“Lo yakin mau kerja?” Tanya Tyas. Semalam dia menginap untuk menemani Cilla. Cilla melirik Tyas lalu mengangguk kecil.
“Uda kaya ditonjok orang tau.” Ucap Tyas membuat Cilla menghela nafas kesal. “Gue tau, ty. Gausah diperjelas.” Tyas terkekeh kecil.
Cilla semalaman menangis sampai pagi ini dia bangun dengan mata yang membengkak. Kebanyakan nangis sih.
Sakit hati ya sakit hati. Gaada hubungan sama kerjaan kan? Tentu saja dia tetap harus hadir pagi ini.
“Yauda, gue anter.” Ujar Tyas. Cilla mengangguk kecil. “Sampe bengkel aja ya, mobil gue selesai hari ini.” Tyas berdehem.
Cilla akan cari cara agar matanya tidak terlihat terlalu bengkak walau ternyata gagal.
“Bu, ibu gapapa?” Tanya Cici. Cilla mengangguk dan tersenyum tenang ke Cici. “Ada apa ci?”
“Engga bu, kalau gapapa ya bagus. Ini bu laporan yang ibu minta.” Ucap Cici. Cilla meraih berkas yang disodorkan Cici dan berterima kasih kepada gadis itu.
Setelah Cici, Alex, Gita, Brian sampai Rara menanyakan hal yang sama. Cilla meraih cermin. “Seburuk itu kah?” Gumamnya.
Ponselnya berdering nyaring, ini dari Harry.
“Halo pa?” Jawab Cilla.
“Kamu dimana cil? Dikantor?” Tanya Harry. Cilla berdehem.
“Yauda. Papa kesana ya? Kita makan siang bareng.” Ucap Harry. Cilla mengiyakan ajakan lunch Harry. Seketika ia baru sadar jika ia muncul dengan keadaan seperti ini didepan Harry, Harry pasti akan khawatir sekali.
Cilla berdecak. Apa yang harus ia lakukan?
Pintu ruangannya diketuk. Dion muncul dari sana.
“Kamu gapapa cil?” Tanya Dion. Cilla mengangguk. Dion sudah orang kesekian yang menanyakan ini.
“Mereka ribut banget minta saya ngecek kamu.” Ujar Dion. Menunjuk pintu dengan jempolnya. Cilla tersenyum tipis. Padahal Cilla baru masuk beberapa hari, tapi orang-orang diluar sana sudah mengkhawatirkan dirinya. Mereka orang yang baik.
“Saya gapapa kok, pak. Ini eum semalam habis nonton drakor. Sedih banget. Ga tau bangun-bangun malah sebengkak ini jadinya.” Dion mengangguk mengerti. Ia tahu Cilla bohong.
Semua orang tau dia bohong. Akhir-akhir ini berita tentang cilla mudah untuk dicari. Bahkan tidak usah dicari, akan muncul sendirinya di ponsel maupun televisi. Siapapun tahu Cilla adalah kekasihnya Januar. Ohya. Mantan. Lantas berita Januar melecehkan sampai menghamili Czes pasti sebuah petir untuk Cilla.
Mereka mengerti.
“Nanti malam akan ada makan malam tim untuk menyambut kamu. Kamu bisa kan?” Tanya Dion. Cilla mengangguk cepat. “Bisa pak.” Dion tersenyum dan melangkah keluar, tapi sebelum Dion membuka pintu, panggilan Cilla menahannya.
“Pak punya sunglasses?” Tanya Cilla. Dion mengangguk dan kembali dengan sebuah kacamata hitam. “Papa mau dateng soalnya, takutnya beliau khawatir lihat saya kaya gini.” Jelas Cilla. Dion terkekeh kecil. Tapi bukankah terlihat aneh memakai kacamata hitam didalam ruangan seperti ini?
“Terima kasih ya, pak.” Dion tersenyum dan kembali ke ruangannya. Tidak beberapa lama kemudian, Harry tiba.
Cilla pikir mereka akan makan diluar, nyatanya Harry membawa dua bungkus paper bag kedalam ruangannya Cilla.
“Ga makan di luar pa?” Tanya Cilla. Harry menggeleng. “Papa lagi males. Mau disini aja.” Cilla mengendikkan bahunya dan ikut bergabung bersama Harry di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. & Mrs. Brijaya ✔️
Romance[[E N D!]] Dijuluki Gadis Tangisan Aspal karena menangis seperti anak kecil di depan umum agar pria dihadapannya ini mau merelakan pacarnya membuatnya menjadi bual-bualan dan meme nasional. Hah? Maksudnya? Cecilla Kinanti. Gadis berumur dua puluh...