4. Mencari Tahu

62 11 0
                                    

Krystal mengikuti tiga orang didepannya memasuki sebuah bangunan. Sebenarnya pusat adalah sebuah pesawat raksasa, dengan desain menyerupai bumi di dalam. Bisa dikatakan tempat ini adalah pengganti bumi karena bumi yang telah rusak. Ketiga orang didepannya mengeluarkan tanda pengenal mereka ke mesin dan membuka jalan untuk mereka semua masuk. Krystal sebenarnya pernah datang ke pusat untuk berlindung sementara waktu tapi dia tidak pernah ke tempat para kelompok-kelompok bekerja. Dia selalu sibuk mengurus zona merah dan jika terjadi sesuatu dia hanya selalu berhubungan melewati saluran telepon. Hanya itu. Dia juga tidak begitu mengenal orang-orang di tempat ini.

Walaupun dia pemimpin zona merah, ruang lingkupnya hanya berada di bumi. Sejujurnya, dia tetap merasa aneh bisa kembali hidup setelah ledakan mengerikan itu.

"Hmm... Nona! Siapa namamu?" Tanya Ryo.

"Namaku Krystal! Aku berasal dari bumi tepatnya zona merah. Aku ingin bertemu dengan orang-orangku tapi sepertinya aku perlu bertemu dengan seseorang yang menugaskan kalian ke tempatku."

"Zona merah? Kau berasal dari bumi yang sudah hancur itu?" Tanya Thomi.

"Iya!"

Thomi saling pandang dengan Myra dan meneruskan perjalanan mereka. Krystal terus melihat tempat yang bisa dibilang begitu besar dengan banyaknya pekerja yang berlalu-lalang kesana-kemari. Dia jadi merindukan tempatnya bekerja dulu. Tempat itu telah hancur lembur oleh ledakan besar. Tidak ada yang tersisa selain dirinya. Benar-benar sangat aneh.

"Apa kalian tahu tentang ledakan bumi?" Tanya Krystal.

"Ledakan bumi? Maksudmu ledakan dahsyat itu? Kami semua menontonnya bersama-sama di aula. Ledakan itu sangat besar dan kami merayakannya dengan banyak makanan dan minuman!" Ryo merentangkan tangannya membayangkan banyaknya makanan saat itu.

"Menontonnya bersama?"

"Iya! Setelah bumi hancur, pusat meminta para anggota Galaxy untuk menanam bom pemicu dan kami menonton bagaimana bumi hancur lembur di dalam sana. Sekarang tempat itu sudah menjadi planet mati!" Terang Thomi

"Apa? Kalian melakukan apa?" Krystal berhenti berjalan.

Menanam bom pemicu? Tapi saat itu dia mati-matian berada di ruang kontrol meminta bantuan mereka semua. Jadi ledakan itu bukan karena alam tapi mereka yang menanam bom?

"Sialan! Sialan! Apa yang kalian katakan? Bom pemicu! Aku ada disana bodoh, aku ada di tempat itu menunggu bantuan dari kalian semua di tempat ini! Tapi tidak ada yang menjemputku! Sialan! Aku disana harus berjuang mati-matian bersama para belalang dan binatang dan kalian menonton acara ledakan itu? Bajingan! Bagaimana seseorang hidup disana? Apakah kalian tidak memikirkannya? Hah?" Teriak Krystal keras.

Semua orang berhenti bekerja dan melihat ke arah Krystal. Kenapa tidak ada yang datang menjemputnya? Kenapa mereka asal meledakan bumi disaat Krystal masih hidup disana? Kenapa mereka melakukannya? Kyrsyal menjambak rambutnya dan menatap nanar mereka semua. Walaupun dia masih hidup saat ini tapi dia sudah merasakan bagaimana rasanya meledak bersama bumi! Tubuhnya yang terhempaskan kesana-kemari dan meledak. Krystal menutup wajahnya dan menangis. Dia merasakan semua itu!

"Ada apa ini?" Seseorang datang menghampiri mereka.

Krystal mengusap matanya dan melihat seseorang yang dia kenal.

"Tuan Jinsie?"

"Krystal! Kau masih hidup?" Tuan Jinsie menatap Krystal tidak percaya.

"Apa yang anda lakukan pada bumi? Kenapa anda melakukannya? Bukankah anda tidak akan pernah mengusik bumi lalu apa ini? Anda melakukan pengeboman disana sampai bumi sekarang menjadi planet mati? Apa anda gila? Saya dengan lainnya mati-matian membuat bumi kembali seperti dulu. Bisa-bisanya anda... Juga bagaimana anda menjelaskan pada saya tentang bom itu? Saya ada disana! Saya masih hidup disana meminta bantuan kalian. Kemana saja kalian? Kenapa tidak ada orang yang memeriksa tempat itu?"

