36. Buaya Besar

36 7 0
                                    

"Apakah mereka bisa melakukannya?" Tanya Ryo memakan ikan hasil tangkapan mereka hidup-hidup.

"Bisakah kau membakarnya lebih dulu?" Pinta Thomi melihat bagaimana Ryo memakan ikan seperti memakan cemilan.

"Ini enak!" Ryo membuka mulutnya dan memakan ikan begitu lezat baginya.

Myra dan Krystal sibuk melihat bagaimana Kelompok Merkurius mengurus buaya besar itu dengan tali dari ujung ke ujung. Mereka tidak menggunakan bom atau senjata yang mereka pakai hanyalah tali untuk mengikat buaya itu. Tapi apakah bisa?

"Arthur!"

Semua orang berteriak-teriak pada Arthur yang sudah berada di tubuh buaya. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menusuknya pada tubuh buaya. Berangsur-angsur buaya menjadi melemah dan jatuh di air.

"Tarik!" Teriak Arthur pada orang-orang.

Semua orang menarik tubuh buaya dan mengeluarkannya dari dalam air. Tapi apa yang dilakukan Chester? Dia hanya melihat teman-temannya saja. Hanya itu.

"Sebenarnya apa tugasnya?" Krystal bertanya-tanya sejak tadi.

"Mungkin memancing hewan itu keluar karena buaya paling benci hiu atau predator lain yang mengganggu wilayahnya dan Chester adalah manusia mutasi gen dari seekor hiu." Jelas Thomi menyingkir dari Ryo.

"Hiu? Pantas saja! Aku benci dia!" Krystal menatap tajam Chester yang sedang menatapnya.

"Aku ingin menghentikanmu tapi kau berenang bersama dia! Tidak ada yang bisa mengalahkan Chester selama ini. Dia selalu tercepat dari semua orang!" Thomi menatap bagaimana semua orang berhasil mengeluarkan buaya dari dalam air.

"Ayo pulang!" Krystal bangkit dan berjalan cepat menuju pesawatnya. Dia hanya ingin kabur saja dari Chester.

Pasti anak itu memiliki otak yang begitu jelek! Krystal tidak akan mau menuruti permintaan Chester yang pasti di luar nalarnya. Tubuh Krystal berhenti saat melihat seseorang diantara orang-orang yang tengah melihat bagaimana Kelompok Merkurius bekerja. Orang itu nampak antusias melihat buaya besar yang berhasil tertangkap. Krystal mendekatinya pelan dengan jantung yang berdebar kencang.

"Shareef?"

Orang itu menoleh pada Krystal.

"Krystal?! Krystal?! Kau kah itu?"

"Shareef!" Krystal berlari dan memeluk Shareef erat.

Dia menemukan Shareef! Dia menemukan temannya sekaligus orang yang dia sukai! Dia temukan dia!

🍂🍂🍂

"Saat aku aku bersama Ali, tapi saat kami ingin pergi menuju pesawat. Ledakan terjadi. Ali tidak berhasil selamat dan hanya aku yang ada disana menunggu bantuan selama berbulan-bulan. Semua ini karena seseorang dari Kelompok Merkurius yang tidak menemukanku. Jika saja dia memeriksanya, pasti kita akan lebih cepat bertemu!"

Krystal memperhatikan kakinya sendiri. Sekarang Shareef jauh lebih tua dari yang terakhir dia lihat. Ada kumis dan janggut di wajah laki-laki itu. Lima tahun itu pasti merubah banyak hal.

"Maafkan aku tidak segera datang! Saat itu semua orang juga mengkhawatirkanmu dan saat Kelompok Merkurius kembali. Mereka tidak menemukan apapun selain data di zona merah. Maafkan aku Krystal! Harusnya aku bersama kalian saat itu bukannya pergi. Aku tidak menyangka kau dan Ali mengalami hal-hal seperti itu. Aku memang bukan teman yang baik untuk kalian!" Shareef menunduk dalam.

"Tidak apa-apa. Keadaan juga tidak memungkinkan. Aku juga begitu, seseorang menemukanku setelah ledakan besar dan aku harus menerima kenyataan bahwa aku tertidur selama lima tahun. Terbangun di tempat ini dan menjadi seorang manusia mutasi gen. Sekarang aku bekerja di Galaxy! Bagaimana denganmu?" Tanya Krystal.

