49. Keberhasilan

37 6 0
                                    

"Auhhh..."

"Aku sangat membenci rencanamu itu! Kau tidak tahu bagaimana aku dijual seharga 300 kita ke Jiho? Kau ingat Jiho? Gila! Untungnya dia membenci darahku!" Krystal mengusap lehernya.

Saat itu benar-benar waktu yang begitu sulit bagi Krystal. Mungkin dia hanya beruntung karena darahnya tidak seenak itu. Jika tidak, mungkin dia sudah mati di tangan Jiho atau lebih parah dari itu. Krystal bergidik ngeri.

"Maafkan aku! Tapi berapa? 300 juta? Bahkan aku mendapatkan 25 juta! Jadi mereka untung 275 juta? Astaga!" Thomi mengusap dagunya.

Jadi dia ditipu?

Berapa banyak keuntungan yang mereka dapatkan? Krystal mencengkram erat baju Thomi, jadi yang dipikirkan Thomi adalah uang hasil menjual temannya sendiri? Begitu?

"Berikan uangnya padaku!" Teriak Krystal.

"Tujuan selanjutnya pusat!" Alice berbicara dan membuat Krystal melepaskan baju Thomi.

Sekarang bukan saatnya marah atau apalah itu. Mereka harus kembali dan mengantarkan orang-orang pusat terutama anak perempuan yang sedang bermain dengan Myra juga Ryo. Pasti Alister akan sangat senang mereka menemukan lagi anak perempuannya. Juga orang-orang yang berhasil diselamatkan. Bukan hanya orang-orang di dalam berkas tapi lebih dari itu. Ryo membuka seluruh sel dan mengeluarkan seluruh manusia yang diculik. Mereka juga berasal dari planet lain dan sudah pasti hal ini akan membuat planet para perampok itu mengalami ancaman yang besar.

"Tuan Alister menunggu kita di pangkalan!" Thomi melirik Krystal takut-takut.

"Hah... Dia pasti sangat ingin bertemu anaknya! Apa pangkalan?" Krystal membuka mulutnya lebar-lebar.

Pesawat masuk ke dalam pangkalan membuat Krystal segera melihat keluar jendela. Ada banyak orang yang telah menunggu kedatangan mereka. Bahkan Tuan Jinsie juga ada disana.

"Apa yang mereka lakukan?" Krystal melepaskan topengnya.

"Mungkinkah penyambutan? Aku rasa hal ini akan jadi berita besar abad ini!"

Pesawat mendarat pelan, semua orang menunggu kedatangan mereka di luar sana. Pintu pesawat terbuka dan orang-orang keluar dengan sambutan yang begitu meriah. Krystal dan lainnya saling pandang. Kenapa rasanya misi ini mereka melakukannya dengan sangat baik? Masuk ke tempat musuh dan pulang dengan selamat? Bisakah mereka berbangga diri?

"Papa!"

"Selene?" Alister merentangkan tangannya untuk anak perempuan yang berlari kencang.

"Papa!" Selene memeluk Alister begitu erat.

"Maafkan papa! Papa tidak tahu jika kau ikut dalam perjalanan itu. Maafkan papa!"

Selene memeluk Alister begitu erat dan menangis keras.

"Ayah!"

"Anakku!"

Semua orang bertemu keluarga mereka masing-masing. Krystal tersenyum dan melihat mereka yang begitu bahagia kembali pulang. Pasti banyak orang yang kehilangan keluarganya karena perampok itu juga orang kaya yang berperilaku seenaknya. Krystal mengepalkan tangannya marah. Kelompok itu memang harus dihancurkan!

"Krystal!" Tuan Jinsie menatap Krystal dengan wajah begitu cemas.

"Kenapa orang tua itu memanggilku?" Krystal keluar setelah semua penumpang turun.

"Kau baik-baik saja? Apakah kau terluka disana? Aku senang kau kembali! Apakah kalian baik-baik saja? Maafkan aku baru tahu jika Alister meminta kalian pergi ke sarang para perompak itu. Jika tahu, aku akan mengirimkan banyak orang bersama kalian!" Tuan Jinsie menatap satu persatu Kelompok Venus.

