Gue gak bilang Arananda tentang apa yang terjadi di apartment. Pokoknya gue beli sprei baru, pasang di kasur, terus laundry sprei barusan sekalian ambil yang kemarin. Jadi sekarang kita punya tiga sprei buat cadangan kalo mainnya brutal HAHAHA! Tapi kita emang selalu ganti sprei setelah abis main sih. Pokoknya harus higienis! Kalo perlu tiap tiga bulan sekali kita medical check up hahahah.
Hari Sabtu, gue di rumah aja karena papi masih kerja, tuker libur sama hari Senin kemarin. Gue kerjain aja tugas yang belum selesai, sekalian sama si tugas UTS Soskom kemarin.
Hari Minggu, papi menepati janjinya buat anterin gue ke rumah Aranda. Dia bawa setoples saffron buat Aranda sebagai obat. Iya juga ya? Kenapa gue gak kepikiran beli saffron aja dari kemarin-kemarin.
"So, do you want to spill anything about Aranda?" Ahh, here we go again.
"Nothing to spill."
"What is exactly your relationship?"
"Friends! We are literally friends!" —with benefits.
"Okay .... I trust you. I know you're not lying. But as we know, you have a chance to be more than friends right? Hahaha. Kayak waktu kamu tanya ke papi soal Ratna. Papi beneran kok cuma rekan kerja sama Ratna, gak ada hubungan spesial di antara kita. Tapi kalo ditanya perasaan, berbeda dong sama hubungan? Kita bisa punya hubungan tanpa pake perasaan, sebaliknya kita juga bisa punya perasaan tanpa adanya hubungan. Kamu gimana?"
"Tanpa hubungan dan perasaan."
"Hmm, are you sure? Kamu bela-belain setiap hari ke rumah sakit loh! Sampe pulang aja kamu anter. Kamu kenal mama papanya, bahkan papa kandungnya yang udah cerai itu kata Ratna. Betul kan? Since kamu gak cerita apa-apa tentang Aranda, papi minta Ratna yang cerita dari mamanya Aranda. Katanya Aranda itu mahasiswa berprestasi di kampus kamu ya? Dan udah dapet jaminan beasiswa S-2 dari kampus ke luar negeri? Wowww! Itu hebat banget loh! Papi setuju kalo kamu sama dia. Papi udah tau latar belakangnya dan juga latar belakang keluarganya. Dengan papa tirinya masih mempersilakan papa kandungnya buat ketemu dan hubungannya baik dengan mantan istrinya, papi yakin keluarga mereka memiliki hubungan yang sehat. Keluarga yang sehat akan menimbulkan kualitas seseorang lebih baik juga. Kamu bisa dibimbing banyak sama dia." Banyakkk bangettt perkataan papi yang bisa gue bantah, terutama soal keluarga Aranda yang sehat. Padahal keluarga mereka toxic banget di belakang. Tapi gue lebih fokus ke Tante Ratna yang mengulik informasi sebanyak itu buat dikasih tau ke papi. Makin muak gue denger namanya!
"I don't like her. She has no business with my friend's life, whatever it is."
"Loh, dia cuma bantuin papi. Kan papi pernah bilang sama kamu kalo papi harus tau siapa cowok yang deket sama kamu. Kamu juga gitu kan? Harus tau siapa wanita yang lagi deket sama papi. Kita impas sekarang."
"He won't be my boyfriend and she won't be my mother-in-law."
"What did you say, Estella?" Papi sampe ngerem mobilnya karena pernyataan gue tadi.
"Aranda and I will never be more than friends. I hope you and Tante Ratna do the same."
"Kenapa kamu jadi gak setuju papi sama Ratna? Karena dia kasih tau papi soal Aranda? It's not a big deal, Estella! Kalo kamu jujur sama papi dari awal soal Aranda juga papi gak akan gimana-gimana kok! Untuk apa coba kamu bohong sama papi? Kenapa?"
"Udahlah, kita pulang aja deh! Gak mood aku. Gak usah ke rumah Aranda!"
"Ella! Hubungan kita lagi baik-baik aja akhir-akhir ini. Kenapa kamu selalu ngambek kalo papi tau soal kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush with Benefits
Romance"Hidup di belakang topeng dan menari di atas panggung." Kiasan yang cocok untuk Estella Beatrice dan Mischa Arananda di saat kehidupan sempurna mereka terbantah dengan preferensi menyimpang yang mereka lakukan untuk melampiaskan beban kehidupan.