"Manusia mutasi gen? Kau?"

"Iya!"

Shareef terdiam dan melihat sungai didepannya. Dia tersenyum kecil dan mengingat kembali kenangannya di masa lalu bersama teman-temannya di zona merah. Semuanya tidak akan sama seperti dulu lagi.

"Aku bekerja menjadi seorang petani. Aku memiliki rumah disekitar tempat ini. Aku senang kau selamat dan menjadi bagian dari Galaxy! Setidaknya kau bisa melihat dunia di luar sana Krystal. Tidak seperti saat kau berada di zona merah. Aku ingin kau bahagia!" Shareef tersenyum dan menepuk pundak Krystal.

"Hmm... Aku juga begitu."

Krystal senang Shareef baik-baik saja.  Hidup menjadi seorang petani juga tidak buruk. Shareef sejak dulu memang suka menanam sayuran apalagi melon. Krystal memainkan tangannya dan memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya. Apakah Shareef juga masih memiliki perasaan sepertinya?! Krystal ingin mencobanya!

"Shareef! Aku tahu ini sangat terlambat untuk mengatakannya padamu. Kita bukan lagi anak-anak atau remaja yang beranjak dewasa. Keadaan juga tidak seperti dulu lagi. Tapi aku ingin mengatakan ini padamu sejak lama. Aku..."

"Papa!"

"Ari? Sayang! Bukankah papa sudah katakan untuk tetap berada di rumah bersama ibumu?" Shareef merentangkan tangannya pada seorang anak perempuan cantik.

"Ibu sedang untuk menjahit tapi aku sangat ingin melihat buaya besar! Apakah mereka berhasil menangkapnya?" Tanya anak itu pada Shareef.

Krystal menatap mereka berdua dalam-dalam. Jadi apakah itu anak Shareef?

"Siapa itu papa?" Tunjuk Ari pada Krystal.

"Dia adalah teman papa, namanya Krystal! Krystal, ini anak perempuanku. Ari." Shareef tersenyum dan mengusap rambut Ari pelan.

"Anak?" Krystal tersenyum kecil dan melihat Ari yang begitu manis.

Sejak kapan Shareef memiliki seorang anak? Apakah waktu lima tahun itu dia telah kehilangan segalanya termasuk cintanya? Krystal menahan tangis, jadi dia benar-benar sudah terlambat. Sangat terlambat.

"Sepertinya aku harus segera pergi! Teman-temanku menungguku! Aku tidak menyangka kau sudah menikah dan memiliki anak! Selamat Shareef! Siapa perempuan beruntung itu? Dia pasti sangat cantik seperti Ari!"

"Dia seorang yang tinggal di tempat ini. Kami bertemu saat aku bekerja di dekat rumahnya. Dia memang mirip dengan Ari. Mampirlah ke rumahku bersama teman-temanmu! Istriku pasti akan sangat senang menyambut kalian! Apalagi dia juga sangat ingin bertemu anggota Galaxy!" Shareef menggendong tubuh Ari.

"Kau anggota Galaxy?" Tanya Ari.

"Iya! Tapi maaf, kami harus bekerja lagi! Mungkin lain kali aku akan mampir! Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa Ari! Shareef! Titip salam untuk istrimu!" Krystal tersenyum dan melambaikan tangannya.

Dia segera berlari menjauh sekuat tenaga yang dia bisa. Krystal menangis menumpahkan segala rasa sakitnya. Bagi Krystal, Shareef baru saja menyatakan perasaannya beberapa hari yang lalu tapi bagi Shareef itu susah lebih dari 5 tahun yang lalu. Krystal memegangi dadanya yang begitu sakit. Kenapa dia harus tertidur selama itu? Kenapa dia harus menjadi manusia mutasi gen?

Kenapa dia harus terjebak pada keadaan seperti ini?

Dia kehilangan semuanya bahkan Shareef. Dia pikir Shareef menunggunya datang. Dia kira setidaknya seseorang pasti menunggunya datang tapi tidak ada. Tidak ada satupun yang menunggunya selain Ali temannya. Krystal menunduk dan menangis begitu keras.

"Hiskkk... Ali! Hanya kau yang terus menungguku! Hiskkk..."

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang