"Dimana?"
"Aku sedang mengingatnya!" Chester melihat ke segala arah.
Yang dia ingat hanyalah benda yang dia dan kelompoknya kubur bersama. Hanya itu. Krystal menggali tiap pasir juga tanah. Apakah mereka menyimpannya di pasir atau di dalam tanah?
"Dua pohon! Semua pohon terlihat sama sekarang. Dulu semua pohon masih sangat kecil. Hanya dua pohon itu yang tumbuh paling besar."
"Apakah itu?" Tunjuk Krystal pada pohon yang terlihat begitu tua.
Chester berlari dan segera menggali tanah di antara dua pohon tua itu. Benda itu harusnya masih tetap utuh! Chester terus menggalinya dengan tangannya sendiri dan menemukan sebuah kotak yang begitu besar. Dia tersenyum dan menggali semuanya sampai seluruh kotak terlihat jelas.
"Wah! Apakah ini sungguhan harta karun?" Tanya Krystal.
"Untukku! Kami menyimpan barang-barang berharga kami di tempat ini! Karena itu kami harus datang lagi ke tempat ini! Ayo keluarkan!"
"Kalian menyimpan benda ini berapa lama?" Krystal ikut menarik kotak.
"Saat itu umurku baru 8 tahun! Jadi sudah 17 tahun yang lalu!"
"17 tahun? Wah, tunggu! Bisakah aku bertanya kejadian yang menimpa kelompokmu saat itu? Berapa usiamu?"
"15 tahun!"
Krystal menganggukkan kepalanya, jadi saya itu usia Chester 15 tahun? Itu artinya kejadian itu sudah 10 tahun yang lalu! Jika Krystal tertidur 5 tahun? Bukankah itu artinya kejadian itu saat umur Krystal 16 tahun? Tapi kenapa dia tidak tahu tentang tragedi ledakan pesawat Kelompok Venus? Saat itu dia sudah menjadi seorang pemimpin zona merah. Apakah dia terlalu sibuk bekerja?
"Terkunci! Aku tidak memiliki kuncinya!"
Brukkk...
Krystal mematahkan gembok dan tersenyum pada Chester.
"Apa yang kau lakukan?"
"Memukulnya! Aku ingin cepat tahu apa yang kalian simpan di dalam! Cepat buka!" Pinta Krystal.
"Hah!" Chester membukanya.
Ada banyak barang-barang yang berada di dalam. Ada juga makanan yang telah basi, mainan, buku, dan barang lainnya. Chester mengambil jurnal dan membukanya.
"Itu milikmu?"
"Ini milik kaptenku dulu! Dia membuat jurnal pejalanannya selama ini. Juga foto kami saat berada di planet ini. Aku mencari benda ini!" Chester tersenyum menyentuh jurnal yang begitu usang.
"Foto? Dimana fotonya?"
"Kau ingin melihat kelompokku?" Tanya Chester mencari foto dirinya bersama kelompoknya.
"Iya!" Jawab Krystal begitu antusias.
Dia ingin tahu siapa saja Kelompok Venus dulu. Chester mengambil foto yang terselip di antara lembaran buku. Dia melihat waktu pengambilan foto dan membalikannya. Terpampang sebuah foto seluruh anggota Kelompok Venus. Chester tersenyum melihat wajah-wajah tidak asing mereka. Dia hampir lupa wajah mereka semua.
"Yang memiliki penutup kepala ini adalah kaptenku! Dia orang yang sangat keras dan sulit diajak berbicara disaat marah. Tapi dia orang yang baik dan menyayangi semua orang. Yang ini, dia yang mengurus jalannya kapal. Membagi tugas kepada kami semua. Dia perempuan yang banyak bicara. Mereka sepasang suami istri!" Jelas Chester.
"Sepasang suami istri?"
"Iya! Mereka yang membawaku bekerja di Galaxy dulu. Mereka sudah aku anggap sebagai ayah dan ibuku." Raut kesedihan terpampang jelas di wajah Chester.
"Hmm... Apakah ini kau! Wah, kau lucu! Kenapa saat dewasa kau jadi menyebalkan!" Krystal merebut foto dan melihat lebih jelas wajah Chester saat muda.
Dia tersenyum dan memperhatikan penampilan Chester yang begitu khas seperti anak kecil. Dia memang terkecil saat itu. Pasti orang-orang sangat menyayanginya!
"Bukankah aku sejak kecil sudah terlihat tampan? Aku hanya bertambah dewasa saja. Aku tidak mungkin terus menjadi anak kecil yang lucu!"
"Ckkk... Lainnya kau masih ingat?" Tanya Krystal.
"Tentu saja! Yang ini adalah kepala koki, dia petugas kebersihan, dia ahli memperbaiki mesin, dia yang mengurus jalur pesawat..." Chester menjelaskannya semuanya.
Krystal menganggukkan kepalanya mendengar Chester yang begitu bersemangat memberitahunya. Sisi Chester ini, Krystal tidak pernah tahu jika Chester bisa jadi seperti ini. Dia melirik Chester yang terus menjelaskan tiap masing-masing orang. Sepertinya dia sangat dekat dengan mereka!
"Diantara semua orang! Siapa temanmu disini?"
"Mungkin dia! Kami sering bersama karena pekerjaannya yang tidak sebanyak orang lain. Aku juga tidak begitu dibutuhkan selain untuk mengintrogasi seseorang." Tunjuk Chester pada seorang laki-laki bertubuh tambun.
"Siapa namanya?"
"Ishi! Dia anak yang baik juga kami dekat karena umurnya yang masih muda. Kami jadi lebih mudah dekat!"
"Kalian seperti Ryo dan Myra. Ryo juga sangat dekat dengan Myra. Mungkin karena usianya. Jika denganku aku seperti ibunya dan Thomi seperti ayahnya!" Krystal terkekeh mengingatnya.
"Ayah? Dia lebih mirip seperti paman daripada seorang ayah!"
"Menurutku seperti ayah! Karena Thomi juga mengayomi kami semua. Walau dia tidak terlihat seperti itu tapi nyatanya dia benar-benar bisa diandalkan!"
"Orang sepertinya? Jelas-jelas dia tidak seperti itu! Ayah apanya? Sudahlah! Kau mau melihat barang-barang milik kelompokku?"
"Itu barang-barang zaman dulu! Dimana milikmu yang berharga? Apakah makanan basi ini?"
"Itu milik Ishi! Dia suka sekali makan apalagi melon! Dia mirip denganmu!"
"Benarkah? Sepertinya Ishi dan aku sangat cocok! Kami penyuka melon!"
"Cocok apanya? Dia sudah mati!"
"Astaga! Ini hanya perumpamaan saja! Kenapa kau terlalu serius?"
"Aku tidak suka mendengarnya! Kenapa tidak menggunakan perumpamaan lain saja?"
"Kau ini ingin berdebat denganku?"
"Sudahlah!"
Chester mengambil satu barang dan mengangkatnya ke atas. Matanya membulat sempurna saat tahu benda apa yang dia bawa.
"Apa itu?"
"Apakah matamu rabun? Lihat ini! Ini bola-bola kristal. Aku membawanya dari planet lain dan menyimpannya. Aku tidak tahu jika bola-bola ini masih utuh."
"Bola-bola kristal?" Krystal mengambil satu bola dan melihatnya.
Ada butiran-butiran kecil di dalam bola, mirip rasi bintang di dalamnya. Pasti akan sangat cantik jika dibuat sebuah kalung.
"Bolehkan aku menyimpannya? Aku memiliki dua bola, ini untukku!" Krystal mengambil satu bola kristal.
"Simpan saja!"
"Cantiknya! Darimana asalnya bola ini?"
"Jika tidak salah itu dari kotoran binatang yang aku temui saat berada di sebuah planet!"
🍂🍂🍂
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY : Choice Of World (END)
FantasyKetika kau percaya akan cinta tapi nyatanya cinta itu adalah sebuah pengkhianat tanpa ujung. Ini sebuah kisah tentang manusia yang hidup di luar bumi. ----------------------------------------------------------------- Krystal sangat mencintai bumi le...