🌷"Rahasia lama sudah terbongkar, apakah masih ada harapan untuk kembali lagi kepadamu?"🌷
"Gino Elliot Qouriel"
"Coba deh lo chat Gino dulu, tanya sama dia lagi dimana? Barang kali aja tuh orang lagi bareng Debbi di Caffe atau Restaurant, biasanya 'kan begitu." saran Rafi memerintah Aldo, lelaki itu pun mengangguk dan merogoh ponselnya dari dalam kantong celana. Jarinya mulai bergerak menggeser layar, mencari nomor sahabatnya itu. Setelah menemukannya, ia mengirimkan sebuah pesan.
Anda
Gino, lo dimana? Ada hal penting yang ingin gue sama Rafi sampaikan.
✔✔
"Gimana?" Rafi bertanya, sehabis Aldo berhenti mengetik. Aldo menggeleng sebagai jawabannya.
"Centang dua, belum dibalas."
"Semoga aja setelah kita kasih tahu soal ini, dia bisa tabah. Memang bajingan tuh si Debbi, baru kali ini gue ketemu cewek modelan kek gitu." Tergambar jelas bahwa Rafi sungguh kesal, andai Debbi adalah cowok, tak segan-segan ia menonjoknya tanpa ampun. Aldo pun juga demikian, tidak tega padahal rasanya memberitahu kebenaran ini ke sahabatnya itu, tapi apa boleh buat? Ini juga demi kebaikannya sendiri.
'Tring!
"Dibalas,"
"Apa katanya?" tanya Rafi penasaran. Segera Aldo membuka aplikasi telpon yang berwarna hijau itu lagi.
Gino
Gue lagi di Rumah Sakit Mulia, Davin kecelakaan.
"Inalilahi," Refleks Aldo bersuara demikian, usai membaca balasan pesan tersebut. Mendengar kalimat itu, Rafi menjadi terkejut.
"Hah? Siapa yang meninggal?"
"Nggak ada siapa yang meninggal. Ini, si Davin kecelakaan. Sekarang Gino lagi di Rumah Sakit Mulia, kita kesana yuk Raf, jenguk keadaannya."
"Tanyain dulu gimana kondisinya sekarang." pinta Rafi. Aldo mulai mengetikkan sesuatu lagi.
Anda
Ya Tuhan, terus gimana keadaannya?
✅✅
Pesan yang dikirimkannya langsung dibaca Gino, terlihat bahwa ia mulai mengetik. Aldo maupun Rafi sama-sama cemas, takutnya mereka mendapatkan kabar buruk, dalam hati masing-masing sama berharap agar bocah itu dalam keadaan yang tidak parah. Lama Gino mengetik, membuat mereka berdua semakin khawatir. Pada akhirnya pesan baru masuk, ternyata pesan yang dikirim lumayan panjang, Aldo mencerahkan layar ponselnya supaya Rafi dapat melihat juga. Mereka pun sama-sama membaca pesan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Dream [End]✓
Teen FictionStory 6 Ingrid Syina Ellisia harus menanggung beban yang amat berat di dalam hidupnya. Ia harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan diri dan sang ayah yang ada di kampung. Terpaksa Yina setiap hari harus berjualan koran, demi sesuap nasi. Sedang...