Incident

66 3 0
                                        

Ini terlalu canggung bahkan setelah setengah perjalanan. Jadi gue mau mulai topik sama Malik untuk memecahkan suasana.

"Tadi lo disalamin sama papi gue btw," awalan gue yang masih penuh dengan kecanggungan.

"Gua? Emang papi lu tau gua?"

"Tau, gara-gara kemarin di ruang tamu."

"Bukannya papi lu di luar?"

"Kan ada CCTV."

"Terus lu cerita apa tentang kejadian itu?"

"Salah paham aja."

"Lu kenalin gua sebagai apa? Pasti papi lu tau kita lagi gak ngobrol baik-baik kan?"

"Ya ... gue bilang lo adalah temen yang pernah suka sama gue, tapi ada salah paham di antara kita makanya sempet ribut."

"Salah paham? Haha."

"I just want to simplify. Gak mau papi gue tau masalah anaknya."

"Okey ... then, Aranda lu kenalin juga?"

"Buat apa? Gue gak ada masalah sama Aranda. At least di depan papi gue."

"Minggu kemarin gua liat lu sama Aranda berantem di parkiran. Kalian berantem beneran kan? Kenapa? Aranda baper juga sama lu?"

"Hahaha. Mana mungkin dia baper sama cewek kayak gue."

"Cewek kayak lu yang gimana? Yang manja dan lemah lembut, atau kasar dan main fisik?" LOLLL!!!

"You know nothing about me. Gue kayak gitu karena lagi emosi dan banyak banget masalah yang datang sama gue at the moment, jadi gak bisa berpikir jernih."

"Oh gitu. Bukannya lu sendiri yang bilang kalo emang lu orangnya kasar?"

"Shut up and end the conversation about my life. "

"Haha. Kemaren lu yang begging minta maaf dan bisa jadi temen kayak dulu. Sekarang malah lu yang cut off gua."

"If you want to be my friends, you should know about boundaries. I will tell you what I want to tell you, but if I'm not telling you, you don't deserve to know and you don't have a permission to ask."

"Okay." Pembicaraan kita selesai sampai di sini. Entah apa kesimpulan yang diambil dari perbincangan ini.

Rumah Aranda ternyata emang gak jauh dari kampus, tapi gak deket juga. Ya sekitar 6km-an mungkin. Rumah gue kan bisa 20 km wkwk. Emang lumayan gede sih rumahnya dia. Termasuk medium upper class lah ya.

 Termasuk medium upper class lah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk aja. Mama gua lagi ada acara sekolah adek gua kayaknya," persilakan Aranda.

Kita belajar bareng di ruang tamunya. Sebelum belajar, Aranda ajak kita makan siang dulu di ruang makan yang udah dibikinin sama mamanya. Ada sayur sop dan ayam goreng. Lumayan lah ya buat isi perut. Setelah itu kita balik ke ruang tamu. Aranda bawa beberapa buku referensi dari sebuah ruangan. Jadi inget, waktu itu temen kelasnya pernah bilang kalo Aranda punya perpustakaan sendiri di rumahnya. Keren banget hahah. Ilmu pengetahuannya luas, gak terkecuali ilmu tentang seks dan penyimpangannya hhhhh.

Crush with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang