37. Membencimu

40 6 0
                                    

Krystal berjalan begitu cepat, tangannya terkepal dan melewati buaya besar yang berada di pangkalan. Matanya menatap lurus pada seseorang yang tertawa bersama teman-temannya.

"Chester!" Panggil Krystal.

"Oh Krystal! Apakah kau siap dengan permintaanku?" Chester tersenyum senang melihat Krystal yang menghampirinya.

Bugghh..

Satu pukulan keras mendarat di pipi Chester. Chester terjatuh seketika, Krystal menarik baju Chester dan bersiap untuk memukulnya lagi sampai dia puas.

"Auhhh... Kenapa kau memukulku?" Chester menyeka sudut bibirnya yang sangat sakit.

"Ini gara-gara kau sialan! Jika kau menemukanku saat itu pasti hidupku tidak jadi seperti ini. Jika saja kau gunakan matamu itu. Aku tidak mungkin harus menjadi manusia mutasi gen. Aku pasti bisa bersama orang itu. Hiskkk... Ini salahmu Chester! Aku membencimu! Sangat membencimu!" Teriak Krystal putus asa.

Sudah tidak ada lagi harapan untuknya. Seseorang yang ingin dia temui telah memiliki sebuah keluarga lain dengan Krystal bukan bagiannya. Shareef telah menemukan kebahagiaan sendiri. Andai saja dia tidak pergi selama 5 tahun, bukankah harusnya Krystal berada di posisi itu menggantikan istri Shareef dan memiliki seorang anak seperti Ari? Tapi apa ini? Dia menjadi seorang manusia mutasi gen!

Mata Krystal menggelap seketika, dia sangat membenci pria ini! Benar-benar membencinya!

"Mati saja kau Chester!" Tangan Krystal beralih pada leher Chester dan mencekiknya begitu kuat.

"Ughhh..."

"Kau harus merasakan semuanya, saat kau kehilangan harapanmu, waktumu, segalanya. Kau harus tahu rasanya tidak memiliki apapun lagi di dunia ini. Kau harusnya mati!"

Chester menatap wajah Krystal yang begitu marah padanya. Dia memegangi tangan Krystal dan mencoba untuk melepaskannya. Tapi tidak bisa. Kekuatan Krystal begitu kuat mencekiknya. Bahkan dia tidak mau menatap mata Krystal yang begitu ingin membunuhnya.

"Krystal! Tenangkan dirimu!" Arthur datang dan menarik tangan Krystal.

"Dia harus mati! Dia harus mati!" Teriak Krystal kesetanan.

"Krystal!" Bentak Arthur menarik paksa tubuh Krystal dari Chester.

"Uhukkk... Hah..." Chester memegangi lehernya yang begitu sakit.

"Aku harus membunuhnya! Aku harus membunuhnya!"

"Krystal! Tenang! Jernihkan pikiranmu." Arthur menangkup wajah Krystal untuk melihat wajahnya.

"Dia harus mati Arthur! Karena dia aku kehilangan semuanya! Harusnya aku tidak seperti ini. Harusnya aku bisa bersama orang itu, hiskk... Karena dia aku kehilangan waktu lima tahunku tanpa tahu apapun yang terjadi. Aku kehilangan semuanya yang kumiliki. Orang-orangku, bumiku, orang yang kucintai, temanku, semuanya. Hiskkkk..." Krystal menangis begitu keras.

Bahkan satu-satunya harapannya untuk bangkit kembali telah pergi darinya. Shareef telah berbahagia dengan orang lain. Lalu apa yang dia cari lagi? Harapannya musnah. Benar-benar musnah.

"Kalian semua memang orang yang tidak akan bisa mengerti penderitaan seseorang seperti apa." Krystal menarik tangan Arthur dari wajahnya dan berjalan pelan menuju tempatnya.

Bisakah dia bertahan disaat satu-satunya hal harapannya telah hilang?

🍂🍂🍂

"Kau darimana saja?"

Krystal masuk ke dalam rumahnya dan memilih untuk pergi ke kamar tanpa mau menjawab pertanyaan dari Thomi. Dia hanya tidur dan tidur saja. Krystal menjatuhkan tubuhnya dan menarik selimut menutupi seluruh badannya. Dia tidak ingin bertemu siapapun! Dia ingin sendiri.

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang