32. Sang Penolong

39 7 0
                                    

"Ada 10 orang yang berhasil ditemukan selamat, lainnya meninggal dunia. Kami sudah menguburkannya. Besok kita akan mencari mereka di tempat lain! Keadaan di planet ini juga buruk saat malam hari. Aku tidak ingin membahayakan kelompokku!"

Thomi menjelaskannya kepada Lamia yang telah sadar. Dia tidak mungkin membahayakan kelompoknya sendiri. Suhu turun drastis di planet ini. Sulit bertahan di cuaca buruk dan juga Thomi tahu teman-temannya sudah kelelahan secara fisik dan mental. Mereka juga menemukan potongan tubuh seseorang yang pastinya memberikan hal buruk lainnya pada mental mereka. Krystal menatap langit malam yang begitu gelap dan memainkan pisau ditangannya.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Krystal pada Lamia.

"Aku tidak tahu. Saat kami berhasil mencapai planet ini, pesawat kami mengalami kerusakan sampai kami terjatuh secara tiba-tiba dan aku tidak ingat apapun selain suara teriakan semua orang." Lamia menatap tangannya yang mengalami patah tulang.

"Kemungkinan pesawat kalian sudah mengalami kerusakan saat menyentuh atmosfer di tempat ini. Tekannya berbeda dengan planet 406.113. Aku juga merasakan getaran saat pesawat kami masuk tapi Alice berhasil melaluinya tanpa masalah. Aku turun berduka cita atas apa yang kalian alami. Setelah kami melakukan pencarian kepada anggot kelompokmu, kami akan langsung pergi menuju pusat. Akan sulit untuk datang ke tempat ini kembali nantinya. Beristirahat Lamia!" Thomi berdiri diikuti Krystal.

"Maafkan aku!"

Lamia menunduk dan tidak berani melihat ke arah Thomi. Mungkin ini karma mereka yang meninggalkan Kelompok Venus di planet itu. Lamia menjadi sangat bersalah pada mereka semua. Juga ada anggota kelompoknya yang jadi seperti sekarang ini. Hanya ada sepuluh anggotanya yang selamat. Sedangkan lainnya meninggal dan masih dinyatakan menghilang. Lamia sangat merasa bersalah. Ini salahnya datang ke planet ini dengan kesombongannya.

"Katakan saja jika kami membawa kalian kembali ke pusat dengan selamat." Thomi pergi meninggalkan Lamia.

"Sejujurnya aku tidak ingin menolongmu tapi kami masih memiliki hati nurani apalagi melihat kalian yang kesulitan. Walau begitu, aku masih menahan amarahku kepada kalian. Semoga saja masih banyak orang yang kami temukan selamat. Akan sangat disayangkan jika Kelompok Uranus hanya tersisa kalian saja! Selamat malam!" Krystal tersenyum sinis dan menutup pintu ruang perawatan.

Dia tidak akan pernah lupa atas apa yang orang lain torehkan kepadanya. Kata maaf saja tidak mungkin cukup. Krystal tidak senaif itu untuk memaafkan orang lain. Apa yang dilakukan Kelompok Uranus juga sudah kelewatan kepada kelompoknya. Apalagi meninggalkan seseorang adalah hal yang paling dibencinya.

"Berapa orang lagi yang kita harus temukan?" Tanya Krystal melihat daftar orang-orang dari Kelompok Uranus yang mengikuti misi kali ini.

Ada lebih dari 50 orang. 11 berhasil selamat dan lebih dari 20 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Masih ada 20 orang lebih yang belum ditemukan. Alice menunjukkan siapa-siapa saja yang masih menghilang.

"Kita harus mengidentifikasi beberapa anggota tubuh yang kita temukan. Kita harus mengambil sampel darah mereka dan mencocokkannya dengan DNA mereka." Thomi melepaskan kacamatanya dan memasangnya kembali.

Sekarang situasinya sangat buruk, ada banyak sampel yang harus mereka cocokan satu sama lain. Butuh banyak waktu dan mereka juga harus menemukan orang yang mungkin saja selamat.

"Kau urus saja ini dengan Alice! Aku, Ryo, dan Myra akan pergi mencari mereka." Krystal tahu hanya Thomi yang bisa melakukannya. Dia bahkan tidak tahu apapun tentang anggota tubuh manusia.

"Kalian harus berhati-hati kita tidak tahu apa yang terjadi di planet ini juga tentang pesawat itu. Kita belum menemukan alasan kenapa terjadi kerusakan disana."

"Bukankah katamu karena pesawat mereka telah rusak saat memasuki atmosfer planet ini?"

"Benar tapi mungkin saja ada hal lain. Karena tidak mungkin hanya itu saja. Orang-orang di bagian reparasi akan segera tahu dan melakukan tindakan cepat untuk menanggulangi bencana. Kita harus menemukan salah satu dari mereka tapi orang-orang yang selamat adalah mereka yang berada di ruang kendali dan ruang utama. Jika kita temukan dia, dia pasti tahu apa yang terjadi pada mesin pesawat. Tapi pasti sulit untuk menemukan mereka yang selamat." Thomi menatap hologram yang menampilkan banyak wajah.

"Kita harus mencobanya. Walau kesempatan hidup mereka kecil, tapi kita harus mencobanya. Aku akan pergi saat suhu kembali normal. Alice beritahu aku jika suhu telah kembali normal aku akan mencari mereka lagi. Mungkin saja mereka menunggu pertolongan datang!" Krystal menatap keluar kaca.

Bahkan kaca menjadi begitu berembun dan membeku. Berapa suhu yang ada di luar sebenarnya?!

🍂🍂🍂

"Haccinnn..."

"Benar-benar dingin! Kenapa kita pergi sekarang?" Myra memeluk dirinya sendiri.

Tengah malam seperti ini mereka harus pergi dan mencari keberadaan orang-orang dari Kelompok Uranus. Tapi mengapa harus malam yang dingin ini?

"Suhunya akan naik pelan. Kita harus temukan segera mereka. Tujuan kita ke puing-puing lain! Apakah kau bisa mencium aroma seseorang?" Tanya Krystal pada Ryo.

Ryo mencobanya dan menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa mencium apapun di tempat ini. Krystal melangkahkan kakinya lagi menuju puing-puing pesawat. Mungkin seseorang terjebak disana seperti Lamia. Atau lainnya jatuh di beberapa tempat aman. Walau banyak orang yang mengalami patah tulang tapi setidaknya mereka selamat dan berhasil hidup.

"Aku tidak menyangka mereka akan mengalami hal seperti ini! Padahal aku sangat ingin memukul mereka! Tapi saat menemukan mereka, aku merasa kasian." Myra menghela nafasnya.

Tiba-tiba saja dia merasa kesal pada dirinya sendiri karena mudah merasa kasian pada orang lain.

"Haciin... Mau bagaimana lagi? Mereka jatuh dari atas sana dan pasti mereka sudah tidak berharap pertolongan datang. Apalagi saat memberi mereka makanan. Mereka sangat senang memakan makananku bahkan kepala koki sangat terharu. Ternyata makananku seenak itu!" Ryo mengusap hidungnya.

"Kau jadi sombong sekarang! Tapi jujur saja makananku memang terbaik Ryo!" Myra mengacungkan jempolnya.

"Aku juga berpikir begitu!" Krystal juga setuju akan hal itu.

Memang Ryo seorang koki yang sangat ahli sampai dia lupa bahwa umur Ryo masih sangat muda.

"To...longgg..."

Mereka berhenti berjalan dan melihat kesana-kemari mencari suara permintaan tolong. Ryo mengendus dan berlari cepat menuju pohon yang begitu besar.

"Dia disini!" Teriak Ryo.

"Dimana? Aku tidak melihat seorangpun?" Myra menerangi setiap tempat dengan senternya.

"Dia di atas!" Krystal mendongak dan menemukan seseorang yang terjebak di atas pohon.

Krystal melepaskan seragamnya dan terbang menuju seseorang di atas pohon. Dia tersenyum menemukannya yang berhasil selamat lagi. Dia harus membawanya segera pergi menuju ke pesawat untuk mendapatkan perawatan.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Krystal memegangi tangan orang itu.

"Kakiku sakit!"

"Aku akan membawamu!" Krystal menggendong orang itu cepat.

"Bagaimana yang lain?" Tanya Jacob begitu malu diperlukan seperti ini dengan Krystal.

"Beberapa orang kami temukan selamat lainnya tidak. Kami hanya menemukan beberapa orang saja. Ryo! Myra! Aku akan membawa Jacob pergi. Tunggu aku disini!" Terima Krystal.

"Oke!" Teriak mereka berdua di bawah.

"Mari pergi!" Krystal melesat pergi dengan Jacob yang menunduk dalam.

Krystal paham pasti dia juga syok saat tahu teman-temannya di kelompok harus mengalami kejadian naas ini. Pasti Jacob juga sama sedihnya dengan Lamia. Bagi Krystal, dia tidak merasakan apapun. Dia sudah mengalami hal-hal naas sebelum ini.

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang