72. Manusia Ular

22 5 0
                                    

"Ughh..."

"Kau sudah bangun?"

Krystal bangkit dan memegangi lehernya yang sudah terpasang oleh sesuatu. Dia melihat kesana-kemari dan menemukan Jiho yang sedang menikmati minuman merah ditangannya.

"Jiho? Apa yang kau lakukan kepadaku?" Krystal mencoba bangkit tapi sesuatu menahan tangannya untuk pergi.

Sebuah borgol terpasang di tangan kirinya. Dia menatap nanar tangannya yang tidak bisa pergi dari tempat ini. Dimana dia? Apakah ini planet para perampok? Kenapa di luar begitu ramai?

"Kau membawaku ke tempat apa? Sialan! Kenapa kau melakukan ini padaku?" Teriak Krystal marah.

"Aku sudah katakan bahwa kau adalah milikku! Untuk apa kau masih bertanya dimana ini? Tentu saja ini rumahmu! Rumah kita berdua!" Jiho mendekat dan menyentuh dagu Krystal.

"Rumah kita? Ini rumahmu brengsek! Arghttt... Aku lelah! Aku benar-benar lelah! Katakan padaku apa tujuanmu membawaku? Apakah kau ingin membunuhku? Atau apa? Katakan!"

"Bersama seseorang yang memiliki darah yang tidak terpengaruh oleh racunku! Kau benar-benar ditakdirkan untukku Krystal! Selama ini terlalu banyak orang yang mati, mereka tidak bisa menahan racun ditubuhku! Tapi kau berbeda! Kau diciptakan untuk bersamaku!" Jiho tersenyum dan mengusap wajah Krystal.

"Ditakdirkan untukmu? Jangan bercanda Jiho!" Krystal menepis tangan Jiho.

Mungkin ditakdirkan untuk membunuh Jiho! Krystal melihat ruangan yang penuh dengan bunga juga mawar merah. Apakah ini benar-benar rumah Jiho? Kenapa banyak sekali bunga?

"Apakah kau suka kamar kita?" Tanya Jiho.

"Ini kamarmu bukan kamarku! Kau kira aku menyukai rumah berbunga ini? Lalu apa ini? Untuk apa kau menabur banyak bunga di tempat tidur?"

"Apakah kau tidak tahu apa artinya?"

"Memangnya apa artinya?"

"Kau benar-benar perempuan yang aneh! Beristirahatlah, aku memiliki banyak urusan!" Jiho pergi dan meminum minumannya.

"Lalu untuk apa kau membawaku sialan?" Krystal menarik tangannya.

Bukankah ini hanya borgol? Harusnya dia bisa melepaskannya dengan mudah. Krystal menarik tangannya begitu kuat.

Brakkk...

Besi hancur begitu mudah, Krystal menyentuh tangannya dan pergi melihat dia berada dimana sebenarnya.

"Sial! Ini benar-benar tempat para perampok! Bagaimana caranya membawaku ke tempat ini?"

Krystal menyentuh lehernya sendiri, kalung ini sangat merepotkan. Dia tidak mungkin melepaskannya tanpa alat kontrol itu juga Myra. Bagaimana caranya menghubungi teman-temannya bahwa dia berada di tempat ini? Jiho tidak mungkin membiarkannya kabur.

"Arghttt... Ini sangat gila!"

🍂🍂🍂

"Tidak ada! Dia tidak ada dimanapun!" Myra menggelengkan kepalanya.

"Bukankah semalam dia pergi ke kamarnya? Apakah kau tidak melihatnya?" Tanya Chester.

"Aku tertidur! Aku tidak tahu!"

Chester menjambak rambutnya dan menunggu kedatangan Thomi juga Ryo. Mungkin saja mereka berhasil mendapatkan informasi keberadaan Krystal. Pagi ini bukankah mereka akan pergi menuju tempat penuh dengan salju?

"Hah! Hah! Tidak ada! Aku tidak bisa mencium keberadaan Krystal!" Teriak Ryo.

"Apa?"

"Teman-teman! Kita harus kembali ke pusat! Pesawat pusat di serang para perampok!" Teriak Thomi.

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang