102

133 21 9
                                    


jonathan menutup pintu kamarnya sambil menaruh tasnya sembarangan. dia baru sampai rumah dan baru pertama kali ini dari sekian lama dia merasa capek. banyak hal terjadi hari ini, di hari yang awalnya bermula sangat menyenangkan tapi berakhir begitu berat rasanya.

dia tahu kenapa terasa berat, karena dia manja akhir-akhir ini. bersama dengan nina selalu menjadi mood booster dan energi boosternya. dan sekarang tidak hanya dia yang tidak bisa mampir ke tempat nina, tapi juga melihat prospek ke depannya.

tidak hanya fisiknya saja yang terasa terkuras tapi juga psikisnya. ikut mengurusi urusan di ugd dan yang terjadi dengan maya. dan pasak terakhir yang menancap di hati dan pikirannya adalah kabar dari nina yang berkata kalau dia tidak di ijinkan untuk kulian di luar kota.

.

.

.

jonathan tahu memang terlalu 'too good to be true'. dia harusnya tetap percaya kalau jalan yang dia pilih adalah jalan yang sulit dan pelik.

dia harusnya ga keburu seneng, karena akhirnya semesta php-in dia.

dia melihat beberapa foto nina yang sudah dia print dari camera roll hapenya. sengaja dia cetak supaya terlihat seperti hasil kamera polaroid. foto-foto yang sebenarnya sudah dia persiapkan untuk di simpan di album fisiknya besok. minus beberapa yang akan disimpan di dompetnya nanti.

bahkan hanya melihatnya sejenak saja, jonathan sekarang sudah merasa kangen. kangen pada gadis manisnya dengan hidung bangirnya, pada bagaimana rambut pendeknya tertiup angin dan jonathan jadi punya kesempatan buat benerin ke belakang telinga, pada bibir merah jambunya, pada gigi kelincinya yang bahkan lebih jelas kelihatan daripada milik jonathan, pada mata bulatnya yang begitu temaram.

lalu bagaimana kelak saat mata beningnya berlinangan sewaktu rindu menderu?

perlukah jonathan kembali menimbang keputusannya?

...

kemarin saat jonathan bisikin ke nina kemana aslinya dia pengen kuliah, dan nina yang bilang 'kok sama', belum sepenuhnya jonathan bisa memproses kagetnya karena johan yang menginterupsinya dan teriak, "kemana! kasih tahu abang!"

jonathan lirik abangnya sinis, tapi di wajahnya udah keliatan isengnya muncul. jonathan tarik tangannya nina buat nina ikutan dia lari dan ninggalin johan sama ayuk buat ke kamarnya di lantai dua.

johan tercengang juga, apalagi liat jojo yang malah melet ke dia dan denger juga nina yang cekikikan diajak lari-lari sama jojo, menuju kamarnya pula.

"m-mau kemana woy! jojo! jangan sembarangan!!"

johan udah berdiri mau kejar jonathannya, tapi ayuk cegat dia.

"biarin aja lah, lagian menurutmu mereka mau ngapain?"

"engga masalahnya walaupun gue seniornya hanan, hanan serem kalo nyangkut adeknya, bisa digilas ntar gue..!"

...

jonathan masukin nina ke kamarnya, denger suara cekikikan nina pas jonathan kunciin pintu kamarnya.
suara ketawa nina beneran udah candu banget buat jonathan.

dia liat wajah nina yang keliatan banget lagi bahagiam sedikit perlu terengah-engah karena udah lari-larian naik tangga. tapi senyumnya ga hilang-hilang

"sayang kamu beneran? kamu serius? beneran serius??"

ninanya lanjutin cekikikannya tapi dia udah ngangguk. tapi jonathan perlu jawaban pasti, makanya dia raih wajah nina dengan dua tangannya. "se-seriusan? iya??"

''iya!!"nina jawab, bikin jonathan langsung cium gadisnya itu. tangannya nina langsung ke dada jonathan, remas jaket bombernya jonathan. bikin supaya tubuhnya bisa lebih deket sama tubuh jonathan.

pretty eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang