Sesuai sama rencana kemarin, gue bawa mobil ke PIM. Aranda naik Gojek, tapi pulangnya gue anterin nanti. Kita ketemuan di salah satu cafe yang gak terlalu rame dan ada outdoornya biar kita bebas ngobrol.
Ketika gue sampe, Malik dan Aranda udah sampe duluan. MAMPUS! CANGGUNGNYA KUADRAT INI SIH!
"I— I'm going to buy something first and will be back soon." Langsung masuk lagi ke cafe, pesen minum dan cemilan yang agak banyak biar nunggunya lama. Gue juga mesennya dibungkus biar gak usah dianter ke meja HAHA.
Gue chat ke puppyduppy di Twitter, tapi gak dibales lagi sama dia.
@serotoninkiller: Eh, kok ada Malik sih? Anjir gue canggung banget!
Untungnya ada Tiara sama Dapit lewat pas di pertengahan pesen makanan, jadi gue gak sendirian lagi bareng sama cowok-cowok itu. Ketika minuman gue dan cemilannya udah jadi, gue balik ke meja kita dan kasih mereka cemilannya.
"Kenapa lo bungkus? Kan bisa makan di sini."
"Gak papa. Biar kalo gak abis bisa langsung dibawa haha."
"Yheu dasar."
Hufttttt! Misi selesai! Sekarang saatnya kita latihan presentasi. Aslii, setiap gue denger Aranda ngomong, otak gue ter-setting memori tentang VN yang dia kirim ke gue. Aduh gimana mau berpikir jernih kalo kayak gini 😫
Di tengah-tengah kita latihan, gue menyentuh sepatu orang di bawah meja. Pas gue liat, ternyata itu sepatunya Aranda. My brain directly turned on HAHA! Gue malah sengaja injek-injekin kakinya lebih kenceng. Terus perlahan-lahan merambat ke atas. Awalnya Aranda cuma liatin gue, semakin kaki gue merambat, dia menjatuhkan kepalanya di meja, bertumpu pada kedua tangannya yang dilipat di atas meja.
"Kenapa, Ran?" tanya Dapit sebelahnya.
"Gapapa. Pusing dikit aja." Helehhhh pusing wkwk.
"'Mau gue beliin paracetamol di Guardian atau Watsons?"
"Gak usah, Ti. Thank you." Dia menegakkan duduknya lagi sambil beberapa kali menatap gue. HAHAHA!
"Uu kasian. Mau gue elus-elus kepalanya?"
"Gak! Gak usah," tolak Aranda mentah-mentah. Padahal kalo di chat pasti dia udah mohon-mohon ini wkwk.
"Sini mau tukeran tempat duduk?" tawaran Dapit ke gue.
"Gak usah, Pit. Lanjut aja biar cepet balik," saut Aranda. Loh? Malah dia yang jawab haha. Biar cepet-cepet berduaan maksud lo? Bisa aje lo!
Akhirnya gue berhenti isengin Aranda karena takut dia gak bisa nahan WKWKWK. Lanjut latihan presentasi lagi sampe jam 3 sore. Setelah itu kita berpisah.
"Lo dijemput, La?"
"Enggak. Gue bawa mobil sendiri. Kalian bawa motor sendiri kan?"
"Iya."
"Pada langsung balik?"
"Iya kayaknya. Besok kampus cuy, perrlu tenaga tambahan haha."
"Betul!"
"Haha oke. Gue ke Sephora dulu ya. Bye all!" Berpisah lah kita di sini.
Gue beneran ke Sephora buat liat-liat makeup sekalian nunggu Aranda. Gue chat puppyduppy buat samperin gue ke Sephora kalo sekiranya udah aman. Kira-kira 15 menit setelah kita berpisah, barulah gue ketemu sama Aranda di depan shop Sephora.
"Hi, puppyduppy!"
"Stop calling me like that in the real life."
"Haha oke! Kita mau kemana sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush with Benefits
Romance"Hidup di belakang topeng dan menari di atas panggung." Kiasan yang cocok untuk Estella Beatrice dan Mischa Arananda di saat kehidupan sempurna mereka terbantah dengan preferensi menyimpang yang mereka lakukan untuk melampiaskan beban kehidupan.