2. Tragedi Zona Merah

65 11 0
                                    

"Pesawat 02 lepas landas!"

"Dimengerti!" Krystal tersenyum tahu mereka semua berhasil lepas landas.

Kini gilirannya dengan Ali untuk pergi keluar. Dia tidak pernah menyangka hari ini akan datang lagi. Sebelumnya mereka juga pernah melakukannya tapi itu terjadi 8 tahun yang lalu. Tragedi yang membuat Krystal kehilangan orangtuanya. Tapi untungnya hari ini semua orang berhasil diselamatkan tepat waktu sebelum gas itu meracuni semua orang.

"Krystal ayo pergi!" Ali membuka pintu.

"Aku harus menyimpan data! Pergilah lebih dulu!"

"Ayo cepat! Gas itu sudah akan sampai ke tempat ini!"

"Iya!" Krystal menekan tombol dan menyimpan segala informasi. Dia akan datang lagi setelah udara membaik nantinya. Data ini lebih penting dari apapun.

"Krystal!"

"Apakah kau takut?" Tanya Krystal mengikuti Ali dari belakang.

"Siapa yang tidak takut? Kita sudah pernah mengalaminya 8 tahun yang lalu. Aku masih ingat saat kita berdua bersama Shareef bersembunyi di antara orang-orang yang mengungsi. Kita bertiga menangis keras!"

"Itu hanya kau dan Shareef! Tapi aku tidak!"

Krystal ingat itu bagaimana mereka saling menggenggam tangan satu sama lain dan bersembunyi di antara para manusia dewasa. Orangtua mereka semua juga menjadi korban atas kejadian itu. Tidak mungkin dia lupa. Ingatan itu masih sangat jelas di kepala Krystal.

"Kau juga menangis! Tapi memang Shareef yang menangis sangat ker..."

Duarrr...

Tubuh Krystal terpental ke belakang dengan begitu keras. Dia menatap ke depan melihat debu yang berterbangan di langit. Detik berikutnya, Krystal tidak ingat apapun juga.

🍂🍂🍂

"Hmm... Uhukkk... A-li?" Krystal mengusap kepalanya yang mengeluarkan darah. Dia melihat sekeliling yang hanya ada reruntuhan bangunan. Kenapa tempat ini jadi seperti ini?

Ali?

Krystal mencoba bangkit dan mencari keberadaan laki-laki itu. Dimana temannya itu?

"Ali? Ali?"

Dimana dia?

Krystal memegangi kepalanya yang begitu sakit. Kenapa ada ledakan di dalam? Bukankah tempat ini sangat aman? Kena...

"Ali?" Mata Krystal melihat tangan seseorang di bawah reruntuhan. Dia mendekat dan memegangi tangan Ali. Tangan temannya.

"Ali? Ali? Ali! Ali! Hiskkk... Bagaimana bisa? Bagaimana bisa? Agrhtt... Ali!" Krystal mencoba mengangkat reruntuhan dari tubuh Ali. Tapi tidak bisa, reruntuhannya begitu berat. Sangat berat!

"Ali... Hiskkk... Arghttt..." Teriak Krystal begitu keras.

Krystal membuka matanya cepat, nafasnya begitu tersengal-sengal menatap atap ruang kontrol. Mimpi itu lagi! Dia memimpikan Ali lagi untuk kesekian kalinya. Mimpi itu terus datang dan menghantui Krystal berbulan-bulan di tempat ini.

"Jangan ganggu aku Ali! Bukankah aku sudah menguburkanmu di dekat makan keluargamu? Jadi diamlah. Aku sedang mencari bantuan untuk diriku sendiri. Bahkan tidak ada lagi makanan disini!"

Sudah berbulan-bulan setelah kejadian mengerikan itu tapi bantuan tidak pernah datang ke tempat ini. Bahkan mereka juga tidak kembali lagi untuk memperbaiki tempat ini. Kemana orang-orangnya pergi? Kenapa Shareef tidak datang untuk menjemputnya?

Dia sudah bertahan lama di zona merah yang penuh dengan binatang aneh. Beberapa kali dia juga harus memakan mereka terutama belalang besar seukuran tangan. Krystal paling suka binatang itu.

"Hah... Mungkin lebih baik kita mati bersama Ali! Lihatlah tempat ini sekarang? Hancur! Benar-benar hancur! Juga pesawat itu! Atapnya sudah hancur karena serangan belakang. Aku juga sekarang bisa bernafas di udara buruk ini. Apakah sekarang aku juga makhluk spesial? Katakan padaku Ali! Menurutmu apa yang harus kulakukan? Aku sudah mengirimkan suara kesana. Apakah menurutmu mereka akan datang menjemputku? Tidak?"

Krystal menatap bangku yang sering di tempati temannya itu. Kosong. Tidak ada Ali disana.

"Sebenarnya aku juga ingin pergi ke zona lain! Sayangnya zona lain sekarang sedang mengalami fenomena aneh. Kau tahu apa? Terjadi anomali musim. Sepertinya semua orang di bangunan lain juga telah pergi. Tidak ada jawaban dari mereka lagi selain suara jangkrik. Yah, sepertinya para jangkrik sedang bersenang-senang dengan alat radar. Hah... Aku ingin makan melon lagi sepuasnya! Manis! Lembut! Tapi kau tidak suka itu? Kenapa?" Tanya Krystal.

Dia merasa sangat gila di tempat ini.

Bumi sudah tidak bisa ditempati lagi. Semua daerah berzona merah. Tidak ada tempat aman lagi untuk tinggal. Krystal menatap peta dunia besar yang semua tempat telah membunyikan peringatan. Ledakan! Terjadi ledakan dimana-mana.

"Hah... Sekarang tidak ada lagi yang bisa kulakukan Ali! Sepertinya aku akan menyusulmu! Kau memang temanku paling setia kawan. Ketika lainnya pergi begitu saja kau terus menungguku. Kau terus bersamaku! Bekerja untukku sampai sisa hidupmu. Memang kita adalah teman seperjuangan. Bagaimana kabar ayah dan ibumu disana? Apakah ayah dan ibuku juga bersama kalian?"

Peringatan!

Peringatan!

Peringatan!

Ledakan gas!

Ledakan gas!

Krystal mengambil kopi hasil daur ulangnya dan tersenyum. Dia akan menikmati sisa harinya di ruang kontrol ini. Tanpa siapapun.

Tanpa apapun.

Dia sudah menyerah atas semuanya.

Hanya kematian yang dia tunggu!

"Lain kali! Aku akan setuju padamu Ali. Harusnya aku menjelajahi planet lain bukannya terus berada di bumi seperti ini. Apa katamu dulu? Kelompok Merkurius? Apakah aku cocok disana? Tapi aku lebih suka nama Venus. Cantik! Nama yang cantik! Omong-omong, aku mengambil semua persediaan kopi milikmu juga toples isi keripik kentangmu! Aku sudah memakannya, jadi jangan tanyakan padaku lagi."

Peringatan!

Peringatan!

Peringatan!

Ledakan gas!

Ledakan gas!

"Mari bertemu lagi!"

Duarrrrr...

Krystal menutup matanya merasakan tubuhnya yang seakan tercabik-cabik oleh ledakan gas. Sekarang dia bisa melihat lagi Ali bersama keluarganya yang telah menunggunya lama. Dia tidak akan sendirian lagi sekarang. Semuanya telah selesai. Tugasnya menjaga kawasan zona merah telah dia lakukan dengan baik.

"Selamat tinggal!"

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang