🌷“Cahaya tidak akan selamanya terus terang, tapi ada kalanya cahaya itu akan padam.”🌷
“Gino Elliot Qouriel”
Mendengar ucapan Gino barusan, membuat Debbi mendongakkan kepalanya, menatap laki-laki itu dengan masih terisak-isak. Sedangkan Sofie sekarang mengalihkan pandangannya ke arah Gino, dimana dahinya terlihat mengkerut.
“Salah apalagi?!” bentak Sofie, stok kesabaran dalam dirinya bagaikan disapu angin lalu. Dibalik kerutan di wajahnya, nampak berwarna kemerahan, menahan amarah.
Gino tidak bisa menutup-nutupi lagi, baginya percuma saja jika disembunyikan, ujung-ujungnya juga pasti akan ketahuan. Sebentar ia membuang nafas berat, lalu menatap ibunya intens.
“Semua yang kuceritakan di ruang makan tentang alasan mengapa aku shock waktu Debbi menyebutkan nama anaknya Yina itu adalah kebohongan, cerita itu palsu. Cerita yang sebenarnya adalah bahwa dulu aku pernah meniduri Yina, karena waktu itu aku dalam keadaan mabuk. Itu juga lah yang menyebabkan Yina pergi dari rumah ini, karena setelah dua bulan dari kejadian itu Yina mengatakan kepadaku bahwa dia hamil anakku. Tapi aku tidak percaya, dan menuduhnya hamil dengan lelaki lain, aku sempat menyuruhnya agar menggugurkan kandungannya itu, tapi dia tidak mau. Makanya dia pergi dari rumah, saat itu kalian berdua lagi bepergian ke luar. Singkatnya, aku tidak sengaja bertemu dengan Victor, jujur saja, aku sangat terkejut karena wajahnya sangat mirip denganku saat kecil dulu, bahkan dia juga memiliki tanda yang sama di telinga, persis sepertiku. Saat pertama kali melihatnya, aku langsung berfikiran tentang Yina, jadi aku sempat menaruh curiga kalau Victor itu anakku atau bukan. Setelah Debbi mengatakan kalau dia bertemu dengan Yina di sekolahnya Davin, makanya aku kaget, dan langsung menanyakan siapa nama anaknya, ternyata memang benar dugaanku bahwa Victor adalah anaknya Yina. Jadi...”
‘Plak!
“Anak kurang ajar, tidak tahu di untung! Kenapa kamu baru saja mengatakannya Gino, kenapa tidak dari dulu-dulu, aku ini ibumu, bukan orang lain! Berarti, selama ini cucu mama yang asli adalah Victor, bukan Davin. Dan apa yang dikatakan Yina tentang wanita murahan ini dulu ternyata benar, keparat kalian berdua, berani sekali membohongi orang tua sepertiku!” bentaknya, sembari menatap putra dan menantunya itu bergantian.
Gino hanya diam membisu setelah ditampar kencang oleh sang ibu, baru kali ini ia melihat Sofie marah amat besar kepada dirinya. Debbi bangkit, dan lekas berdiri, ia menatap Gino begitu tajam. Jari telunjuknya terangkat khusus ke lelaki itu.
“Keterlaluan kamu Gino!” makinya. Hal itu berhasil membuat emosi Gino memuncak.
“DIAM KAMU, KAMU ITU JUGA SALAH KARENA SUDAH SELINGKUH DI BELAKANGKU!” Ingin sekali rasanya ia memukul wanita muda itu, tapi bagaimanapun juga ia harus bisa menahannya. Tidak mungkin baginya memukul seorang perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Dream [End]✓
Teen FictionStory 6 Ingrid Syina Ellisia harus menanggung beban yang amat berat di dalam hidupnya. Ia harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan diri dan sang ayah yang ada di kampung. Terpaksa Yina setiap hari harus berjualan koran, demi sesuap nasi. Sedang...