Tyas masuk ke restoran dan duduk di ujung sudut restoran. “Selamat malam, kak.” Ucap Ira dengan senyuman senang. Sudah beberapa hari ini ia menunggu kedatangan Tyas.
“Hai ra.” Balas Tyas.
“Mau pesan apa kak?” Tanya Ira. Tyas membolak-balik menu dan mendongak saat Tyas mengatakan, “Saya senang banget kakak akhirnya kesini. Pak boss jadi aneh banget kak. Ga fokus banget jadinya.” Ucap Ira. Tyas tersenyum kecil.
“Ga fokus gimana?”
“Iya. Kemarin pak boss gantiin mas anggi jadi kasir karena mas anggi berhalangan masuk kan mba, trus salah balikkin duit pelanggan kayanya ada lebih dari tiga kali.” Cerita Ira. Tyas terkekeh kecil. Apa iya Abyaz seceroboh itu?
“Kayanya kangen banget sama kakak. Sampe nanya ke kita-kita kalau cewe tiba-tiba menghilang itu kenapa.” Lanjut Ira. Tyas kembali tertawa. Apa kepergiannya kemarin mengganggu Abyaz?
“Saya yang biasa aja deh, ra.” Ujar Tyas. Ira mengangguk dan beranjak pergi. Tentu setelahnya Abyaz mendatangi mejanya.
“Kenapa melarikan diri?” Ucap Abyaz segera setelah mengambil duduk dihadapan Tyas. Tyas melirik Abyaz. “Emang aku mempersilahkan mas buat duduk?” Goda Tyas. Abyaz sontak berdiri membuat Tyas tertawa.
“Aku bercanda mas. Duduk duduk.” Abyaz mengerucutkan bibirnya membuat Tyas tertawa gemas.
“Kenapa kamu ga pamit sama aku kemarin? Kan aku bisa antar kamu pulang.” Ucap Abyaz. Gimana mau pamit? Tyas uda kepalang malu.
Abyaz menyerahkan tasnya Tyas.
“Kamu marah sama aku?” Tanya Abyaz. Tyas menggeleng cepat. “Engga lah mas! Aku.. malu.” Jawab Tyas menutup wajahnya. Abyaz tersenyum gemas. Ingin sekali memeluk Tyas kalau saja restoran tidak ada orang tadi.
“Malu kenapa?” Tyas membuka tangannya. “Ya karena godain mas! Mana mas nolak aku lagi.” Ujar Tyas dengan nada bicara yang semakin pelan.
“Bukan nolak tyas. Aku ga mau memanfaatkan kamu yang sedang tidak dalam keadaan sadar. Aku mencoba sekuat tenaga untuk mengendalikan diriku..” Gumam Abyaz ikut menutup wajahnya malu. Aduh! Lucu banget, Tyas ga tahan! Bisa-bisa Abyaz yang ia terkam. Eh! Tapi dengan begini, Tyas tahu bahwa dirinya dan Abyaz tidak melakukan hal yang lewat batas malam itu.
Tyas bangkit dari duduknya dan menarik wajah Abyaz lantas mengecup bibir Abyaz sekilas membuat kedua mata Abyaz membelalak kaget.
“Tyas!” Hardik Abyaz memutar kepalanya ke kanan dan ke kiri. Karena tempat duduk mereka dipojok, tidak ada yang memperhatikan mereka. Abyaz tidak tahu harus bersyukur atau bagaimana karena kali ini ia ingin mencium Tyas lagi.
Tyas malah tertawa membuat Abyaz menggelengkan kepalanya. “Besok ikut aku ya?” Abyaz menggenggam tangannya Tyas. Tyas tentu tahu mau kemana Abyaz mengajaknya. Penggalangan dananya Brijaya. Seketika Tyas lupa kalau Abyaz juga seorang Brijaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. & Mrs. Brijaya ✔️
Romansa[[E N D!]] Dijuluki Gadis Tangisan Aspal karena menangis seperti anak kecil di depan umum agar pria dihadapannya ini mau merelakan pacarnya membuatnya menjadi bual-bualan dan meme nasional. Hah? Maksudnya? Cecilla Kinanti. Gadis berumur dua puluh...