"Jika anda melakukannya saya yakin misi ini akan gagal! Misi ini berhasil karena hanya ada kami saja! Kami baik-baik saja. Jadi tolong segera kirim uang yang sangat banyak! Sepertinya kami sangat amat berhasil mengerjakan pekerjaan ini!" Krystal tersenyum lebar.

Berapa banyak uang yang akan mereka terima nantinya?

"Kita memang hebat!" Ryo tersenyum puas bahwa mereka berhasil menyelesaikan misi berat ini.

"Hmm! Aku tidak menyangka kita bisa melakukannya dan berhasil. Aku sangat takut jika kita ditangkap disana dan tidak bisa kembali lagi ke pusat. Terima kasih atas kerja keras kalian, juga aku minta maaf padamu Krystal! Maafkan aku membuatmu harus melakukan ini itu. Maafkan aku!" Thomi melepaskan kacamatanya dan mengusap matanya yang berair.

Dia sungguh takut jika pekerjaan kali ini gagal. Karena sudah pasti mereka semua tidak akan bisa selamat terutama Krystal. Thomi sangat takut. Krystal tersenyum dan memegangi tangan Thomi.

"Terima kasih juga telah membuat rencana ini Thomi! Berkatmu kami semua selamat dan kita juga mendapatkan orang bertopeng itu! Kau sudah melakukan yang terbaik!"

"Kita semua sudah melakukan yang terbaik! Kita harus bangga akan hal itu!" Myra tersenyum dan menepuk pundak Thomi pelan.

"Mereka sudah bertemu keluarga mereka. Aku senang melihatnya!" Ryo tersenyum pada Selene yang kembali pulang bersamanya papanya.

Dia juga ingin tahu, dimana papa dan mamanya berada. Tapi dia sudah lama menjadi seorang manusia mutasi gen. Walau dia paling muda di tempat ini tapi sejujurnya dia tertidur lebih awal dibandingkan lainnya. Ryo tersenyum kecil, tapi dia memiliki keluarga baru yaitu teman-temannya.

"Mari kita rayakan dengan makan enak! Tuan Jinsie yang akan mentraktir kita!" Seru Krystal.

"Kenapa aku?"

"Yah, karena anda orang kaya. Aku ingin melon!" Krystal berjalan lebih dulu.

Dia akan makan banyak hal dan beristirahat. Mungkin melakukan hibernasi karena Krystal membutuhkan banyak waktu untuk menikmati hidupnya juga melonnya! Sepertinya dia masih memiliki melon dari Chester! Melon super manis!

"Krystal!"

"Hmm?" Krystal menoleh dan menemukan Arthur bersama kelompoknya.

"Ternyata benar-benar kalian yang menyelesaikan misi ke planet itu. Bagaimana cara kalian menyelamatkan semua orang? Kalian benar-benar hebat!" Puji Arthur.

"Itu karena Thomi yang merencanakan semuanya! Kami hanya menurut saja dan berakting!" Jawab Ryo.

"Benarkah? Pantas saja pakaian kalian beragam! Apakah kalian melakukan penyamaran disana?" Tanya Arthur.

"Thomi akan menjelaskannya!" Krystal menarik tubuh Thomi.

Dia malas menceritakan bagaimana dia harus menjadi wanita yang dijual di pelelangan dan ketemu dengan Jiho. Mungkin Thomi dan lainnya lebih tahu apa yang mereka lakukan untuk menyelamatkan orang-orang yang diculik.

Krystal menatap Chester yang diam mematung. Dia mengangkat alisnya dan melihat Chester yang terus diam tanpa bergerak di tempat.

"Ada apa?" Tanya Krystal.

Brukkk...

Chester menjatuhkan mesin robot ditangannya dan mundur pelan.

"Hmm? Kenapa kau jatuhkan?" Tanya Krystal lagi.

Wajah Chester berubah menjadi begitu merah, dia mundur dan berlari begitu saja meninggalkan semua orang yang terkejut atas apa yang dilakukan Chester.

"Ada apa dengannya?" Krystal mengangkat bahunya tidak peduli. Orang gila tetap akan menjadi gila.

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang