Chapt 12 ; Pengantin baru

3.2K 173 1
                                        

"Jadi dia ngajak lo makan siang? Beneran? Nunggu lo selesai rapat?" Tanya Tyas. Cilla mengangguk. "Tapi uda bukan makan siang, jadinya makan malam karena akhirnya makannya jam enam sore." Ujar Cilla.

Cilla akan menceritakan apa yang telah terjadi tadi.

"Bapak gapapa nungguin saya disini?" Tanya Cilla. Januar mengangguk. Dia menunggu Cilla didalam mobil bersama dengan Zachri.

"Cepat selesaikan rapatnya cilla, saya tetap akan ada disini. Jangan khawatir." Ujarnya. Cilla memerah lagi. Ucapan Januar ini benar-benar mengganggunya. Entah Januar tidak sadar atau memang dia jago flirting.

"Baik. Sebentar ya pak."

Cilla pergi dan menghampiri kantor klien yang hari ini akan menandatangani kontrak dengannya. Sekitar tiga jam Cilla menyelesaikan perjanjian dan kembali puas dengan berkas yang sudah ditandatangani.

Cilla menerka-nerka apakah Januar masih menunggunya di parkiran? Saat Cilla sampai disana, pintu sudah terbuka. Januar memang benar-benar menunggunya. Senyumnya merekah saat Cilla naik kedalam mobil.

"Semuanya berjalan lancar?" Tanya Januar. Cilla mengangguk. Menunjukkan tanda tangan yang sudah dia dapatkan dari perusahaan klien.

Jujur, Gato sebenarnya sudah membuang anak perusahaannya yang ini dengan membiarkannya dipegang oleh putranya, Baro. Gato tahu Baro tidak akan bisa melakukan tugasnya dengan baik maka kambing hitamnya adalah anak perusahaan ini. Gato sudah merelakan semuanya dengan membiarkan Baro memegangnya. Penjualan terus menurun dan banyak skandal yang disebabkan oleh anak cabang perusahaan ini.

Gato pikir jika membuang perusahaan ini dan membiarkan Baro bermain sesukanya, Gato bisa membuang akar busuknya. Tapi kedatangan Januar merubah segalanya.

Segera setelah masuk, Januar menghilangkan direktur marketing, lalu mengambil posisinya dan mulai merencanakan produk baru. Menyelipkannya langsung melalui direktur produksi yang memihak dirinya daripada Baro yang berstatus sebagai direktur utama.

Semuanya terjadi begitu cepat. Gato tidak membenci Januar. Dengan keberanian Januar, Gato malah senang. Dengan ini, Gato bisa mengajari Baro secara langsung bagaimana cara mengelola perusahaan dan membuat Baro menjadi lebih kuat untuk mempertahankan miliknya. Selama ini, putranya itu kerap bermain-main.

Dengan munculnya Januar, Gato harap Baro bisa sadar dan mencoba menyelamatkan apa yang menjadi miliknya. Jika tidak bisa? Itu urusan Baro mengingat Gato juga sudah membuang anak perusahaan yang satu ini.

Hubungan Januar dan Gato juga baik-baik saja. Kembalinya Januar adalah perintah dari Opa Tora, maka Gato hanya membiarkan Januar, dan Baro juga tidak bisa melakukan apapun.

Peraturan pertama keluarga Brijaya, Opa Tora akan selalu menjadi pihak yang jangan coba-coba untuk dibantah. Jangan sampai mencoba.

"Good job." Ujar Januar, meraih Ipadnya dan kembali melakukan pekerjaannya. Meninggalkan Cilla yang hanya diam memandanginya, lalu beralih ke Zachri dan kembali ke Januar.

Zachri menjalankan mobilnya tanpa mengatakan apapun. "Tapi kita mau kemana ini pak?" Tanya Cilla.

Januar menoleh kearah Cilla, "Kerumah saya." Ujar Januar. Cilla menatap kaget Januar. "Ngapain pak?!" Januar terkekeh kecil. Apa dia memang orang yang banyak tawa seperti ini? Bahkan Zachri juga tertegun. Januar kerap tertawa jika sedang bersama dengan Cilla. Apa berbeda dengan perkiraannya, malah Cilla adalah prajurit yang kuat dan mungkin bisa meluluhkan Januar?

"Kenapa? Kamu takut?" Tanya Januar. Cilla mengangguk cepat. Januar menggelengkan kepalanya, dan tersenyum menggoda Cilla. "Saya sudah bilang saya ga suka wanita yang lebih muda dari saya." Cilla mendengkus. "Ya trus ngapain ngajak saya kerumah bapak?" Terus terang sekali Cilla ini.

Mr. & Mrs. Brijaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang