8. Tangkapan Besar

37 7 0
                                    

Dorrr...

"Arkkk... Arkkk..."

"Sialan! Siapa yang menembak itu! Ayo, kemari angsa-angsa! Papa kalian menunggu di rumah!" Thomi berlarian ke berbagai tempat menangkap para angsa yang melarikan diri.

"Aku menangkap satu!" Teriak Ryo memeluk satu angsa.

"Aku dua!" Myra mengangkat dua angsa di kedua tangan berototnya.

Krystal menepuk dahinya, kenapa pekerjaan mereka jadi seperti ini? Menangkap angsa yang terbang dengan suara tembakan tanpa henti entah dari mana. Apakah seseorang sedang berburu di kawasan berbahaya ini? Ataukah hal lain yang terjadi? Krystal mencoba menangkap satu ketika seekor angsa berlari ke arahnya.

"Ughh... Berhentilah dan jangan terbang!"

Seakan paham angsa itu tiba-tiba diam di tempat dan melihat Krystal dalam-dalam.

"Bagus! Anak baik!" Krystal tersenyum dan membawa satu ekor ke Thomi.

Laki-laki itu yang akan membawa semua angsa ke dalam keranjang besar yang dia bawa. Berapa ekor lagi yang harus mereka tangkap? Sepertinya beberapa ekor cukup untuk mereka bawa pulang.

Dorrr...

"Jangan lari kau sialan!"

"Ngroammm..." Seekor singa berlari sangat cepat ke arah Krystal.

"Krystal awas!" Teriak Thomi.

Krystal melihat singa itu dan mengepalkan tangannya kuat-kuat. Jadi ini binatang yang sedang diburu dan membuat para angsa berlarian seperti orang gila?

"Sialan!" Krystal memegangi erat-erat angsa ditangannya.

"Ngroammm..."

Dugggg...

Satu pukulan mendarat begitu keras di dagu singa yang akan menerkamnya. Singa itu terdiam dan terjatuh begitu saja di tanah.

Brukkk...

"Hah... Hah..." Seorang laki-laki muncul dan menyeka keringat di dahinya.

Semua orang melihat ke arah Krystal dan membuka mulut mereka lebar-lebar. Bagaimana bisa Krystal melakukannya dengan tubuh kurus itu?! Bahkan Myra sudah bersiap untuk memukul singa itu. Ryo menutup mulutnya cepat. Dia tidak boleh mencari masalah dengan Krystal!

"Chester! Dimana singa itu?" Arthur datang bersama anggota Kelompok Merkurius.

"Hah..." Chester menatap Krystal dan juga singa yang telah terjatuh. Pukulan apa tadi itu? Kenapa langsung membuat singa anti peluru ini K.O?

"Ohh... Jadi kalian yang mengeluarkan tembakan itu hanya untuk mengejar singa ini? Apa kalian tidak tahu perbuatan kalian membuat para angsa pergi! Sekarang kami hanya bisa menangkap beberapa ekor! Astaga! Padahal ini hanya seekor singa bukan gerombolan singa!" Krystal menggelengkan kepalanya dan menyerahkan angsa pada Thomi.

"Tapi itu!" Arthur menggaruk kepalanya dan melirik Krystal yang memunguti para angsa yang juga diam di tempat.

"Ayo! Kenapa kalian diam saja? Kita harus membawa angsa-angsa ini dan pulang!"

"Oh benar! Myra, Ryo, cepat bawa angsa-angsa itu! Mereka mungkin juga syok sekarang! Memang harusnya aku tidak membuat masalah dengan Krystal!" Thomi buru-buru mengambil banyak angsa dan memasukkannya ke dalam keranjang.

"Ayo cari angsa lain dan pulang! Hey! Urus singa itu!" Tunjuk Krystal pada singa yang terjatuh.

Kelompok Merkurius menganggukkan kepala mereka dan melihat kepergian Kelompok Venus yang masuk ke dalam hutan lagi untuk mencari angsa. Arthur bergerak dan melihat keadaan singa. Sebuah retakan terlihat begitu jelas di dagu singa.

"Bagaimana bisa dia melakukannya? Ini robot singa keluaran terbaru. Apakah iklan itu salah? Bagaimana bisa dia menghancurkan robot ini dengan sekali pukul?" Arthur tidak habis pikir. Padahal mereka baru membeli singa ini untuk membantu mereka tapi justru singa ini menjadi liar dan berlarian tanpa arah di dalam hutan.

