Chapt 45 ; Rival

1.3K 124 4
                                    

Orang-orang sibuk berbisik-bisik karena kedatangan Raisa Adjiningrat ke kantor mereka. Mengapa? Karena Raisa ini langsung masuk ke ruangannya Januar disaat baru saja terbit artikel tentang putusnya Januar dan Cilla.

Benar. Harry yang melakukannya. Ia pikir rumor hubungan Januar dan Cilla harus dihentikan agar tidak menahan jodoh Cilla kedepannya.

“Masuk!” Ujar Januar mempersilahkan orang yang mengetuk pintunya untuk masuk.

“Pak.” Ucap Zachri. Januar mendongakkan kepalanya. “Hm?”

“Ini.. ada mba raisa.” Ucap Zachri. Januar melirik Zachri bingung.

“Raisa siapa?”

“Kata mba nya, bapak pasti tau siapa calon tunangan bapak.” Januar bangkit dengan cepat. “Cilla kesini?”

Zachri menggelengkan kepalanya. “Mba raisa pak. Raisa Adjiningrat.” Jawab Zachri. Sinar pada mata Januar meredup karena bukan Cilla yang datang mencarinya.

“Saya ga kenal. Mau apa dia?” Tanya Januar kembali duduk di kursi kebesarannya.

Pintu dibuka begitu saja. Alis Januar bertaut kesal. Siapa gadis ini? Tidak sopan sekali.

“Tunggu mba.” Panik Zachri. Raisa berdecak.

“Masa gini cara kamu perlakuin calon tunangan kamu?” Gadis itu duduk diatas sofa dengan seenaknya bahkan sebelum dipersilahkan oleh empunya.

“Maaf. Anda siapa?” Tanya Januar. Kedua mata Raisa membelalak kaget.

“HAH? Loh gimana sih!” Gerutu Raisa bangkit dari duduknya dan mendekati Januar.

“Opa ga bilang apa-apa sama kamu?” Jadi ini kerjaan Opa Tora? Januar menghela nafas kesal.

“Tidak.” Jawab Januar.

“Tck! Aku ini calon tunangan kamu sekarang.” Raisa tiba-tiba saja duduk diatas pangkuannya Januar dan menyilangkan lengannya dilehernya Januar, mengagetkan Januar. Kedua matanya menatap Januar dengan centil. Januar langsung mendorongnya. Raisa terlihat kaget.

“Hei!” Bentaknya.

Januar menutup matanya mencoba menahan emosinya.

“Maaf karena mendorong kamu. Tapi ini salah kamu sendiri. Kamu tiba-tiba masuk dan melakukan hal tidak senonoh seperti tadi. Zachri, seret dia keluar.” Titah Januar. Raisa terlihat marah.

“Ti--tidak apa? Tidak senonoh?! Gila ya lo? Ratusan cowo diluar sana antri buat gue, dan gue milih lo tapi ini balasannya?” Suara nyaringnya meneriaki Januar.

Januar memijit pelipisnya pusing.

“Saya tidak tau apapun tentang tunangan dan segala kalimat yang kamu ucapkan tadi. Dan jika memang opa yang mengatur perjodohan ini, saya tidak pernah bilang iya, jadi saya harap kamu paham.” Raisa menghentakkan kakinya kesal. Wajahnya memerah malu.

“Lo kan uda putus sama putri angkat keluarga darmaris itu, jadi kenapa ga coba sama gue sih?!” Januar melirik bingung Raisa.

“Putus apa? Kata siapa?” Ekspresi bingungnya Januar membuat Zachri meliriknya sedih. Sepertinya kali ini pertengkaran antara bossnya dan Mba Cilla cukup besar sampai bossnya tidak tahu bahwa ia diputusi secara sepihak. Kasihan.

“Mba, kita keluar dulu ya.” Zachri menarik tangan Raisa membuat Raisa menghentakkan genggaman Zachri dari tangannya.

“Jangan sentuh gue! Gue bisa keluar sendiri!” Geram Raisa berjalan keluar dari ruangannya Januar.

“Kalau lo mohon-mohon, gue juga gaakan mau lagi sama lo! Kerja sama perusahaan kita batal! Gue bilangin ke papa semua perlakuan kasar lo ini ke gue.” Ucap Raisa sebelum keluar.

Mr. & Mrs. Brijaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang