Epilog

40 1 0
                                        

Kita bangun agak siang, untung flight-nya sore sekitar jam 5-an. Gue sama Aranda gak mau melewatkan momen ini setelah dua minggu kemarin stres gak bisa turn on. Kita revenge dengan melakukan itu di setiap sudut kamar dan juga kamar mandi gue HAHAHAHHA! Meninggalkan kenangan manis di sini sebelum kita pergi jauh.

Mama sampe dua kali ketuk kamar buat ajakin makan, tapi kita bilang duluan aja. Masih 'sibuk' xixixixi. Sumpah, saking enaknya gue bahkan gak peduli kalo gue hamil nanti, astagaaaa. Semoga enggak sih ya. Kayaknya gue minum pill aja deh nanti di sana hahaha biar bisa jadi kontrasepsi dari dalam tanpa perlu kondom. Gak enak kata Aranda, udah jadi suami istri masa masih pake kondom WKWK.

Setelah kita rapih dan ke bawah buat ambil sarapan, yang lain udah selesai semua, tapi papi sama mama samperin kita di meja makan.

"Ngapain sih lama banget di kamar? Udah dingjn nih sarapannya," tegur mama.

"Hehe. We just got what we wanted for two weeks!" replied me with extra energy!

"Wow! Congratss!" papi sampe tepuk tangan wkwk freak banget!

"Bagus kalo gitu. Berarti bener kan kata mama? Kalian belum minta maaf sama Tuhan. Jangan lupa sertakan Tuhan di setiap detik kehidupan kalian."

"Iya, Ma. Makasih ya saran berharganya. Jadi makin yakin ninggalin papi di Indo."

"Titip mama sama papaku juga ya, Ma haha. Mereka gak kalah anehnya sama aku."

"Haha iya. Gampang, Mba Linda mah sohib sama mama. Aman-aman. Kalian urusin aja nanti kehidupan kalian di Finland. Kalo ada apa-apa ngomong."

"Iya. Kalo butuh apa-apa ngomong. Nanti kapan-kapan kita nyusul ke sana."

"Siap!"

"Mama papa kamu gimana, Ran? Langsung ke bandara nanti?"

"Iya. Ketemuan di sana."

"Ya udah. Kalian siap-siap aja sana. Grandma sama grandpa juga udah packing. Nanti jam 1-an kita berangkat."

"Oke!"

Sambil beberes kamar, tentu lah kita mencuri kesempatan dalam kesempitan HAHA. Bener-bener ye! Aduh ... Tuhan. Semoga kita gak jadi hypersex WKWKWK!

Jam setengah 1, semua koper udah dimasukin ke mobil. Kita sampe bawa dua mobil karena saking banyaknya koper. Aranda yang bawa mobilnya ke bandara, gue duduk di jok depan. Jok tengah ada grandma dan grandpa, sedangkan mama, papi, Sita, dan Amalia di mobil sebelah.

"Aunty kamu udah rapihin kamar apart kalian. Dia mau bikin welcoming party buat kalian. Bareng sama temen kalian itu juga." Awwwww gemes bangettt!

"Thank you! It will be fun!"

"You can come to our place whenever you want or if you need something ya. Don't think that you just live there for two of you," said grandpa.

"Yes, grandpa. Thank you!"

Di bandara, mama dan papanya Aranda udah sampe, and unexpectedly, ternyata bapak tirinya Aranda beserta anak-anaknya juga ikut mengantarkan kita. Bapak tirinya paling semangat untuk mengantar mantan anak tirinya itu untuk menempuh studi lanjut. Kayaknya hubungan mereka sebenernya gak terputus meskipun mamanya cerai dan rujuk sama mantan suaminya yang pertama ya.

Suasana haru sangat terasa di sini. Meskipun kita janji akan main-main ke Indo atau mereka yang main-main ke Finland, tetep aja akan ada perbedaan di mana kita gak lagi tinggal satu atap. Banyak air mata serta harapan yang terlontar di sini. Bagaimana ke depannya, itu urusan nanti. Kita mau menjalanlan hidup terbaik versi kita sekarang.

Crush with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang