Crush with Benefits

Roleplay

Selama dua bulan, kita mencoba role play jadi pasangan dominant and submissive. I'm the dominant one. Seru sih karena kita baru eksplor emosi kita sendiri. Pake kata-kata, umpatan, cacian, bahkan ancaman dan hukuman. Gue merasa ada kepuasan sendiri ketika melakukan itu sama puppyduppy. Dari mulai kita sama-sama masih polos, masih malu-malu, sampe akhirnya udah biasa memainkan role ini. Untungnya gak mengganggu kehidupan sehari-hari kita haha, tapi semakin ke sini, kadang kebiasaan kita chat roleplay dengan chat kita biasa jadi kecampur dan gak jarang menimbulkan ambiguitas.

@serotoninkiller: How's your class today?
@puppyduppy: It's all well. But I almost late for the first class cause I have to take my younger sister to the school.
@serotoninkiller: LOL. Emangnya gak bisa manage waktu dengan baik?! You can wake up earlier and take your younger sister faster! Percuma dong lo pinter, tapi gak bisa manage waktu! Gimana kalo nanti kita dating in real life, terus lo dateng telat?!
@puppyduppy: I'm really sorry, mommy. Please punish me tonight. I deserve your anger 🥺🙏🏻
@serotoninkiller: Bosen gue hukum lo! Gak pernah berubah! Harus gue maki-maki gimana lagi?! Kata-kata doang gak cukup ya buat lo?
@puppyduppy: Yes. I need a punishment in real life.
@serotoninkiller: Whoaaa. Berani ngajakin real life nih sekarang? Siapa lo nyuruh-nyuruh gue ketemuan sama lo?! Merasa superior? Merasa penting? Lo gak lebih dari sampah di hidup gue! Gak usah sok jadi prioritas dan pemeran utama dalam cerita!
@puppyduppy: Aku beneran ngajakin kamu ketemu. It has been 5 months after we know each other. Don't you want to meet me?
@serotoninkiller: Eh? Ini beneran? Ada gerangan apa kamu ngajakin aku ketemuan?
@puppyduppy: Gak papa. Mungkin kita bisa lebih akrab kalo ketemuan(?)
@serotoninkiller: Haha. Jujur aku lebih nyaman kayak gini sih. Kita udah terlanjur menyelam dalam ke dark side masing-masing. Bukannya bakal awkward kalo ketemu?
@puppyduppy: Aku gak kebayang sih, tapi bisa kita coba kali-kali hehe.
@serotoninkiller: Nanti coba aku pikir-pikir lagi ya wkwkwk. Aku takut gak sesuai ekspektasi kamu.
@puppyduppy: I turn my expectations to zero. Don't worry. Kayaknya asik kalo kita beneran berteman di real life. Since aku gak punya temen yang sedeket ini di kampus.
@serotoninkiller: Sama banget woy! Aku punya banyak temen, aku berhasil kembali jadi extrovert, tapi tetep aja gaada temen deket yang kenal aku luar dalam haha.
@puppyduppy: Please, mommy? I'm begging for you. I'll do everything for you if you do my favor. You can use my body every time you need. I will please you until you satisfied with me🥺🥺
@serotoninkiller: Eh? Kamu kenapa? We get used to do this but never too sexual.
@puppyduppy: Sorry...
@serotoninkiller: That's okay, honey.

Di bulan kelima kuliah dan juga bulan kelima gue chatting sama puppyduppy, gue mulai timbul rasa baper. Dia nyambung banget sama gue! Kita banyak perbedaan yang bisa saling melengkapi dan persamaan yang bisa saling mendukung. Cuma ketika gue mulai baper sama doi, dia agak berubah sedikit seksual dan kadang buat gue risih. Beberapa kali ngajak ketemuan dan semakin gue tolak, semakin dia melunjak. Emang begitu sih cara mainnya, semakin negatif emosinya, semakin tinggi rasa kepuasannya, tapi ini bukan tentang role play. Gue udah gak bisa bedain ketika kita chat beneran dan juga chat roleplay. Dia negosiasi buat teleponan atau kirim pap kalo emang gue kekeuh gak mau ketemuan, tapi tetep aja gue gak mau. Kalo gue turutin, nanti batas kehidupan nyata dan kehidupan "pelampiasan" gue bakal nyampur dan gue gak mau.

Sebisa mungkin gue pahamin dia karena gue suka dan gak mau kehilangan dia, tapi gue gak tau sampe kapan gue menahan ini. Gue takut terlena dan kebablasan kalo kita ketemu dengan kondisi yang sama-sama udah tau dark side dan preferensi seksual kita. Selama ini chat-nya emang masih memainkan emosi dan verbal aja, belum sampe yang aneh-aneh, tapi kalo sampe kita ketemuan, I'm not sure I can't think straight. Gue mau kita berdua saling melindungi.