Seberapa besar kekuatan perempuan itu?

🍂🍂🍂

"Dibekukan? Tapi aku masih hidup! Kau memiliki nomer Tuan Jinsie? Aku akan berbicara dengannya!"

"Ini!"

Krystal merebut telepon dan menunggu sambungan untuk mencapai seseorang disana. Padahal dia masih hidup tapi kenapa bisa tabungannya dan keluarganya di bekukan? Krystal tidak terima sama sekali. Dia akan memarahi semua orang yang berani melakukannya kepada uangnya.

"Apakah kita akan membeli pesawat?" Tanya Ryo pada Thomi.

"Entahlah! Sulit untuk membuka kembali tabungan yang sudah dibekukan! Urusannya akan sangat panjang dan memakan waktu! Kita memang sepertinya tidak ditakdirkan untuk mendapatkan pesawat!" Bisik Thomi.

"Hah... Aku sangat ingin memakai pesawat!" Cicit Myra.

Mereka bertiga menunggu Krystal seperti tiga anak yang menunggu mamanya menyelesaikan administrasi. Krystal mengetuk meja tidak sabaran. Kemana perginya laki-laki tua itu?

"Hallo!"

"Tuan Jinsie! Apa yang anda lakukan pada tabungan saya hah!" Teriak Krystal begitu keras sampai membuat orang-orang melihatnya.

"Tabungan? Apakah tabunganmu dibekukan? Maafkan aku! Aku belum mengurusnya!"

"Maka lakukan sekarang! Aku ingin mengambil uangku saat ini! Aku ingin membeli pesawat tanpa kredit. Aku tidak mau membuat hutang dengan namaku. Katakan pada orang-orang di bank ini sekarang! Padahal aku belum mati beraninya mereka menutup tabunganku selama ini. Aku susah payah bekerja siang dan malam. Juga kenapa tabungan keluargaku ikut dibekukan? Hah? Cepat urus saat ini!" Teriak Krystal memperhatikan petugas bank didepannya yang berkeringat dingin.

Bukan hanya dia saja, tapi ketiga orang yang menunggu Krystal juga berkeringat dingin. Apakah tidak masalah Krystal mengatakan seperti itu kepada Tuan Jinsie?

"Ini! Tuan Jinsie ingin berbicara padamu!" Krystal menyerahkan telepon kepada petugas bank.

"Tuan Jinsie? Saya... Baik! Baik! Saya mengerti! Saya akan segera mengurusnya, maafkan kesalahan kami! Baik! Iya! Iya! Terima kasih!" Petugas bank menutup telepon dan segera pergi ke suatu tempat.

"Sialan! Beraninya dia membuat uangku dibekukan! Apakah dia tidak tahu aku bekerja dari kecil?" Krystal mengepalkan tangannya.

"Maaf membuat anda menunggu! Ini tabungan milik anda juga tabungan ayah, ibu, kakek, dan nenek anda!" Petugas bank menyerahkan banyak tabungan dari lima orang.

"Bagus! Simpan empat ini dan jangan bekukan lagi! Aku ingin menarik semua uang di tabungan ini!" Tunjuk Krystal pada tabungan miliknya.

"Anda ingin mengambil semuanya?" Petugas bank mengusap keringat di pelipisnya.

"Apakah terlalu banyak? Kalau begitu 100 juta Dar! Apakah itu cukup?" Tanya Krystal kepada tiga orang yang menunggunya.

"100 juta?"

"Iya! Jika masih kurang kita bisa menambahkan 100 juta lagi. Bagaimana menurut kalian?"

"100 juta lagi?" Mereka bertiga saling lirik dan terjatuh bersama.

"Kalian kenapa?" Tanya Krystal.

"Berapa Dar yang kau miliki?" Tanya Thomi tidak bisa menghitung lagi kekayaan Krystal.

"Aku punya 1, 2, 3... 3 Milyar Dar. Jika  keluargaku, mereka memiliki 5 Triliun Dar jika digabungkan!" Krystal tersenyum lebar.

"5 Triliun?" Teriak ketiga orang itu begitu keras.

"Iya!"

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang