“Secepatnya saja lah, buat apa mengundurkan hal-hal baik kan, Mas?” Ucap Anna membuat Regar yang duduk disisinya mengangguk setuju.
Harry pun sama, ikut mengangguk setuju atas opini dari calon besannya ini.
“Kalian gimana?” Tanya Ningsih.
Tyas dan Abyaz saling melirik. “Terserah Ma, kita serahin ke orang tua yang ngerti aja. Tyas mah taunya kalau sudah sah, Tyas uda di kasur yang sama sama Mas—Ih Mama!” Pukulan Ningsih pada tangannya membuat Tyas menghentikan ucapannya untuk meringis kesal.
Mereka tertawa melihat rengekan Tyas ini.
“Mama ada orang yang bisa milih tanggal pernikahan yang cantik gitu, nanti Mama telpon deh.” Celetuk Anna. Abyaz mengangguk.
“Maaf semua, Cilla telat!” Cilla mendekat dengan beberapa paper bag ditangannya.
“Malam Tante, Om.” Sapa Cilla. Januar yang dibelakangnya ikut melakukan hal yang sama.
Regar dan Anna tentu tahu Cilla dan Januar kembali berhubungan, kerja samanya Januar dengan keluarga Darmaris kan memancing amarahnya Opa Tora.
Hubungan Cilla dan Januar kembali menjadi topik panas kini, dimulai dari skandal mereka sampai saat ini. Lucunya opini orang mudah berubah-ubah. Mereka tidak suka Cilla saat itu, kini semua isi komentar memuji Cilla dan Januar. Mereka bilang Cilla sabar sekali menunggu Januar membersihkan namanya. Ini lah itu lah. Biasa. Gosip netizen. Cilla tidak lagi begitu tertarik dengan pandangan orang-orang terhadap hubungannya.
“Ini ada kue brownies dari bakery affairs, Tante.” Ujar Cilla menyerahkan sebuah paper bag ke Anna. Anna tersenyum manis. Bakery Affairs ini adalah bakery yang sedang terkenal kini.
“Eih! Ga usah repot-repot toh!” Tapi ya, diambil juga. Cilla membalasnya dengan senyuman manis yang sama.
Lantas Cilla mengambil duduk di sisi Tyas dan Januar tetap setia disampingnya.
“Untuk urusan pesta juga aku uda sewa WO, Ma. Jadi Mama gausah repot-repot lagi.” Celetuk Tyas.
“Mama mau ikut milih tapi, boleh?” Tanya Ningsih. Tyas mengangguk.
“Nanti Tyas kasih nomor telepon WOnya,” Ucap Tyas.
“Kalau kalian berdua? Sudah ada rencana?” Tanya Regar menatap Cilla dan Januar. Januar baru mau jawab, sudah dipotong Cilla.
“Ga dulu deh, Om. Mas Janunya kan baru aja megang kerjaan baru sama Papa.” Jawab Cilla.
“Loh? Hubungan sama Papa apa?” Berasa dipanggil, Harry menyahut.
“Ya.. kan Mas Janu lagi adaptasi sama kerjaan, Pa. Pasti juga sibuk banget, Cilla ga mau lah ngalihin perhatian dia dari kerjaan. Biar aja sibuk sendiri dulu.” Jawab Cilla, lagi.
Harry tertawa. “Papa bisa liburkan Januar kalau dia mau nikah sama kamu.” Jenaka Harry. Cilla hanya tertawa menanggapinya tanpa tahu pikiran Januar lagi terbang kemana-mana. Dia tidak mengikuti percakapan mereka sejak kalimat “Ga dulu deh, Om.” keluar dari bibirnya Cilla.
“Sebenarnya sih ga gitu, iyakan Mas?” Cilla menoleh ke Januar. Pria itu bergeming. Dahi Cilla berkerut bingung.
“Mas!” Senggol Cilla menyadarkan Januar dari pikiran-pikiran buruk yang berlarian di kepalanya.
“Iya, Sayang?” Tanya Januar.
“Kamu kenapa Janu? Sakit?” Tanya Anna. Januar menggeleng.
“Yasudah, ayuk pindah ke meja makan.” Ajak Harry membuat semua orang beranjak dari duduk mereka. Berpindah dari ruang tamu ke ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. & Mrs. Brijaya ✔️
Roman d'amour[[E N D!]] Dijuluki Gadis Tangisan Aspal karena menangis seperti anak kecil di depan umum agar pria dihadapannya ini mau merelakan pacarnya membuatnya menjadi bual-bualan dan meme nasional. Hah? Maksudnya? Cecilla Kinanti. Gadis berumur dua puluh...