30. Planet Baru

33 8 0
                                    

"Tempatnya memang mirip!"

Krystal menatap dataran yang baru mereka masuki. Bahkan ada banyak pohon di planet ini. Kalau begitu tidak perlu ada alat bantu oksigen lagi! Secara otomatis tempat ini memiliki oksigen yang sangat tinggi.

"Cantik!"

"Tapi tempat ini terlihat menyeramkan!" Ryo mengintip dan mengamati pohon yang begitu besar juga aneh.

Sejak mereka sampai, Ryo menjadi sangat takut untuk pergi keluar. Memang tempat ini seperti bumi tapi entah mengapa perasaannya menjadi tidak menentu. Dia takut dengan sesuatu yang ada di planet baru ini.

"Karena alam yang membuatnya tentu saja akan jadi seperti ini. Tapi ini masih sangat cantik karena mereka tumbuh tanpa campur tangan manusia. Aku ingin mencoba keluar." Krystal mengambil senjata dan tersenyum senang.

Dia jadi bersemangat menjelajahi tempat baru ini. Apalagi ada banyak pohon yang bisa dia catat nantinya. Krystal sangat menyukai pohon baru. Apalagi warna hijau yang begitu indah itu membuat Krystal menjadi gelap mata. Dia ingin segera menyentuhnya!

"Krystal! Kau harus memakai alat bantu oksigen, walau di luar terlihat banyak pepohonan tapi keadaan tempat ini masih sangat aneh dan mudah berubah. Pakailah!" Pinta Lamia.

"Tenang saja! Aku sudah pernah berlarian di atas bulan tanpa alat apapun. Itu artinya tubuhku tidak terpengaruh oleh keadaan sekitar. Aku akan baik-baik saja! Bisakah kau membukakan pintu?" Krystal tidak bisa menahan gejolak ditubuhnya.

"Apa kau serius tidak ingin memakainya?" Tanya Lamia.

"Iya! Aku ingin mencoba juga, apakah tubuhku juga bisa beradaptasi dengan tempat baru atau tidak."

Lamia menganggukkan kepalanya dan segera memakai alat oksigen. Yang lain juga melakukan hal yang sama. Dari Kelompok Uranus ada 10 orang yang akan menjelajahi tempat ini sedangkan Kelompok Venus mereka semua akan ikut keluar. Tidak ada gunanya berada di dalam pesawat. Pintu terbuka pelan, Krystal bisa merasakan banyaknya oksigen yang memenuhi paru-parunya. Begitu banyak sampai dia berjalan lebih dulu untuk keluar.

"Benar-benar mirip!" Krystal menyentuh salah satu tanaman dan tersenyum.

Begitu nyata, tekstur tanaman dan aroma pepohonan. Sangat nyata untuk dirasakan seluruh panca inderanya. Bagaimana bisa planet ini terbuka seperti bumi?

"Kami akan memeriksa kawasan ini dan menelitinya. Bisakah kalian pergi dan temukan sumber air?" Tanya Lamia.

"Tentu saja! Kami akan lakukan! Ayo pergi semuanya!" Thomi berjalan memimpin jalan.

"Mungkin kita bisa mendapatkan air terjun. Ryo, mau harus mendengarkan secara seksama! Mungkin kita sudah berada di dekat air terjun atau sungai!" Krystal menepuk pundak Ryo.

"Aku akan lakukan!" Ryo mengendus dan menajamkan pendengarannya.

"Apakah kita akan baik-baik saja?" Tanya Myra memperhatikan sekitar.

Kenapa tempat mereka datangi sekarang sangat menakutkan?

"Ayo!" Krystal menarik tangan Myra untuk tidak takut.

Tujuan mereka jelas mencari sumber air dan menelitinya sedemikan rupa. Jika air itu bisa dikonsumsi oleh manusia, tempat ini bisa digunakan sebagai cadangan air pusat. Bahkan jika tempat ini layak untuk ditinggali, pasti beberapa orang akan memilih tinggal dan membangun peradaban baru. Itu tidak mustahil sama sekali.

"Apakah kau baik-baik saja tidak memakai alat bantu oksigen?" Tanya Thomi.

"Aku tidak mengalami sesuatu yang serius juga tubuh ini baik-baik saja. Mungkin karena aku sudah terlalu lama terpapar bahan berbahaya di bumi, aku juga memakan apa saja disana."

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang