40. Kelompok Terbesar

37 7 0
                                    

"NGROKKK..."

"NGROKKK..."

"Jadi..."

"NGROKKK..."

Thomi tersenyum mendengar suara dengkuran yang begitu keras di ruangan besar ini. Bahkan ini bukan tempat tidur tapi suara dengkuran itu begitu keras terdengar. Krystal menutup matanya dan bangkit tidak ingin lagi tinggal di bangunan yang sama dengan Kelompok Jupiter. Cukup sudah. Dia ingin beristirahat bukan mendengar suara mereka.

"Lakukan saja apa yang ingin kalian lakukan besok! Aku akan bekerja bersama orang-orangku!" Tallulah menatap kuku tangannya tanpa mau melihat Thomi yang sejak tadi menjelaskan rencana mereka besok tentang pemeriksaan keseluruhan.

"Apa? Bukankah aku sudah jelaskan bahwa kita semua akan sama-sama pergi ke desa?"

"Tidak! Kami akan langsung memeriksa tambang jadi kalian pergi saja kesana. Bukankah jelas? Aku ingin tidur! Hoammm..." Tallulah berdiri dan pergi meninggalkan mereka berempat.

"Sepertinya kita memang tidak bisa bekerja bersama mereka! Mari kita kembali ke Pesawat Alice saja! Aku tidak bisa tidur dengan suara dengkuran mereka." Krystal bangkit dan berjalan senang menuju pesawatnya.

"Hah... Sepertinya pekerjaan kita akan sulit!" Thomi menghembuskan nafasnya lelah.

Myra menatap kepergian Tallulah dan mengikuti teman-temannya pergi. Sepertinya sampai kapanpun mereka tidak bisa bekerja sama. Nyatanya Myra sangat ingin bekerja bersama mereka. Walau di buang secara langsung tapi bukankah dia sudah lama bersama mereka. Apakah tidak ada seorangpun yang sama sepertinya di Kelompok Jupiter? Apakah Myra terlalu berharap?

"Myra! Ayo!" Ryo menarik tangan Myra pergi.

"Iya!"

🍂🍂🍂

"Rasanya sama saja tinggal di tempat ini! Bagaimana orang-orang membedakan siang dan malam?" Tanya Ryo.

Kapan waktunya tidur dan kapan waktunya untuk bangun? Krystal sama sekali tidak tahu jawabannya juga. Tapi pasti orang-orang di desa tahu akan hal itu. Thomi berhenti di depan sebuah rumah dan mengetuk pintu beberapa kali.

"Permisi!"

"Apakah Kelompok Jupiter sudah berada di pertambangan?" Tanya Krystal.

"Mereka sudah pergi kesana! Mungkin saja mereka sedang mencari harta karun disana!" Ryo yakin Tallulah bersama lainnya mencari emas atau hasil tambang lainnya.

Planet ini dipenuhi banyak sekali kandungan yang begitu berharga. Bahkan mungkin di dalam planet ini menyimpan banyak sekali harta karun. Pantas saja semua orang senang tinggal di planet ini. Meskipun begitu, rumah orang-orang terlihat sederhana. Terbuat dari kayu dan sangat nyaman untuk ditinggali.

"Iya! Apa kalian dari Galaxy?" Tanya seorang perempuan paruh baya membuka pintu.

"Iya! Kami dari Kelompok Venus. Kami ditugaskan untuk memeriksa wilayah planet ini. Bisakah kami bertanya kepada anda?" Thomi tersenyum ramah.

"Tentu saja! Masuk! Tidak banyak orang-orang di Galaxy seperti kalian yang datang mengunjungi wanita tua ini. Duduklah dengan nyaman, aku akan mengambil minuman."

"Saya akan membantu!" Ryo berlari ke dalam.

"Saya akan membawakannya!" Myra ikut bersama Ryo.

"Mereka ini! Hah... Sepertinya rumah-rumah di tempat ini memiliki bentuk yang sangat sama. Bahkan tidak ada bedanya. Jadi siapa yang bekerja di tambang?" Tanya Krystal masuk ke dalam rumah.

Di dalam penuh dengan peralatan sederhana, tidak ada kemodernan yang terlihat jelas. Bahkan robot juga tidak terlihat. Krystal duduk dan menikmati waktunya merasakan aroma rumah. Benar-benar sebuah rumah yang begitu hangat.

"Para robot yang bekerja disana."

"Jadi bukan manusia? Lalu untuk apa mereka tinggal jika robot yang diperkerjakan?" Tanya Krystal lagi.

"Terkadang bukan hanya hidup mewah tujuan mereka datang. Tapi ketenangan dan hidup penuh kedamaian. Planet ini memiliki tingkat kriminal rendah, walau penuh area pertambangan tapi tempat ini jauh lebih aman daripada planet lainnya. Rata-rata mereka yang tinggal disini adalah lansia. Hidup di pusat akan terlalu ramai dan cepat untuk mereka."

"Sepertinya kau sangat tahu banyak Thomi! Jadi untuk apa kita datang ke desa?" Krystal tidak mengerti kenapa Thomi memilih datang ke desa daripada ke tambang. Apa yang ingin dia cari?

"Aku hanya tahu dari Alice tapi aku ingin melihat langsung pendapat mereka. Juga kita dipekerjakan untuk memeriksa apakah tempat ini sama seperti dulu atau tidak. Lagipula pertambangan akan tetap sama. Para robot yang bekerja disana dan akan dikirim melalui pesawat-pesawat ke pusat."

Krystal menganggukkan kepalanya, dia jadi paham bahwa Thomi benar-benar berdedikasi pada pekerjaannya. Dia tersenyum dan menunggu minuman datang. Dia jadi tidak ragu lagi untuk membanggakan Thomi. Dia memang bisa diandalkan untuk segala situasi yang ada.

🍂🍂🍂

"Terima kasih atas jamuannya. Maafkan kami merepotkan anda!" Thomi tersenyum.

"Tidak apa-apa! Terima kasih telah berkunjung dan mendengarkan wanita tua ini. Jaga diri kalian, datanglah kembali nanti!"

"Jaga diri anda juga! Kami permisi!" Thomi menganggukkan kepalanya.

"Sampai jumpa lagi nek!" Ryo melambaikan tangannya begitu antusias.

"Terima kasih telah membagi resep kuenya!" Myra tersenyum lebar.

Wanita paruh baya itu tersenyum dan melambaikan tangannya pada ke empat orang yang pergi meninggalkan rumahnya. Krystal sangat senang bisa memakan makanan yang begitu mirip dengan makanan neneknya dulu. Mungkin karena sudah lama tidak memakan sesuatu yang masih begitu sederhana. Rasanya dia kembali ke saat-saat itu. Saat dimana semuanya masih dia milikku dulu.

"Walau pertambangan itu jauh tapi suara aneh itu terus terdengar dari tempat itu. Menurut kalian apa yang ada disana?" Tanya Ryo.

"Mungkinkah alien?" Myra tersenyum senang dengan otot tubuhnya yang muncul.

"Tidak mungkin alien, mungkinkah itu hewan mutasi gen? Tapi bagaimana bisa hewan itu muncul di tempat orang-orang tidak melakukan uji coba? Sepertinya bukan." Krystal yakin itu hanya suara yang dihasilkan dari mesin tambang dan robot.

"Kita harus mencari tahunya sendiri. Keadaan desa juga baik-baik saja. Itu artinya hanya pertambangan yang perlu diperiksa. Sepertinya Kelompok Jupiter bisa mengatasinya. Mereka orang-orang yang kuat! Kita hanya perlu melihat saja karena pasti mereka tidak ingin kita ikut campur disana." Thomi tidak ingin membuat masalah dengan kelompok itu. Sebisa mungkin dia tidak mau melakukannya.

"Kita lihat saja! Aku juga tidak mau berurusan dengan mereka. Mereka orang yang menyebalkan!" Ryo bersinggut marah. Menghadapi orang menyebalkan sama saja dengan menghadapi penjahat seperti para perampok itu.

"Arkkkkk... Arkkkk..."

Semua orang menatap ke arah pengunungan. Apakah itu suaranya? Kenapa begitu besar sampai ke desa? Mereka berempat saling pandang dan segera masuk ke dalam pesawat. Apapun itu mereka harus mencari tahu.

"Alice! Pergi ke pertambangan!"

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang