“Ty! Kaget gue!” Cilla baru selesai mandi dan menemukan Tyas yang sedang duduk di sofa memainkan ponselnya. Temannya ini muncul secara tiba-tiba tanpa suara makanya Cilla terkejut.
“Gue uda daritadi disini, ya.” Tyas bangkit dan masuk kedalam kamarnya Cilla, diikuti Cilla.
“Eh? Ini apaan!” Kaget Tyas. Melihat beberapa box barang-barang mewah disini. Tyas melirik Cilla dengan tatapan bertanya-tanya karena Cilla tipe yang tidak suka menghabiskan uang untuk hal-hal seperti ini.
Berbeda dengan Tyas yang memang dari atas sampai bawah menggunakan merek mewah, Cilla lebih suka beli baju merek lokal. Lebih nyaman dan bisa mendukung bisnis industri negara sendiri katanya. Tapi apa ini?
Cilla menghela nafas pelan. “Dari pak januar.” Ujar Cilla. Tyas menutup mulutnya kagum. “Ini mah beneran naksir sama lo cil!” Ujar Tyas. Cilla menggeleng.
“Dia bilang apa? Dia yang nganter kesini?” Tanya Tyas. Cilla menggeleng. “Bukan. Sekretarisnya.” Jawab Cilla mulai berjalan menuju lemari.
“Trus?”
“Katanya ini hadiah dari dia, dan dia minta maaf sama gue.” Ujar Cilla. Tyas mengernyitkan dahinya. “Atas?” Cilla mengedikkan bahunya. “Gatau. Uda gue tolak, tapi dia tetep kekeuh ngasihnya. Menurut lo gimana ty?” Tanya Cilla. Dia tidak mau kegeeran tapi kalau Januar terus menerus melakukan ini, gimana Cilla ga baper coba?
“Bener kan! Pepet aja lah cil! Malam ini, tunjukkin ke si bajingan itu kalau lo bener-bener uda dapet yang berkali-kali lipat lebih baik dari dia. Semangat kawan!” Ujar Tyas. Menyentuh kedua bahunya Cilla. Setelah dipikir-pikir, benar juga. Dengan ini, tidak dapat dipungkiri kalau Cilla benar-benar tertarik dengan Januar. Kaya, tampan, mapan dan bisa masak. Terlebih baik hati. Siapa yang tidak jatuh hati?
“Gimana kalau jadi pacar beneran aja cil?” Tyas menaik turunkan alisnya menggoda Cilla. Cilla berdecak. Dasar Tyas!
“Uda buruan! Ntar dia keburu dateng!” Ujar Tyas. Cilla mengangguk dan mulai merias dirinya, memakai sepatu, tas dan sepatu yang diberikan Januar. Tidak lupa kalung mewah dan aksesoris kecil yang terlihat mahal itu.
Cilla bahkan tidak menyadari sosok dipantulan kaca itu dirinya. Dia terlihat... berbeda.
“Cantik bangett!” Pekik Tyas. Cilla tersenyum. Tak beberapa lama, Januar menghubungi bahwa dia sudah sampai.
“Semangat cil! Gue disini aja deh. Ntar ceritain ya gimana!” Ujar Tyas menyemangati Cilla. Cilla mengangguk. Menarik nafas panjang. Baiklah! Ini saatnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. & Mrs. Brijaya ✔️
Romance[[E N D!]] Dijuluki Gadis Tangisan Aspal karena menangis seperti anak kecil di depan umum agar pria dihadapannya ini mau merelakan pacarnya membuatnya menjadi bual-bualan dan meme nasional. Hah? Maksudnya? Cecilla Kinanti. Gadis berumur dua puluh...