🌼Chapter 33🌼

416 13 0
                                    


🌷"Tuhan sudah mengatur jalan kehidupan setiap orang. Derajat manusia tidak selalu berada di puncak atas dan terendah, tapi ada waktunya derajat seseorang akan berubah."🌷

  Terlihat dua orang gadis menghentikan lariannya ketika dirasa sudah jauh dari seorang yang ingin menangkap salah satu dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Terlihat dua orang gadis menghentikan lariannya ketika dirasa sudah jauh dari seorang yang ingin menangkap salah satu dari mereka. Keduanya sama-sama ngos-ngosan dan beberapa bulir keringat sebesar biji jagung mengalir di pelipis, mereka lalu menyeka keringatnya masing-masing dengan punggung tangan. Kedua gadis itu tidak lain dan tak bukan ialah Desta juga Yina, ternyata seseorang yang melempar batu ke arah Gino tadi pelakunya Desta seorang. Ia memang sengaja melakukannya, karena tidak ada pilihan lain. Walaupun sejujurnya ia merasa khawatir jikalau cowok itu mengalami luka serius akibatnya, tapi setidaknya Yina sudah aman bersamanya. 

  "Apa lo baik-baik aja Yina?" tanyanya kepada Yina yang berdiri di sebelahnya dengan ekspresi yang terlihat sedang menahan sakit, dimana dirinya tengah memegang perut. Sontak saja Desta menjadi cemas, takut terjadi sesuatu yang tidak-tidak kepada temannya itu. 

  "Perut lo sakit? Kita ke klinik sini dulu yuk, buat diperiksa, sekalian dikasih obat." tawarnya, sembari menggandeng lengan Yina. Namun niat baik Desta ditolak oleh Yina dengan menggelengkan kepala, tidak mungkin baginya jika harus pergi ke klinik bersama Desta, malahan yang ada nanti aib tentang kehamilannya akan diketahui oleh Desta. Yina merasa malu tiada tara jika temannya itu mengetahuinya, ia pasti akan mencap dirinya sebagai perempuan murahan yang tidak tahu malu, karena berani berbuat diluar pernikahan. 

  "Tidak usah, ini cuma sakit perut biasa." Yina menampilkan senyum dibalik bibirnya yang pucat. 

  "Tidak-tidak, lo itu sakit, mending diperiksa aja. Lo nggak usah khawatir tentang biaya, gue yang akan tanggung oke? Ya sudah ayo, muka lo udah pucat banget gitu juga, ntar kalau dibiarin malah makin sakit." ucapnya kekeuh. 

  "Tidak perlu Desta." tolak Yina lagi, ia berserikeras pada pendiriannya. Kening Desta saling bertaut, ia merasa seperti ada yang aneh dengan tingkah Yina. 

  "Apa ada yang lo sembunyikan dari gue?" Pada akhirnya, Desta menanyakannya juga. Baginya gelagat Yina itu sangat mudah diprediksi, ia tahu kalau temannya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya, yang pasti sesuatu itu bukanlah masalah kecil. 

  Yina hanya menggelengkan kepala tanpa suara, tatkala perutnya seperti bergejolak di dalam. Ia langsung menutup mulut, karena rasa mual kembali menyerangnya di saat yang tidak pas. Desta pun segera memegang Yina agar tidak kehilangan keseimbangan tubuh. 

  "Tuh 'kan apa gue bilang barusan, lo itu harus pergi ke klinik. Please deh jangan ngeyel kalau dikasih tau, gue itu khawatir sama lo Yina." Desta menarik pergelangan tangan kanan Yina, lalu diletakan ke salah satu bahunya. Berniat ingin membopong dan Desta melakukan sedikit paksaan agar Yina mau dibawa ke klinik terdekat. 

  Yina yang kondisi tubuhnya kian melemas tak dapat menolak kemauan Desta, mau tidak mau ia harus menurutinya, meskipun kenyataan dirinya hamil akan terbongkar juga. Yina sudah pasrah, ia sudah berprasangka buruk bahwa Desta akan marah padanya dan mungkin saja tidak mau melihat wajahnya lagi karena berita kehamilannya itu. 

  Sesampainya di klinik, Yina pergi ke kamar mandi dan langsung muntah. Desta menjadi makin panik dibuatnya, sang Dokter pun segera memeriksa bagian perut Yina setelah ia direbahkan ke atas kasur. Desta yang awalnya dirundung kecemasan menjadi keheranan sendiri, sebab Dokter wanita itu nampak tersenyum. Yina memijit batang hidungnya, tak siap akan seperti apa reaksi Desta setelah mengetahui kenyataan. 

  "Ini sudah biasa bagi ibu hamil muda. Mual atau muntah saat hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon selama hamil dan dimulai sejak awal masa kehamilan sebelum usia kehamilan 9 minggu, ini merupakan hal yang normal, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mbak hanya perlu minum air putih sebanyak 8-12 gelas per hari, kegunaannya agar suhu tubuh akan terjaga dengan baik. Juga hindari jenis makanan yang terlalu berbumbu, bersantan dan terlalu berminyak. Meminum jahe juga dapat membantu mengurangi rasa mualnya. Terlebih lagi harus perbanyak istirahat yang cukup dan hindari stres ya mbak." penjelasan Dokter barusan berhasil membuat Desta melongo tak percaya, ia menatap Yina dengan kedua mata yang tak berkedip, meminta penjelasan. 

  "L-lo, ha-hamil?" tanyanya terbata-bata. 

  Yina merubah posisinya jadi duduk, ia balik menatap Desta sendu dan menganggukan kepala tanda iya. Spontan Desta mengatup mulutnya, tak disangka-sangka bahwa seseorang seperti Yina bisa berbuat demikian. "Lo bercanda 'kan?" Desta masih syok karenanya. Kali ini Yina menggelengkan kepala. 

  Sebelum mengungkapkan rahasia besar ini, Desta meminta Dokter tersebut untuk keluar meninggalkan mereka saja berdua dalam ruangan itu, tentunya dengan cara yang halus. Dokter itu pun mengangguk pelan sambil mengembangkan senyum, lalu keluar dari ruangan itu. Desta segera mendekati Yina meminta keterangan lebih lanjut. 

  "Kok bisa lo hamil Yina? Lo berbuatnya sama siapa dan kapan ngelakuinnya? Jelasin ke gue!" tegasnya, seraya memegang kedua bahu Yina. 

 Yina tidak bisa berkata apa-apa, ia bingung harus menjelaskannya mulai darimana. Kisah kehidupannya itu begitu rumit, dan Yina sadar itu. Melihat mimik wajah Yina yang menyiratkan kegelisahan berhasil menyadarkan Desta, ia sepertinya tahu siapa sosok laki-laki yang menghamili Yina. Desta menutup mulutnya lagi, berharap tebakannya itu salah. 

  "Jangan bilang lo hamil anaknya Gino?" Apa yang dikatakan Desta barusan membuat kedua mata Yina melotot, ia tidak mengira sebelumnya bahwa temannya itu dapat menebaknya dengan benar. 

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   

Not Dream [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang