PART 09

908 58 18
                                    

--

-You're the one for me-

--

Author POV

Rasanya percuma Tiffany meminta Bibi Lee menyiapkan makanan ringan untuk Siwon. Karena nyatanya laki-laki itu lebih tertarik pada sekaleng bir yang berada ditangannya saat ini. Begitu pun dengan Tiffany yang sudah cukup lama tidak mengkonsumsi alkohol, menganggap bahwa bir yang sedang diminumnya sangat enak.

Keduanya masih berada di kamar Siwon. Duduk berdampingan di lantai yang beralaskan karpet lembut di depan jendela besar. Menatap hujan gerimis yang masih membasahi kota Seoul. Cahaya yang mereka dapat saat ini hanya dari bulan di luar sana, karena Siwon sengaja mematikan lampu kamarnya.

Tiffany meneguk bir ditangannya, sebelum akhirnya menatap Siwon secara terang-terangan. Mata Siwon masih membengkak karena menangis hebat tadi. Walaupun begitu, wajah laki-laki itu masih terlihat pucat.

Siwon yang mendapatkan tatapan penuh perhatian dari Tiffany menjadi salah tingkah. Laki-laki itu melirik Tiffany dan segera memalingkan wajahnya. Kembali meneguk sekaleng bir yang masih tersisa setengahnya.

"Makanlah ini walaupun sedikit. Perutmu sudah terlalu lama kosong." Kata Tiffany sembari menunjuk makanan ringan dihadapan mereka.

"Aku tidak lapar." Ucap Siwon dengan suaranya yang serak. Tiffany mendengus pelan.

"Jika begitu berikan bir itu padaku. Kau tidak perlu mengisi perutmu dengan apapun jika memang tidak lapar." Omel Tiffany.

Bukannya merasa risih, Siwon justru tersenyum kecil mendengar omelan Tiffany. Setelah menumpahkan kesedihannya dengan menangis tadi, Siwon merasa sesak didadanya berkurang. Ia bisa bernafas dengan normal saat ini. Siwon tidak tau jika menangis dapat mengurangi beban pikiran.

"Kau pergi kemana setelah dari kantor?" Tanya Tiffany tanpa menatap Siwon. Matanya menatap tetesan air hujan yang jatuh ke tanah.

Belum ada jawaban apapun dari Siwon hingga satu menit berlalu. Tiffany berpikir jika laki-laki itu tidak berniat memberitahunya. Tetapi ia salah setelah mendengar Siwon bersuara.

"Aku menemui ayahku." Jawabnya pelan.

Tiffany menoleh dan menatap kemeja Siwon yang bercak kecoklatan. Ternyata kotoran itu adalah tanah dipusaran Kiho.

"Sebenarnya kau bisa mengajakku." Gumam Tiffany.

"Aku tidak ingin menunjukkan kerapuhanku." Sahut Siwon.

"Aku sudah melihat semuanya tadi. Saat kau menangis dengan kencang." Sindir Tiffany. Siwon menatapnya dengan kesal dan Tiffany tidak bisa menahan senyumnya.

Beberapa saat kemudian keduanya sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing. Hanya terdengar helaan nafas mereka serta hujan di luar sana. Bir ditangan mereka pun tampaknya sudah tidak menarik untuk mereka.

"Oh Hyemi bukan ibu kandungku." Kata Siwon tiba-tiba membuat Tiffany menatapnya.

Sejujurnya, Tiffany sudah sempat memikirkan hal ini saat Kiho menceritakan tentang keluarganya pada Tiffany waktu itu. Juga saat melihat sikap Siwon yang selalu acuh pada Hyemi, membuat pemikirkan tersebut semakin kuat.

SIFANY (SHARE FF from Internet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang