18. Lompatan Cahaya

32 6 0
                                    

"Jadi, aku bermaksud untuk pergi ke tempat itu. Tapi aku menyerahkannya kepada kalian! Apakah kalian akan pergi ikut denganku?"

"Apakah robot itu benar-benar bisa membangunkan mereka?" Tanya Ryo.

"Aku tidak tahu. Tapi kita harus mencobanya!" Krystal juga tidak tahu apakah robot itu bisa atau tidak.

Bahkan Profesor Edison tidak bisa menjaminnya. Tapi hanya ini satu-satunya cara untuk membuat mereka terbangun dari masa kepompong dan hanya ED yang bisa melakukannya. Ryo mengepalkan tangannya dan menghadap ke arah Krystal.

"Aku ikut! Aku juga ingin mereka sepertiku. Walau akhirnya kami manusia mutasi gen. Tapi aku sekarang sangat bahagia bisa mengenal dunia ini. Jadi, aku akan ikut denganmu Krystal! Ayo jemput ED!" Ryo begitu bersemangat.

"Bagaimana dengan kalian?" Tanya Krystal pada Thomi dan Myra.

"Jika kalian pergi aku pergi!" Myra memainkan tangannya dan tersenyum pada Krystal.

"Aku adalah pemimpinnya! Jika anggotaku pergi mana mungkin aku diam saja di rumah. Tapi apakah kita akan mendapatkan uang?" Tanya Thomi.

"Profesor Edison akan membayar mahal jika menemukan ED. Tuan Jinsie juga! Jadi tentu saja ini termasuk pekerjaan kita." Krystal tersenyum melihat tiga orang didepannya senang.

Misi ini adalah pekerjaan yang cukup berat menemukan ED di planet 145.607. Planet itu penuh dengan robot!

🍂🍂🍂

"Pergi kemana?"

"Ada apa? Kenapa kau datang?" Tanya Krystal pada Chester.

Baru saja dia akan naik ke pesawat untuk pergi tapi tiba-tiba bocah gila ini datang menyapanya. Apakah Chester tidak memiliki pekerjaan lain selain mengganggu kelompoknya? Kenapa tidak kelompok lain saja?

"Kukira hari ini aku bisa berkencan denganmu tapi ternyata kau begitu sibuk. Kenapa tidak beristirahat saja hari ini? Kemarin kau sudah bekerja sangat keras. Kau tidak ingin bersantai saja?"

"Tidak! Ada waktunya untuk bersantai nanti. Omong-omong bisakah kau pergi? Kami akan segera pergi dari pangkalan."

"Apakah kalian menerima pekerjaan lain? Apa itu?"

Krystal menatap Chester dari atas ke bawah. Pakaiannya adalah pakaian seragam Merkurius. Tapi kenapa Chester berada di tempat ini bukan tempatnya yang besar itu?

"Apa kau menyukaiku?" Tanya Krystal.

"Apa? Menyukai siapa? Kau?"

"Tidak? Kalau begitu jangan menggangguku. Anak laki-laki biasanya akan mengganggu anak perempuan yang dia sukai seperti kau ini! Dulu seseorang juga seperti ini. Dia akan datang dan mengganggu pekerjaanku. Setiap hari dia akan mendatangiku seperti orang bodoh. Kau tahu bagaimana akhirnya? Kami tidak bisa bersama. Jadi kuharap kau tahu apa maksudku Chester." Krystal masuk ke dalam pesawat dan melihat Chester sampai pintu tertutup sempurna.

Bagi Krystal tidak ada hal romantis yang akan memenuhi hidupnya. Apalagi mencintai orang lain disaat dia masih menantikan keberadaan orang itu. Krystal ingin bertanya pada Alice, tapi dia takut. Takut untuk melihat apa yang terjadi pada Shareef. Apalagi kejadian ledakan itu sudah terjadi lima tahun yang lalu.

Apapun bisa terjadi 5 tahun ini!

Krystal tersenyum dan berjalan menuju teman-temannya. Untuk sekarang dia hanya ingin bekerja bersama mereka. Itu sudah cukup untuk membuatnya terus menjalani hidup yang seperti ini.

"Semoga kau baik-baik saja. Hanya itu yang kuinginkan!"

"Krystal! Ayo kemari! Kita harus melihat lompatan cahaya!" Teriak Ryo.

"Aku akan mendokumentasikannya! Ini pertama kalinya aku melihat secara langsung. Biasanya aku hanya berada di belakang saja. Akhirnya aku bisa melihatnya!" Thomi bersiap untuk merekam peristiwa penting ini di dalam kameranya.

Dia sangat menantikan bagaimana Alice melakukan lompatan cahaya. Orang-orang harus tahu bahwa pesawat ini sangatlah keren dan menakjubkan!

"Apakah ini akan menakutkan?" Tanya Myra memegangi kursinya.

"Tidak! Kita hanya akan seperti berpindah saja. Aku pernah melakukan lompatan cahaya saat berada di Kelompok Mars. Itu sangat keren!" Ryo menggoyang-goyangkan kakinya di atas kursi.

"Pasang sabuk pengaman kalian!" Krystal duduk dan memasang sabuk pengaman untuk dirinya.

Ini adalah pertama kalinya bagi Krystal melakukannya. Bagaimana caranya dan rasanya? Jantung Krystal berdebar-debar saat pesawat pergi menuju pintu keluar. Satu persatu pintu terbuka dan memberikan jalan untuk pesawat mereka keluar. Krystal menatap langit yang berada di depannya. Begitu banyak bintang juga pemandangan yang memanjakan mata.

Indah!

Sangat indah.

"Kita akan keluar dari pusat. Tujuan selanjutnya Planet 145.607." Alice berbicara bersamaan dengan cahaya yang terlontar dari dalam pesawat.

"Eh tunggu itu apa?" Tanya Ryo.

"Bukankah itu lompatan cahaya kita?" Tanya Myra mulai ketakutan.

"Setahuku kita harus melakukan banyak putaran sebelum memasuki area lompatan. Kenapa pesawat ini bisa menembakkan cahaya itu? Alice! Kau tahu caranya bukan?" Tanya Thomi menurunkan kameranya dan mulai berpegangan pada kursi.

"Tujuan selanjutnya Planet 145.607."

Krystal melihat Alice yang terus mengatakan kalimat yang sama. Apakah ini akan aman untuk mereka pergi? Secara tiba-tiba pesawat melesat cepat dan masuk pada cahaya yang begitu besar. Krystal menutup matanya rapat-rapat. Cahaya itu sangat menyilaukan juga tekanan yang begitu berbeda membuatnya merasa seperti terombang-ambing dalam pusaran.

"Arghttt..." Mereka semua berteriak-teriak sesaat pesawat seperti terdorong dalam arus aneh. Thomi menutup matanya, Roy meringkuk ketakutan, dan Myra tidak sadarkan diri. Krystal sedikit membuka matanya dan melihat suasana aneh didepannya.

Di depannya bukan lagi para bintang yang saling berjauhan. Kali ini dia melihat begitu banyak benda berterbangan di sekitar pesawat. Batu juga rongsokan yang melayang di udara. Apakah mereka sampai ke kawasan planet itu?

"Teman-teman buka mata kalian!" Pinta Krystal.

"Heh? Apakah kita sudah sampai?" Tanya Thomi membuka matanya lebar-lebar.

"Tempat apa ini?" Roy melihat sekeliling yang hanya ada rongsokan dan batu berterbangan.

"Selamat datang di Planet 145.607, tempat pembuangan akhir sampah robot!" Jelas Alice membuat Krystal membuka mulutnya lebar-lebar.

"Apa?" Krystal menutup mulutnya mendengar pembuangan akhir sampah robot.

Apakah planet itu bukan planet yang seperti dia tahu? Ini hanyalah sebuah tempat yang di penuhi rongsokan di mana-mana. Tidak ada tempat berpijak untuk pesawat mereka mendarat.

"Jadi bagaimana cara kita menemukannya?" Tanya Roy tidak tahu harus bagaimana.

"Sepertinya kita harus menemukannya di antara para rongsokan ini! Apakah dia masih bisa selamat?" Tanya Thomi.

Tempat ini adalah tempat pembuangan robot dan bagaimana cara ED bisa bertahan di antara para rongsokan? Krystal juga tidak tahu cara menemukannya. Ini terlalu besar untuk dijelajahi selama sehari.

Duarrrr...

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang