Leaked Out!

6 1 0
                                    

Pas lagi bantu beres-beres, panitia logistik kekurangan lakban dan tinta spidol. Harus beli dulu nih keluar. Nah! Ini kesempatan buat gue sama Aranda berduaan di luar hehehe! Meskipun harusnya ini tugas panitia logistik, tapi gue sama Aranda mau inisiatif buat beliin barang yang kurang sekaligus beli beberapa dekorasi tambahan.

"Gue sama Aranda aja yang beli, Mal."

"Pasti mau pacaran dulu kan lu!" celetuk Adam.

"Ytta aja lah, Dam haha," saut Aranda.

"Ya udah, tapi jangan lama-lama ya. Mau segera dipake."

"Siapp!" Dengan semangat, gue sama Aranda ke pakiran mobil gue dan siap-siap untuk pergi.

Gue yang bawa mobilnya, Aranda di jok depan sambil liatin Google Maps. Gue tau diri kalo gue bodoh soal urusan baca peta HAHA! Kalo di peta sih gak terlalu jauh ya, cuma 15 menit. Jadi kita segera ke tempatnya, beli barang yang disuruh sekaligus dekorasinya, abis itu balik. Baliknya gak perlu pake maps karena masih inget jalan berangkat tadi. But ... ya masa sih kita langsung balik? HAHA! Justru kita mau keluar beli barang karena sekalian mau berduaan hehe.

Sekarang gantian Aranda yang bawa mobilnya, tapi kita sengaja lewat jalan yang macet. Mumpung kaca film mobil gue gelap, jadi gak akan ada yang tau kita di dalam lagi apa hihihiw~

"Relax yourself, puppy." I duck down to his seat, unzip his pants and get his lightsaber out.

"Yes, master. Use me please." He lays back to the seat and relaxing himself.

I do a blowjob to him until he can't control his body movements. I really miss this thing! Aaaah!

"Aahhh, Beatrice! Should I come here?"

"My mouth, please," stop me for a while to talk.

"Are you sure?"

I'm not answering it, I faster my movement indeed. He better knows what is my answer exactly.

"Aaahhhhh!!!!!" Yes! Here we go! I try to swallow it, my children.

"That's the tastiest white cream I've ever tasted." I lick the rest of it that stick on my lips.  A bit messy here haha. There's also stain on my shirt, but that's okay. A symbol that we have done it today.

"Lemme taste a bit." He kisses me passionately in the car, forget that we're on the road and the cars behind us are horning to us.

"HAHA! Move, Aranda!"

"Sorry, dude. I'm just getting my dinner."

"Awh!"

Sayangnya macetnya cuma sampe lampu merah depan, jadi kita gak bisa bermesraan lagi deh haha. That's okay. Sekali keluar lumayan lah hihihi!

Di villa, gak ada orang di halaman depan, kayaknya mereka masih sibuk di halaman belakang dan sebagian di dalam rumah. Ketika kita buka pintu dan keluarin barang belanjaan kita, Malik keluar dari dalam rumah dengan ekspresi yang terlihat marah.

"Mal, ini tadi kita sekalian beli bal—" Ketika Aranda memberikan barang-barangnya ke Malik, tiba-tiba dia malah buang barang-barang itu.

"LAH? KOK DIBUANG?!" Gue marah dong! Gak sopan banget lagi!

"Kenapa kalian lama banget sih disuruh beli lakban doang? Udah dibeli tuh tadi sama Gifar!"

"Ya ... kan naik mobil macet, Mal ...."

"Ya udah tau macet! Kenapa masih naik mobil? Kalian bukan mau bantuin kita beli barang kan? Cuma mau berduaan aja!"

"It's not harm anyone, isn't it?"

Crush with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang