🌷"Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang didapatkan dengan mencari, tetapi dengan menciptakannya di sekitarmu."🌷
Sesampainya di rumah, terlebih dulu Yina menyuruh Victor agar ganti baju biasa. Yina menaruh seragam sekolah Victor ke dalam keranjang, lalu meletakkan tas anaknya ke atas meja belajar, dalam kamar Victor. Setelahnya, Yina beranjak pergi, sambil menunggu anaknya berganti pakaian, Yina duduk di kursi tamu sembari membalas pesan Desta yang katanya ingin ke rumahnya malam ini.
"Bunda, Victor udah siap, ayo berangkat!" Victor berucap sangat antusias. Sontak saja Yina mengalihkan pandangannya ke arah sang anak, senyumnya pun mengembang seketika, tatkala putranya itu terlihat gembira. Sungguh, senyum Victor itu sangatlah candu bagi Yina. Victor tiap tersenyum makin terlihat lebih manis. Tak bosan melihatnya terus-menerus.
Yina segera berdiri, seraya memasukkan ponsel ke dalam tas kecilnya. Victor lekas menggenggam tangan bundanya, keduanya pun meninggalkan rumah ketika pintu sudah dikunci rapat. Sengaja, mereka berdua hanya berjalan kaki ketimbang naik motor yang sudah diperbaiki tadi. Dikarenakan juga jarak antara rumah dengan taman tersebut tidaklah jauh, sekalian juga olahraga.
Di perjalanan, terdapat banyak gelembung-gelembung yang beterbangan tertiup angin. Victor melepaskan genggaman tangan dari sang bunda, ia berlari ke arah pedagang yang sedang meniup gelembung dan Victor memecahkannya sembari melompat-lompat. Melihat itu, Yina tersenyum simpul. Kemudian ia mendekati Victor.
"Kamu mau beli?" Victor mengangguk senang atas tawaran barusan.
"Baiklah, pak saya beli satu botol." ucapnya kepada pedagang bapak-bapak tersebut.
"Baik mbak, mau yang mana?"
Yina mempersilahkan Victor untuk memilihnya sendiri, bocah itu menjongkokkan diri, memilih-milih yang bentuknya lucu. Sampai pada akhirnya ia menemukannya juga, yaitu botol gelembung sabun yang tutup kepalanya berbentuk kartun Doraemon. Memang, Victor menyukai tokoh kartun tersebut, dan ia juga pencinta warna biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Dream [End]✓
Teen FictionStory 6 Ingrid Syina Ellisia harus menanggung beban yang amat berat di dalam hidupnya. Ia harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan diri dan sang ayah yang ada di kampung. Terpaksa Yina setiap hari harus berjualan koran, demi sesuap nasi. Sedang...