45. Mencoba Menjadi Baik

39 5 0
                                    

"Ini untukmu! Aku membelinya tidak sengaja!"

Krystal membuka mulutnya lebar-lebar, bukankah kata Chester dia tidak sengaja membelinya? Tapi kenapa ada banyak melon super yang dia beli? Mata Krystal berubah menjadi begitu berbinar. Apakah dia harus menerimanya atau tidak?

"Aku akan mengupasnya untukmu! Ayo masuk!" Chester mendorong tubuh Krystal.

"Apa-apaan ini?" Ryo menghalangi Chester.

"Hallo! Ryo! Aku akan mengupaskan kalian melon! Bagaimana kabarmu?" Chester mengangkat tubuh Ryo.

"Hah?"

"Kau bertambah tinggi saja! Kau pasti hidup dengan baik! Aku pinjam dapurmu!" Chester menurunkan Ryo dan mengusap kepala anak itu pelan.

Ryo menggaruk telinganya dan melihat Chester yang masuk ke dalam dapur. Kenapa orang itu kian hari kian gila saja? Thomi dan Myra melihat Chester dengan wajah bertanya-tanya. Tidak biasanya Chester mau datang ke tempat ini. Menginjakkan kaki saja mungkin tidak mau apalagi mengupas melon untuk mereka. Tapi nyatanya Chester melakukannya. Dia bahkan membuat potongan kecil untuk mereka bisa makan dengan mudah.

Bukan hanya itu dia bahkan menghiasinya dengan burung buatan dari melon dan menyajikannya begitu cantik di meja. Apakah selama mereka pergi, Chester memang menjadi lebih gila lagi.

"Selamat menikmati! Apakah kau ingin minum Krystal? Aku akan menyiapkannya untuk kalian!" Chester tersenyum begitu cerah mengalahkan sinar matahari buatan di luar sana.

"Sepertinya kita harus memanggil Arthur!" Bisik Ryo.

"Aku akan memanggilnya!" Thomi melesat pergi menghubungi Arthur.

"Ada apa? Apa kalian tidak ingin mencobanya? Bukankah ini makanan kesukaanmu Krystal? Kemarilah dan duduk dengan tenang!" Chester menarik tangan Krystal dan mengambil kain untuk menutupi bajunya.

"Apa yang kau lakukan sekarang?" Krystal sudah menyerah! Menyerah kepada semua hal yang dilakukan Chester.

"Akhirnya kau berbicara padaku!"

Krystal menuatkan kedua alisnya, apa maksud Chester sebenarnya?

"Makanlah dan aku ingin berbicara denganmu!" Bisik Chester.

🍂🍂🍂

Sejujurnya Krystal sangat menikmati melon dari Chester. Melon itu memang sangat manis dan lembut. Bahkan Krystal sampai lupa berapa banyak yang dia habiskan. Kenapa Chester harus membeli melon kesukaannya itu? Kenapa?

"Aku selesai!" Krystal bangkit dan melepaskan kain penutup bajunya.

"Hah... Aku kenyang!" Ryo mengusap perutnya yang membuncit.

"Melon ini memang sangat enak! Pantas saja melon ini sulit dicari, bagaimana bisa Chester membelinya?" Tanya Thomi masih memakan melon.

Myra tersenyum dan memakan melonnya penuh penghayatan. Dia tidak tahu lagi, melon ini memang sangat enak daripada melon yang mereka beli dulu.

"Kalian memang sangat menikmatinya!" Krystal tersenyum dan pergi berjalan menemui Chester yang berada di luar rumah.

Orang itu memang menunggu disana dan tidak mau mengganggu mereka di dalam. Entah apa yang dipikirkan Chester. Anak itu memang berubah banyak.

"Ada apa?" Tanya Krystal.

"Kau sudah selesai?"

"Hmm! Apakah kau tidak mendengar perkataanku kemarin? Bukankah aku sudah katakan bahwa bagiku kau sudah mati jadi jangan ganggu aku dan teman-temanku lagi!"

"Kalau begitu aku datang karena bangkit dari kematian untuk datang padamu! Bukankah itu cukup? Apakah kita perlu berkenalan lagi dari awal? Namaku Chester Verdinan, aku seorang manusia mutasi gen dari hiu. Aku seorang laki-laki usia 25 tahun! Aku dari Kelompok Merkurius. Bagaimana denganmu nona?"

"Apa?"

"Aku sudah memperkenalkan diriku! Bagaimana denganmu?"

"Kau memang sudah gila!" Krystal menggelengkan kepalanya dan masuk kembali ke rumah tapi dengan cepat Chester menghalanginya.

Chester memeluk tubuh Krystal dari belakang dan mengeratkan pelukannya tidak membiarkan Krystal pergi lagi.

"Maafkan aku!"

"Maaf?"

"Maafkan aku! Aku sangat bersalah padamu. Lima tahun yang lalu, itu semua adalah salahku. Aku tidak benar-benar mencari keberadaanmu. Bahkan aku tidak melihat apapun selain mencari data yang tersimpan disana. Karena itu maafkan aku. Aku terlalu salah padamu, kau bisa menghukumku apa saja tapi tidak dengan membuatku menjauhimu. Aku tidak bisa melakukannya Krystal. Tolong jangan menghindariku! Jangan membuatku mati bagi hidupmu! Katakan sesuatu padaku seperti dulu. Kumohon! Maafkan aku!"

Krystal menunduk dalam dan memperhatikan tangan Chester yang memeluknya. Apakah semua itu tulus dari hati Chester?

"Apakah kau tahu seberapa banyak hal yang aku lalui? Aku harus hidup di zona merah selama berbulan-bulan, kelaparan, kehausan, dan harus memakan apa saja yang ada disana. Bahkan aku harus memakan serangga sampai dimana ledakan besar itu terjadi karena kalian. Aku ikut meledak Chester! Aku kehilangan semuanya yang kumiliki, bumiku, orang-orangku, temanku Ali, dan seorang yang kucintai Shareef. Sekarang dia hidup dengan baik bersama perempuan lain dan anak mereka. Kukira dia menungguku, tapi nyatanya tidak. Aku salah. Aku salah karena berharap setelah lima tahun lamanya semuanya akan tetap sama. Semuanya jadi berbeda! Mereka semua pergi dariku!"

"Maaf!"

"Tapi aku senang bertemu teman-temanku sekarang. Mereka sangat baik dan aku sangat ingin melindungi mereka. Aku sangat membenci orang-orang sepertimu yang selalu meremehkan mereka. Mereka adalah orang-orang yang kuat hanya saja kalian menutup mata pada kemampuan mereka. Aku ingin kalian tahu bahwa teman-temanku adalah orang-orang yang datang diandalkan!" Krystal mengepalkan tangannya.

Sekarang tujuannya sudah jelas. Dia ingin bersama teman-temannya dan melindungi mereka. Selebihnya dia hanya ingin bekerja dan menikmati hidupnya.

"Aku sudah memaafkanmu Chester! Tapi aku tidak bisa lebih dari itu. Terima kasih telah memberi kami melon tapi aku mohon dengan sangat jangan berharap apapun padaku. Aku belum bisa melupakan semuanya. Kenangan itu masih sangat membekas bagiku. Maafkan aku!" Krystal menarik tangan Chester untuk lepas dari tubuhnya.

"Apakah aku tidak bisa menjadi temanmu?" Chester memegangi erat tangan Krystal.

"Aku tidak bisa menjawabnya! Aku juga tidak tahu, mungkin sekarang tidak tapi entah nanti! Pulanglah! Aku dan teman-temanku ingin beristirahat! Sampai jumpa!" Krystal tersenyum dan menutup pintu.

Chester terjatuh dan memegangi telinganya yang memanas. Dia menahan teriakannya. Bukankah itu artinya dia bisa menjadi teman Krystal? Bukankah itu artinya dia masih memiliki kesempatan untuk dekat dengan perempuan itu?

"Arghttt... Sialan! Yessss... Hah... Kau akan jadi temanku Krystal!! Pasti!" Tunjuk Chester pada pintu.

Chester tersenyum lebar dan melompat-lompat kegirangan. Memang tidak salah dia bangun malam dan antri untuk mendapatkan melon itu.

"Untuk apa kau disini?"

"Kau sendiri?" Tanya Chester pada seseorang yang baru datang.

"Bertemu mereka!"

"Untuk apa? Ckkk... Kau juga membeli melon itu? Sepertinya aku tahu untuk siapa itu! Apakah untuk Krystal? Sayangnya aku sudah membelinya! Jadi pulanglah dan jangan ganggu mereka terutama Krystal! Mereka harus beristirahat setelah bekerja mengurus pertambangan itu. Aku peringatankan padamu, jangan mencoba mendekati Krystal. Krystal itu milikku! Pergilah Jacob! Anak sepertimu tidak pantas untuknya!" Tunjuk Chester pada bahu Jacob.

Jacob hanya diam dan membiarkan Chester berjalan melewatinya. Dia menatap melon ditangannya dan berdecak kesal.

"Ckkk... Menyebalkan!"

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang