Chapt 2 : Devan selingkuh!

3.1K 179 3
                                    

Tyas melemparkan struk dari toko perhiasan mewah ke atas mejanya Cilla.

“Liat! Tiga puluh juta! Kalau bukan buat lo berarti buat selingkuhannya kan?” Malah Tyas yang menggebu-gebu. Bagaimana tidak? Tyas sudah hampir tiga minggu menghadapi Cilla yang terkena gaslighting. Merasa bahwa kandasnya hubungannya dan Devan dikarenakan Cilla sendiri masalahnya, padahal jelas-jelas yang brengsek disini Devan.

“Tapi ga mungkin dia punya duit sebanyak ini, ty. Dia baru beli mobil dan rumah.” Ucap Cilla. Tentu. Rumah baru untuknya dan Cilla, kata Devan. Sial. Tyas terdiam. Menggenggam bahunya Cilla. Cilla membuang pandangannya. “Lo jujur sama gua, cil.” Ujar Tyas. Mampus sudah, pikir Cilla.

“Cil!”

“Iya! Dia pinjem duit sama gue dua puluh juta!” Jawab Cilla. Ga bisa dia kalau ditekan-tekan gini. Tyas terlihat kaget. Ia memijat pelipisnya pusing. “Astaga cil.. bener-bener deh!” Bentak Tyas sebal. Cilla mengusap wajahnya lelah.

“Dia bilang buat tambahan biaya rumah, dan biaya rumah sakit mamanya. Lo tau sendiri kan kalau mamanya masuk rumah sakit?” Ucap Cilla merasa ia tidak salah meminjamkan uang untuk Devan.

Tyas berdecak. “Tck! Yaiya, tapi itu kan tabungan lo buat pergi ke paris kan?” Cilla menundukkan kepalanya. “Ga jadi, yang mau gue ajak pigi bareng juga uda gaada.” Jawab Cilla dengan suara yang kian mengecil.

Tyas menatap prihatin Cilla. Cilla adalah anak yatim piatu. Orang tuanya sudah meninggal sejak ia umur tujuh tahun, Cilla dirawat oleh paman dan bibinya, adik dari Ayahnya. Tapi sayang, mereka hanya menginginkan harta yang diwariskan untuk Cilla. Semua dihabiskan dan hanya menyisakan rumah lama tempat tinggal Cilla dan kedua orang tuanya dulu di Jogja. Malang sekali hidup Cilla. Setelah selesai sekolah, Bibinya mengusirnya. Beruntung Cilla karena ada Tyas bersamanya. Juga Devan. Tapi sayang. Pria itu sudah tidak ada lagi disisinya.

“Yauda, lo tenang aja. Gue bakalan cari tahu sendiri busuknya devan itu dan ngambil balik duit lo dari dia! Cowo brengsek!” Cilla meraih tangannya Tyas.

“Ty makasih ya.. kalau gaada lo, gue gatau lagi harus gimana sekarang.” Ujar Cilla. Tyas tersenyum kecil, dan membawa Cilla kedalam pelukannya. Bagi Tyas, Cilla sudah seperti adiknya sendiri. Tyas anak tunggal. Keberadaan Cilla bagaikan hadiah untuk Tyas.

Malam itu, Tyas sekali lagi membiarkan bahunya dibasahi oleh air matanya Cilla. Tyas menggepalkan tangannya. Lihat saja Devan. Tyas bersumpah akan menghancurkan pria itu.

Januar tersenyum saat melihat papan nama besar yang dibuat untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Januar tersenyum saat melihat papan nama besar yang dibuat untuknya. Wanita disamping papan nama itu melambaikan tangannya senang saat Januar berjalan kearahnya.

“Januar! Mama miss you so much!” Ujarnya memberikan sebuah kecupan di pipi kanan dan kirinya Januar. “Januar juga, ma. Mama apa kabar? Baik kan?” Tanya Januar beralih mencium dahinya Dewi--Ibu kandungnya yang bahkan diumurnya yang sudah mencapai lima puluh tiga ini masih terlihat sangat cantik.

Mr. & Mrs. Brijaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang