Chapt 35 ; Fake News

2.3K 160 18
                                        

Seisi kantor riuh karena status keluarganya yang tiba-tiba diungkap ke publik, tapi yang dibicarakan justru sudah tidak hadir selama tiga hari belakangan.

“Apa cilla pindah ke perusahaan keluarganya ya?” Tanya Roni. “Kan sekarang uda resmi ketahuan kalau dia anaknya pak harry.” Lanjut Roni.

Lara menggeleng. “Gue punya temen yang kerja disana, tapi katanya belum ada yang lihat cillanya secara langsung.”

“Gaada ngabarin lo, id?” Tanya Sara. Said menggeleng. Sara menghela nafas pelan. “Kok ga ngabarin kita ya..”

“Ada ngabarin bu amy ga?” Tanya Roni. Said mengendikkan bahunya. “Kalau itu, gatau gue.” Mereka ini lagi ngumpul di pantry area departemen pemasaran. Menghirup kopi untuk menambah energi mereka pada siang ini karena tampaknya suasana hati direktur mereka lagi buruk.

Mereka diminta untuk mendatangi satu per satu klien yang telah menandatangani kontrak dengan mereka lalu membawakan buah tangan. Katanya sih menjaga silaturahmi. Tapi plis. Bukan hanya satu perusahaan yang menjalin hubungan bisnis dengan brijaya snacks kan? Ratusan!

“Sial! Gue duluan ya! Ada janji sama hi-works.” Ucap Sara. Menyalakan air dan membuang sisa kopinya kedalam westafel.

“Hah! Gue juga harus keluar kantor lagi.. hih males banget!” Timpal Roni.

“Bukan lo doang ron, kita semua. Anak-anak department b juga.” Ucap Said merangkul Roni. Mau bagaimana lagi. Beginilah keseharian budak korporat.

“Buatkan saya jadwal meeting bersama dengan pak arion hari jumat malam nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Buatkan saya jadwal meeting bersama dengan pak arion hari jumat malam nanti.” Ucap Januar. Zachri mengangguk kecil dan mengisi jadwal Januar di Ipadnya. Karena hal ini dan hal itu, rapat dengan Pak Arion kerap tertunda.

Januar kelihatan lelah. Seperti tidak tidur untuk beberapa hari ini.

“Bapak konfrontasi dia secara langsung?” Tanya Zachri. Januar mendongakkan kepalanya. “Siapa?”

“Czes.” Jawab Zachri. Januar mengangguk kecil. “Dia datang di acara penggalangan dana. Ternyata dia kekasihnya baro.” Jelas Januar.

Kedua mata Zachri membelalak kaget. “Maksudnya czes menjelekkan perusahaan kita karena pak baro? Apa ada dendam pak?” Januar menggeleng. “Benar karena baro, tapi bukan dendam. Memang baro yang meminta wanita itu untuk menjelek-jelekkan perusahaan kita.”

Dahi Zachri mengernyit bingung.

Sesampainya Januar dan Cilla di acara penggalangan dana Brijaya itu, Cilla langsung ditarik oleh Dewi untuk dipamerkan kepada teman-temannya. Sementara menunggu Cilla kembali, Januar menemukan sebuah wajah familiar. Itu Czes. Aktris papan atas yang sudah menyebarkan rumor buruk mengenai perusahaannya.

Januar lantas mengejarnya. Ingin tahu apa alasan yang membuatnya melakukan hal tersebut.

“Hei! Mba!” Panggil Januar. Masih terus berjalan, akhirnya Januar meraih tangannya Czes membuat Czes menoleh kaget.

Mr. & Mrs. Brijaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang