The Contract

19 1 0
                                    

Gue anterin Aranda sampe ke depan jalan rumahnya aja, sisanya dia jalan kaki. Karena gue gak mau langsung balik, jadi gue mau nonton dulu di mall sambil cuci mata. Enak banget me time, Ya Tuhan! Sering-sering deh me time kayak gini daripada di rumah stres.

Gue sembari liat-liat lingerie di Victoria Secret haha. Kali ada yang bagus, tapi gue harus simpen hati-hati sih. Atau kalo perlu abis beli langsung gue taro apart ya? Jangan dibawa-bawa ke rumah. Okedeh, that's better.

Gue muterin toko Victoria Secret dan alhasil dapet 3 lingeries yang lucu-lucu banget! But I have different options! Gue pengen Aranda aja yang pake ini HAHAHA! HE SHOULD BE MORE HUMILIATED WITH THIS THING! NICE!

Gue sempetin balik ke apart lagi buat taro lingerie-nya. Terus gue numpang mandi di sini hehe. Meskipun di kamar mandi rumah gue juga ada bathtub, tapi rasanya beda! Di sini lebih leluasa gue mau ngapain aja. Sekalian gue berendam dengan bubble bath, gue video call Aranda dan gue senderin hp-nya di ujung bathtub.

"Kenapa vid— WOWWWW!!!! IS IT OUR BATHTUB?!"

"Absolutely! I just bought some lingeries, and I feel not safe if I bring them home. So I decided to put them here. Terus mau numpang mandi sore sekalian hehe. Enak banget!"

"Ya ampunn haha. Emang apa bedanya sama kamar mandi rumah lu? Waktu gua numpang kamar mandi di rumah lu waktu itu juga ada bathtub."

"Bedanya? Kalo di rumah ya gue gak bisa video call lo kayak gini HAHA!"

"Kalo di sana sih gak usah video call, langsung juga bisa~"

"SIALAN! HAHA!"

"Besok Kamis nih! Udah mulai kan kontraknya?"

"Belum anjir! Belum di-print. Belum beli materai! Belum tanda tangan!"

"Ya elah. Hidup di zaman kapan sih? Udah, dibikin adobe pdf aja, request signature ke email gua, terus beli materainya di e-meterai aja biar langsung elektronik."

"Iya deh si paling tech-savy."

"Iyalah!"

"Ya udah nanti abis mandi gue buat pdf."

"Itu di bathtub lu ada apa?" Dia kayak memfokuskan pandangan ke satu titik yang buat gue kaget dan langsung nengok kanan kiri.

"Hah?! Apa? Gak ada apa-apa!"

"Coba bangun dulu." Ketika gue baru menegakkan badan mau bangun, gue baru tersadar kalo Aranda cuma mau modus. Dia suruh gue bangun biar dia bisa liat my naked body LOL!

"Hahaha. Do you think you can fool me, huh?"

"HAHAHA!" He laughs so hard.

"You are an outstanding student indeed, but it doesn't mean I dumber than you."

"Hahah! I just finished myself a while ago, but you invited me again."

"NO! Don't you dare to touch yourself again! Gak boleh sering-sering jerk off, Arananda!"

"I'm not that often lmao."

"Haha. I don't trust you. Raise your hands up."

"Siapa yang pegang hpnya dong?"

"Ya disenderin lah bodoh! Lo kira gue dari tadi pegang pake tangan ketiga gue?!"

"Alright, master. I'm sorry. Wait." Aranda menyandarkan hpnya, lalu menuruti perintah gue untuk angkat kedua tangan.

Crush with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang