghae sambil meliuk-liukan bahunya, Siwon berdecak kesal.

Sialan kau!" ucapnya, lalu menarik
nafas dengan pelan.
Dia tidak membutuhkan 'hal seperti itu' dari Donghae tapi ada hal lain.

"Tolong carikan seorang
penjaga."
Donghae mengerutkan
keningnya, dia menatap Siwon
dengan lekat. Dia cukup mengenal Siwon, sejak kapan dia membutuhkan
seorang penjaga? Siwon sendiri saja
tidak pernah mau terkekang
dengan penjagaan yang ketat.

Bahkan ketika masih
menempuh pendidikan dulu,
mendiang Ibunya mengirimkan
seorang penjaga untuk mengawasi
Siwon Namun, dia sendiri malah
menghajar orang suruhan Ibunya
itu.
Lalu sekarang? Dia
membutuhkannya?

"Untuk siapa? Untukmu?".

Siwon menggelengkan
kepalanya. "Untuk Tiffany."
Seketika, Donghae paham

dengan isi kepala pria itu. Dia
mengulum senyumnya, lalu
menarik kursi dan duduk di
hadapan Saka.

"Untuk Tiffany? Tapi bukankah dia bisa bela diri? Kudengar selain Judo dia juga bisa Tinju, Jadi aku rasa-"

"Hm. Aku tidak bisa
mengawasinya setiap waktu Dan
aku tidak tenang meninggalkan dia seorang diri... Kau Lihat kan, baru kutinggal sebentar dia sudah berani bertemu mantannya dan pergi keluar negeri sendiri".
Donghae terdiam sebentar,
hingga detik kemudian dia
terkekeh sendiri. Dan hal itu
menimbulkan kebingungan di
kepala Siwon.

Apa yang salah? Apa
ucapannya terdengar seperti
sebuah lelucon?

Kekehan Donghae masih
berlanjut, sampai akhirnya dia
mendapat sebuah hadiah dari
Siwon.

Plak!

"Akh!" Dia memekik tertahan,
ketika sebuah map mengarah
tepat di kepalanya, dia terdiam
sebentar untuk mencerna apa
yang baru saja terjadi.

"Kau gila!" ucap Donghae,
sambil mengusap kepalanya.
Namun, tidak ada ekspresi
yang diberikan Siwon. Dia malah
menatap pria itu dengan datar,
dan sebelah alis yang terangkat ke
atas.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang