Cilla pikir dicampakkan oleh Devan akan menjadi kesialan terakhirnya. Ternyata tidak. Saat ini ia sedang mendatangi selingkuhan kekasihnya dan tahu apa yang membuatnya tercengang? Selingkuhannya Devan bukan wanita melainkan pria?!
“Aw! Sia--Kamu? Sini!”
“Lo berani? Ga tahu malu banget! Uda rebut cowo orang!”
“Co-cowo?! Kamu gila ya?! Saya ini cowo!”
“Trus? Zaman sekarang kan ga aneh lagi cowo sama cowo! Gue open minded tapi ya jangan cowo gue juga lo embat bangsat!”
Dahi pria itu berkerut tak suka. “Sembarang--Eh loh loh kok nangis?!” Panik Januar saat melihat wanita dihadapannya ini mulai tergulai ke lantai dan menghentak-hentakkan kakinya seperti anak-anak yang tidak dikasih mainan oleh orang tuanya dan meraung keras dengan penuh drama.
Januar bingung. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, orang-orang mulai membicarakan mereka.
Sial! Januar malu sekali!
“Eum gini mba, saya minta maaf atas apapun yang terjadi, tapi bisa ga mba bangkit dulu? Malu ini diliatin orang-orang.” Januar meraih tangan wanita dihadapannya ini, tapi wanita itu menggeleng. “Huahhh!” Suara tangisannya semakin keras. Januar menutup wajahnya dan menundukkan kepalanya. Ia harus apa?
Januar menarik nafasnya, mencoba mencari cara agar wanita ini bisa bangkit dari sini dan berhenti menangis. “Gini mba, mau es krim ga? Saya jajanin deh.” Mendengar kata es krim, tangisan wanita ini terdiam.
“Es krim..?” Senyum Januar semakin melebar. “Iya, es krim! Mau? Sepuasnya!” Bujuk Januar. Adegan barusan mengingatkannya pada bagaimana ia berusaha membujuk Gigi jika gadis kecil itu sedang aksi ngambek kepadanya.
Cilla menghapus air matanya dan bangkit dari sa-- “Aw!” Mata kakinya yang tergesek aspal membuatnya meringis. Januar menghela nafas lelah dan mengulurkan tangannya. Cilla yang baru beberapa detik lalu menangis, kini tersenyum lebar dan menerima uluran tangannya Januar.
“Terima kasih.” Ujar Cilla sembari membersihkan celananya. Lantas ia teringat sesuatu. Tunggu! Untuk apa dia berterima kasih? Pria ini masalahnya!
Tapi es krim adalah es krim toh? Mana bisa dia menolak. Lagian darimana Januar tahu bahwa Cilla bersedia menukar apapun untuk es krim? Senyum Cilla perlahan memudar saat menyadari bisa saja Devan yang memberitahukan hal ini ke Januar.
Cilla kembali menangis keras mengagetkan Januar. Ya Tuhan!
Tiba-tiba saja seorang wanita cantik dengan rambut sedada mendekati mereka. Ia lantas merangkul Cilla dan membungkukkan dirinya dengan wajah menyesal ke arah Januar. “Maaf mas. Temen saya memang sedikit eum.. ya hehe mas tau sendiri lah ya..” Ujar Wanita itu ke Januar. Januar memandangi Cilla dari puncak atas kepala sampai ujung kaki wanita itu. Untuk ukuran wanita gila, dia cantik dan pakaiannya rapi sebelum bergesekkan dengan aspal.
“Lo ngatain gue gila hiks? Tega lo ty!” Cilla melanjutkan tangisnya. Wanita itu hanya menyengir. “Maaf ya mas. Kami permisi ya mas.” Wanita itu lantas membawa pergi Cilla dari hadapannya Januar.
Orang-orang yang tadinya sengaja berhenti untuk menenangkan rasa penasaran mereka mulai kembali pada urusan masing-masing.
Sebuah mobil Lexus LM350h berhenti dihadapannya Januar. Januar melirik sepatu yang tadi digunakan untuk menimpuk kepalanya. Helaan nafas keluar dari bibirnya.
“Kenapa baru datang sekarang?” Tanya Januar sebal saat dia sudah masuk kedalam mobil. Karena lambatnya Zachri, ia sampai harus ditimpuk dengan sepatu dan berurusan dengan wanita gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. & Mrs. Brijaya ✔️
Romansa[[E N D!]] Dijuluki Gadis Tangisan Aspal karena menangis seperti anak kecil di depan umum agar pria dihadapannya ini mau merelakan pacarnya membuatnya menjadi bual-bualan dan meme nasional. Hah? Maksudnya? Cecilla Kinanti. Gadis berumur dua puluh...