26. Udara Bebas

31 6 0
                                    

"Krakkkk..."

Dorrr... Dorrr...

Krystal menembakkan pelurunya bertubi-tubi ke arah laba-laba yang akan menyerangnya. Dia tersenyum dan kembali fokus pada satu titik. Bagian dalam laba-laba itu adalah targetnya. Semua orang sudah pergi dari terminal ini. Walau Thomi dan Myra bersikeras untuk tinggal, tapi mereka memiliki tanggung jawab untuk menolong orang-orang masuk ke dalam pesawat.

Krystal yakin Myra dan Thomi akan bisa melakukannya. Dia akan menghadapi monster didepannya dan menunggu teman-temannya datang lagi.

"Krakkkk..."

"Mari lihat apakah kau selezat laba-laba di bumi?" Krystal memiringkan wajahnya.

"Krakkk..."

Krystal berlari secepat mungkin dan menunduk untuk menembak bagian dalam laba-laba itu.

Dorrrr...

"Krakkkk..." Tubuh laba-laba berhenti dan ambruk begitu saja.

"Laba-laba di bumi jauh lebih dan ganas darimu! Sayang sekali, aku sedang tidak ingin memakan laba-laba. Mungkin lain kali!" Krystal tersenyum.

"Krakkk..."

"Krakkk..."

Suara lain mulai terdengar saling bersahutan. Krystal menatap berbagai mata yang mulai bermunculan dari lorong. Begitu banyak dan membuat Krystal ketakutan. Laba-laba ini bukan datang sendirian! Dia bersama kawanannya!

"Sialan!"

"Krakkk..."

"Krakkk..."

Krystal mengangkat senjatanya dan menembak mereka. Tapi tidak ada satupun yang keluar dari moncong senjatanya.

"Sialan!" Krystal memegangi erat senjatanya. Tidak ada lagi amunisi di dalam senjatanya bahkan semua peluru juga telah dia habiskan.

Para laba-laba besar mulai berdatangan. Mereka menatap Krystal penuh rasa lapar dan bergerak begitu cepat. Krystal tersenyum miris, sepertinya ini benar-benar akhir untuk dirinya. Dia juga tidak memiliki alat oksigen lagi bahkan perlindungan diri juga tidak ada lagi. Hanya kedua tangannya saja. Krystal merentangkan tangannya pada laba-laba yang berdatangan. Dia sudah siap menerima kematiannya. Jika dia matipun tidak ada yang akan menangisinya.

Bukankah begitu?

"Maafkan aku teman-teman. Sepertinya kalian hanya akan bekerja bertiga lagi!"

"Krakkk..."

Pranggg...

Tubuh Krystal tertabrak dengan kaca di belakangnya. Krystal merasakan rasa sakit di punggungnya juga sesuatu yang menusuk-nusuk perutnya.

Krystal terpental dan melihat tanah bulan begitu dekat. Ternyata seperti ini tanah bukan sebenarnya. Dia tersenyum pada dua pesawat yang cukup dekat dengannya. Mereka harus segera pergi sebelum para laba-laba itu menyerang mereka.

"Krystal!" Teriak Ryo sangat keras.

Mata Krystal mengerjap beberapa kali, kenapa dia tidak melayang? Krystal mencoba bangkit dan tidak bisa menghirup apapun tapi bagaimana bisa dia baik-baik saja? Juga dia tidak melayang menyentuh tanah bulan. Dia masih berdiri di atas tanah bulan.

"Bagaimana bisa?" Krystal menyentuh rambutnya yang melayang-layang di udara.

Kenapa dia bisa bertahan di bulan yang tidak memiliki oksigen dan apapun itu? Bagaimana bisa Krystal bertahan? Kenapa?

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang