Chapt 11 ; Perasaan

1.8K 118 2
                                    

Kapan kamu mau bawa pacar kamu kesini sayang? Mama sudah ga sabar loh!” Ujar Dewi dari seberang. Januar melirik Zachri yang mengetuk pintu.

“Nanti ma, segera. Januar tutup ya ma.” Januar mempersilahkan Zachri untuk masuk.

Zachri terlihat tersenyum penuh arti. “Bagaimana pak?” Tanya Zachri. Januar meraih proposal yang diberikan oleh Zachri.

Project meluluhkan cilla?” Tanya Januar. Zachri mengangguk. “Setelah saya pikir pak.. Pak tora pasti bisa dengan mudah tahu kalau hubungan bapak dan mba cilla itu pura-pura jika kalian tidak tampak seperti pasangan asli. Jadi begini rencananya, bapak harus membuat mba cilla tergila-gila dengan bapak.” Januar menggeleng dan langsung membuang proposal Zachri kedalam tong sampah. Zachri terbengong. Kerja keras semalamnya!

“Jangan melibatkan perasaan disini, Zachri.” Ujar Januar. Januar tidak ingin menyakiti Cilla, memberi gadis itu sebuah harapan disaat Januar tidak benar-benar menginginkannya. Sudah cukup Cilla terluka.

Padahal menurut Zachri, Januar bisa dengan mudah mendapatkan Cilla jika dia mau. Pesona bossnya ini luar biasa.

“Tapi kalau begini, bisa saja bapak ketahuan sama pak tora, pak.” Ujar Zachri. Januar menggeleng, “Kalau begitu kita tinggal berakting saja kan?” Tanya Januar.

Zachri berdecak dan berpikir. “Untuk meningkatkan chemistry kalian, sepertinya kita harus melatihnya pak.” Januar menatap bingung Zachri.

“Melihat mba cilla yang gampang panikkan, bisa gawat kalau sampai mba cilla panik saat bertemu dengan keluarga bapak.” Ujar Zachri. Apa yang diucapkan Zachri memang benar.

“Trus?” Tanya Januar. Zachri tersenyum.

“Bagaimana kalau saya mengosongkan jadwal bapak agar bapak bisa berlatih menjadi lebih dekat dengan mba cilla? Katakan saja kepada mba cilla, kalau bapak melakukan ini agar mantan pacarnya percaya bapak adalah pacar barunya. Gimana pak?” Jadi maksud Zachri, Januar harus bertemu dengan Cilla secara rutin kan?

Januar menghela nafas pelan. Haruskah mereka melakukannya sejauh ini?

“Gimana jadinya?” Cecer Cilla dengan berpuluh-puluh pertanyaan ke Tyas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gimana jadinya?” Cecer Cilla dengan berpuluh-puluh pertanyaan ke Tyas. Tyas bergeming dengan wajah memerah. Cilla lantas tertawa.

“Uda tau gua! Pasti karena ganteng kan!” Tyas menggeleng cepat. “Yang kali ini beda, cil! Bukan cuma ganteng.. dia.. Pria yang baik.” Cilla menutup mulutnya tak percaya. Ternyata di kehidupan kali ini, dia bisa juga mendengarkan Tyas menilai pria dari kebaikannya. Biasanya hanya luarnya saja yang membuat Tyas tertarik.

Tyas menyendokkan sesendok es krim ke mulutnya untuk menghindari tatapan menggoda yang diberikan oleh Cilla.

“Cerita dong!” Desak Cilla. Tyas tersenyum tipis. “Rupanya dia ga telat cil, malah datang lebih dulu dari gue dan merhatiin gue karna takut ngehampirin gue duluan, trus berharap gue kesal dan ngebatalin perjodohan kita. Dia juga tahu gue suka apa dan ga suka apa. Katanya sih mamanya yang uda list lebih dulu biar dia ga melakukan kesalahan pas ketemu sama gue. Trus ini..” Tyas menunjukkan kakinya ke Cilla.

Mr. & Mrs. Brijaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang