Perjalanan memakan waktu 2 jam 10 menit sampe ke villa yang kita tuju. Pas sampe, kita langsung ke resepsionisnya buat liat-liat. Lumayan gede sih ini. Banyak kamar-kamarnya juga. Ada dua lantai. Kita bisa pisahin yang cowok di kamar bawah dan yang cewek di kamar atas. Ada kolam renang pribadi bahkan jacuzzi meskipun kecil. Kamar mandi ada 5 dan ada water heater juga. Gak termasuk sarapan atau makan siang, tapi di sini ada dapur dan lumayan luas, jadi kita bisa masak-masak di sini. Kamarnya juga enak sih, sejuk hawanya. Jadi pengen nyoba sama Aranda HAHA!
Kita bagi tugas untuk cek ruangannya. Gue sama Aranda cek lantai bawah, Malik sama Aqilla cek lantai atas, Adam, Tiara, dan Amel cek halaman depan dan belakang. Ketika gue lagi di kamar mandi sama Aranda, gue minta tangannya di bawah keran, lalu gue nyalain keran air panasnya full.
"OHH, FUCKK!!!!" Dia langsung tarik tangannya dari air panas. Langsung gue matiin juga kerannya. Terus gue pegang tangan yang kena air panasnya dan gue ciumin sambil sesekali jilat haha.
"Oh my God ... the heat moved from my hand to all of my body."
"Sorry ya hahaha. Ini dikasih air mengalir aja." Gue nyalain lagi kerannya dengan air dingin supaya gak kerasa panas lagi.
"Random banget lu sumpah! Untung bukan air mendidih!"
"Ya gue punya otak juga lah, Ran! Suka kan tapi? Haha."
"Sialan lu emang!"
"Eh, kenapa nih? Ngapain lo pada di kamar mandi?" Ternyata Aqilla dan Malik udah turun dari lantai atas. Bingung sendiri mereka liat gue dan Aranda berduaan di kamar mandi sambil main air.
"Ini tadi si Aranda muter keran salah, jadi kena air panas tangannya."
"Kok bisa sih! Ih, pinter-pinter oon juga lo! Ini kan ada warna merah, artinya panas! Lagian ngapain iseng-iseng nyalain air?"
"Mau cuci tangan lah! Kan abis megang-megang barang."
"Aneh lo ah! Ya udah, kalo udah selesai kita ke Amel dan yang lain."
"Sip." Aqilla pergi duluan nyamperin yang lain di halaman luar, sedangkan Malik masih di sini nungguin dan liatin kita berdua. Hadehh, nih anak! Belum kapok juga ya?
Karena diliatin Malik, gak enak juga kita lanjut. Jadi gue sama Aranda nyamperin Aqilla ke halaman depan, begitu juga Malik yang nyusul di belakang kita kayak bapak lagi jagain anaknya haha.
"Aman sih, enak menurut gue," komentar Tiara.
"Iya enak. Gas lah, Ran, La. Booking aja langsung," usul Adam.
"Nanti dulu, Mas Hanung belum kasih tanggal, tapi kayaknya fix aja ya di sini?"
"Iya."
"Oke."
Setelah puas berkeliling villa, kita kembali ke parkiran mobil. Parkirannya juga lumayan luas. Ada Mas Tara yang nungguin kita di mobilnya. Gue samperin aja dulu.
"Mas. Abis ini kita makan dulu ya."
"Oke siap! Nanti mereka dianter ke rumah masing-masing apa ke kampus?"
"Kayaknya anak-anak cowok mah ke kampus aja. Ceweknya kalo gak bawa kendaraan, nanti dianter ke rumah."
"Oke. Nanti abis makan kamu mau tukeran gak? Kamu sama Aranda naik mobil aku, nanti Aku bawa mobil kamu sekalian anterin temen-temen kamu. Kali aja kamu mau jalan dulu sama Aranda di Puncak. I won't tell your father." IDE BAGUS BANGET!
"REALLY?! OH MY GOD! YES, absolutely! Ahh thank you so much! I owe you a lot!" Bahagia banget ekspreksi gue sekarang.
"You're welcome! Mau makan di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush with Benefits
Romance"Hidup di belakang topeng dan menari di atas panggung." Kiasan yang cocok untuk Estella Beatrice dan Mischa Arananda di saat kehidupan sempurna mereka terbantah dengan preferensi menyimpang yang mereka lakukan untuk melampiaskan beban kehidupan.