"Tenanglah Krystal! Kami sudah melakukan pemeriksaan dan kami sudah mendapatkan sinyal bantuan dari sana. Tapi saat kami datang, tidak ada tanda-tanda kehidupan! Kami sudah memeriksanya dan itu bom itu. Semua orang sudah menyetujuinya bahkan orang-orang dari bumi juga setuju untuk membuat planet itu menjadi planet mati!"

"Apa? Mereka setuju? Siapa yang setuju? Hah? Apa anda tidak tahu saya disana bersama Ali! Ali mati karena ledakan gas, hiskk... Saya... Disana bersama Ali! Tidakkah kalian memeriksa seluruh wilayah bahkan ruang kontrol! Kami masih berada di area itu! Siapa yang melakukan pemeriksaan? Apakah mereka gila tidak melihatku disana?" Teriak Krystal.

Apakah mereka benar-benar memeriksanya?

"Maafkan aku!" Tuan Jinsie menunduk dalam tanpa bisa melihat wajah Krystal.

"Maaf? Maaf?" Krystal mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Kelompok Merkurius yang memeriksa zona merah, kata mereka. Mereka tidak menemukan apapun disana dan hanya mengambil data yang telah di simpan. Mereka juga tidak mengatakan menemukan mayat atau apapun itu. Yang kutahu dua orang yang hilang dinyatakan meninggal dunia setelah ledakan di bangunan zona merah!" Jelas Thomi membuat Krystal makin marah.

"Dimana mereka? Dimana orang-orang Kelompok Merkurius itu!" Teriak Krystal menatap Thomi tajam.

"Kenapa mencari kami?" Muncul orang-orang berpakaian hitam.

Mereka berjalan begitu angkuh menatap Krystal tidak suka. Hari libur mereka menjadi sangat berisik karena ulah seseorang. Krystal tersenyum melihat satu persatu anggota dari kelompok itu. Mereka! Mereka adalah orang-orang dungu! Tidak mungkin mereka tidak melihat tubuhnya disana. Bahkan dia bukan seperti Ali yang tertimpa reruntuhan. Harusnya mereka tahu keberadaannya disana.

"Jadi kalian? Kalian yang memeriksa zona merah? Sebenarnya apa yang kalian kerjakan disana? Katakan padaku, apa yang kalian lakukan di tempat itu? Apakah mata kalian buta sampai tidak melihat orang disana?" Tanya Krystal.

"Kami sudah memeriksanya! Bahkan seluruh wilayah di daerah itu telah kami telusuri tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali!" Seseorang di antara mereka maju dan melihat Krystal.

"Benarkah?! Lalu kenapa kalian bisa mengambil data itu sedangkan aku berada di ruang kontrol! Tubuhku dan temanku ada di tempat itu!! Bagaimana bisa kalian tidak melihatku?"

"Chester! Kemari kau!" Perintah orang itu kepada seorang laki-laki.

"Hmm?" Chester datang dengan begitu santai.

"Aku sudah mengatakan padamu untuk memeriksa segala tempat, kenapa kau hanya mengambil data itu? Apakah kau tidak melihatnya disana? Apa penjelasanmu?"

Chester menguap dan melirik Krystal dari atas ke bawah. Dia mendekat dengan senyuman diwajahnya.

"Aku sudah memeriksanya! Mungkin saja dia bersembunyi atau tertimpa bangunan. Aku tidak tahu, yang jelas aku sudah melakukannya. Lagipula bagaimana caramu masih hidup? Bukankah disana terjadi ledakan besar? Jika kau masih bertahan! Kau sangat mirip dengan serangga! Kecoa! Lagipula itu sudah terjadi 5 tahun yang lalu, aku sedikit lupa yang kulakukan disana."

Krystal menatap Chester yang seakan menantangnya. Bukankah itu artinya dia tidak memeriksa tempat itu dan hanya mengambil data saja? Tapi 5 tahun yang lalu? Apa maksudnya itu? Apakah kejadian itu sudah terjadi 5 tahun yang lalu? Chester tersenyum dengan begitu aneh. Tidak mungkin seorang manusia biasa bisa bertahan di tempat itu! Kecuali terjadi mutasi gen!

"Mungkin kau sekarang bukan lagi manusia! Bagaimana ini? Kau pasti sudah membaur dengan para serangga it..."

Plakkkk...

Tamparan keras mendarat di pipi Chester.

"Setidaknya jika kau memeriksanya, aku tidak perlu berada disana dan meledak! Mungkin temanku... Ali! Hiskkk... Aku... Aku juga... Tidak seperti ini! Aku juga tidak jadi seperti ini! Arghttt..." Krystal berteriak histeris mencengkram erat rambutnya.

"Kyrsyal!" Tuan Jinsie mendekati Krystal yang berteriak keras.

"Arghttt..."

Krystal terus berteriak kencang. Ada apa dengan tubuhnya? Kenapa rasanya begitu sesak didadanya? Kenapa dia masih hidup setelah ledakan bom itu? Bukankah dia mati? Bukankah harusnya dia bertemu Ali dan orang tuanya saja daripada mereka di tempat ini?

"Arghttt..."

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang