22. Terminal Bulan

30 6 0
                                    

"Kami ditugaskan untuk mengambil data dari terminal bulan. Beberapa saat yang lalu, terjadi ledakan disana dan semua orang telah dievakusi. Tapi saat kami datang dan melihat tempat itu, disana penuh dengan sarang laba-laba juga beberapa orang ditemukan terbungkus dengan nyawa mereka yang hilang. Sepertinya mereka adalah orang-orang yang tertinggal. Saat kami membawa data dan pergi, kami diserang oleh sesuatu.   Dia merusak kapal kami sampai seperti itu."

Krystal menggigit bibirnya dan melihat sinyal S.O.S yang berbunyi. Kenapa di tempat ini juga terdapat banyak hal yang berbahaya? Apa yang sebenarnya menyerang terminal bulan juga Pesawat NTS?! Bagaimana bisa ada laba-laba di bulan?

"Apakah mereka melakukan penelitian di tempat ini?" Tanya Krystal.

"Mereka melakukannya."

"Kalau begitu pasti masih banyak orang yang tertinggal. Apa anda tidak mencari keberadaan mereka?" Tanya Krystal lagi. Dia jadi teringat akan dirinya yang tertinggal di bumi dulu.

Hidup sendirian tanpa seorangpun yang menemaninya selain serangga juga hewan lain. Dia juga pernah bertemu dengan laba-laba super besar yang akhirnya dia makan walau menjadi demam beberapa hari.

"Kami sudah mencarinya tapi begitu banyak orang yang telah mati terbungkus jaring laba-laba dan kami memutuskan untuk pergi demi keselamatan semua orang." Jelas Kapten Quilon.

"Aku akan mencari sinyal S.O.S itu! Seberapa jauh tempat itu?"

"Kau ingin pergi kesana? Bagaimana jika kau bertemu hewan aneh lagi?" Thomi menggelengkan kepalanya.

"Aku pernah berada di posisi perempuan itu! Aku tidak mau menyesal. Lagipula aku pernah merasakan kematian sekali jadi tidak masalah untukku pergi walau ada banyak hewan aneh disana nanti. Perempuan itu butuh bantuan!"

"Kau akan membahayakan semua orang di tempat ini? Apakah kau tidak tahu akan hal itu?" Tanya Kapten Quilon.

"Aku tahu! Karena itu tinggalkan aku saja. Pergilah kembali ke pusat bersama data-data berharga itu. Aku juga tidak ingin membahayakan kalian! Thomi, bisakah aku mendapatkan izin darimu?" Krystal sudah sangat yakin akan keputusannya.

Dia sudah lama berjibaku dengan laba-laba besar. Bahkan jika itu bukan laba-laba mutasi, dia tetap akan pergi kesana dan menemukan perempuan itu. Dia tahu rasanya bagaimana hidup dengan menunggu pertolongan yang tidak kunjung datang dan sudah pasti akan sulit untuk datang ke tempat ini lagi. Thomi menatap Krystal dan Kapten Quilon bergantian.

"Kalau begitu mari pergi bersama! Kapten Quilon, bisakah anda mengembalikan mereka kembali ke pusat? Saya akan pergi dengan Krystal menuju terminal bulan." Thomi juga ingin membantu.

"Pergi kemana? Aku ikut!" Teriak Myra sangat siap untuk melihat alien.

"Kalian akan pergi ke tempat berbahaya itu?" Tanya Kapten Quilon.

Mereka bertiga mengangguk serempak, Kapten Quilon menghela nafasnya dan melihat ke dalam. Dia melihat mereka lagi dan mengepalkan tangannya.

"Aku juga akan pergi!"

🍂🍂🍂

"Apa itu tempatnya?" Tanya Krystal melihat terminal bulan yang begitu besar.

"Iya! Kita akan mendarat di atas terminal itu dan masuk ke dalam melewati lubang udara besar. Apakah pesawat ini akan aman bersama anak kecil itu?" Tunjuk Kapten Quilon pada Ryo yang berada di depan kemudi.

"Percayalah! Pesawat ini lebih hebat dari pesawat lainnya! Alice aku percayakan mereka padamu! Kembalilah setelah mengantarkan mereka!" Krystal memakai helm oksigennya dan melihat Alice yang menganggukkan kepalanya.

"Kita akan pergi!" Kapten Quilon memimpin jalan di depan.

Semua orang menyingkir dan membiarkan mereka untuk keluar dari pesawat. Krystal menarik nafasnya dalam-dalam, ada 4 orang dalam pencarian ini termasuk dirinya. Dia tidak masalah untuk keselamatan dirinya sendiri. Tapi ada tiga orang yang masih memiliki keinginan untuk hidup lebih lama. Sejujurnya jika misi ini gagal, Krystal tidak akan berpikir banyak. Dia tidak akan menyesalinya. Hanya saja keadaannya berbeda, misi ini harus berhasil tanpa seorangpun yang mati.

"Kita turun!" Kapten Quilon membuka pintu dan turun dari pesawat melalui tangga dengan pelan.

"Aku akan menangkap alien!" Myra turun begitu cepat.

"Kita akan menyelamatkan mereka!" Thomi begitu bersemangat untuk pergi.

"Hah... Aku ingin segera menyelesaikan ini dan tidur."

Krystal turun pelan dan melihat luasnya bulan juga terminal bulan di bawahnya. Sangat besar pantas saja banyak orang yang masih tertinggal di dalam. Pasti sulit untuk mencari jalan keluar dan bantuan yang bahkan di tempat ini tidak memiliki oksigen sama sekali. Krystal turun cepat dan melompat ke atas terminal. Mereka akan mencari sinyal itu dan orang-orang yang masih terjebak di dalam sana.

"Ryo! Tarik kembali tangga dan tutup pintunya. Segera pergi menuju pusat mengantarkan mereka. Kembalilah ke tempat ini lagi! Apa kau mengerti?" Thomi menghubungi Ryo disana.

"Iya! Aku akan segera datang menjemput kalian!"

Tangga tertarik ke atas pesawat. Thomi menganggukkan kepalanya dan mengikuti Kapten Quilon untuk membuka jalan masuk ke dalam terminal bulan.

"Apakah di dalam ada alien?" Tanya Myra di samping Krystal.

"Entalah! Mungkin kita akan bertemu alien atau hewan mutasi gen. Mari lihat nanti!" Krystal tersenyum dan berjalan pelan menggunakan baju astronotnya.

"Aku harap itu alien karena aku sangat ingin menangkapnya!"

Krystal menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Myra. Kenapa dia sangat terobsesi pada alien? Bukankah tidak mungkin alien ada di dunia ini? Hanya ada hewan dan manusia yang bermutasi karena ulah penelitian manusia sendiri. Jika saja dulu mereka tidak melakukan penelitian tentang manusia menjadi makhluk sempurna dan memiliki kekuatan lain. Maka bumi masih bisa diselamatkan.

"Di dalam penuh dengan sarang laba-laba. Kalian harus berhati-hati bahkan jaringnya lebih berbahaya jika tersentuh. Juga ada banyak mayat di dalam sana. Beberapa sudah menjadi tengkorak. Kemungkinan jaring itu bisa membuat pembusukan lebih cepat pada tubuh." Terang Kapten Quilon membuat tiga orang menatapnya takut.

Kenapa tidak katakan saja sejak tadi? Thomi meneguk ludahnya dan melihat ke dalam lubang udara yang telah terbuka lebar. Mereka hanya menuruni beribu anak tangga dan sampai ke lubang udara utama. Tapi jika ada hal-hal seperti itu. Bukankah sangat berbahaya untuk masuk ke dalam?

"Tidak apa-apa! Itu pasti ulah alien!" Myra dengan sigap masuk ke dalam tanpa rasa takut.

"Kalau begitu kita harus mempunyai banyak amunisi di dalam!" Krystal mengikuti Myra.

"Segera tutup!" Perintah Kapten Quilon.

"Hah! Ayo Thomi! Jangan takut, kau harus membuktikan bahwa kau adalah pemimpin yang baik juga dapat diandalkan! Ayo!" Thomi segera menutup pintu lubang udara setelah dia masuk ke dalam.

Semoga saja tidak ada hal-hal berbahaya di dalam sana. Thomi hanya berharap bahwa mereka dapat menemukan orang-orang yang selamat dan keluar dari terminal bulan ini. Hanya itu.

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang