31. Alice Penyelamat

34 7 0
                                    

"Huhuhuhu... Alice!" Krystal memeluk Alice erat.

Harusnya sejak awal mereka menggunakan Alice saja untuk pergi. Kelompok Uranus memang bukan kelompok baik. Bahkan kelompok itu lebih memuakkan dari kelompok lainnya. Krystal jadi menyesal kagum pada Lamia. Dia sama saja seperti Tallulah!

"Kita berada di Planet 406.113. Planet ini adalah planet yang memiliki ciri khas seperti bumi hanya saja keadaan planet ini sangat buruk untuk ditinggali. Air tempat ini mengandung banyak racun." Jelas Alice.

"Kenapa kau bisa tahu? Bukankah ini planet baru? Harusnya data itu tidak mungkin kau tahu Alice." Tanya Krystal.

"Mereka membawa kita kemari sedangkan mereka berada di planet baru. Sepertinya itu yang mereka lakukan pada kita. Mereka sengaja meninggalkan kita di tempat ini dan pasti kita akan mati bukan? Itu yang mereka pikirkan!" Thomi tersenyum masam.

Seandainya dia tidak meminta Alice untuk mengikuti Pesawat R.S pasti mereka akan mati dengan air yang mengandung banyak racun di tempat ini. Tapi untuk apa? Apa hanya karena mereka tidak menyukai Kelompok Venus?

"Orang-orang itu!" Myra mengepalkan kedua tangannya sampai urat ditangannya muncul.

"Aku akan memakan habis memakan mereka! Mereka harus rasanya kelaparan! Ayo pulang dan beritahu Tuan Jinsie!" Ajak Ryo sudah tidak mau lagi melanjutkan pekerjaan.

"Kita tidak bisa melakukannya, kita tidak memiliki bukti juga siapa yang akan dipercaya? Tentu saja mereka. Bagaimana jika kita pergi ke planet itu? Alice, apakah kau bisa mencari keberadaan Pesawat R.S itu?" Tanya Thomi.

"Aku sudah melacaknya mereka berada di planet baru!" Jawab Alice.

Krystal memalingkan wajahnya dan menatap langit biru di planet yang menyerupai bumi ini. Dia tidak ingin pergi tapi pekerjaan adalah pekerjaan. Bagaimanapun mereka harus menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan dengan baik!

"Aku tidak mau!" Ryo menggelengkan kepalanya.

"Kita pergi saja, aku akan menghabisi orang-orang disana!" Myra sudah sangat marah pada level atas.

"Ayo pergi ke tempat mereka. Pekerjaan kita hanya meneliti tempat itu saja, yang terpenting kita sudah tahu titik planet itu yang perlu kita lakukan adalah tidak bertemu mereka disana dan saat kita kembali nantinya ke pangkalan. Mereka pasti akan terkejut kita kembali dengan selamat. Kau bisa menghajar mereka disana Myra, kau juga bisa mencuri ikan di tempah mereka nantinya Ryo, kita akan membuat mereka menyesal meninggalkan kita!" Putus Krystal dengan wajah begitu mengerikan.

Thomi menghela nafas, percuma untuk menghentikan mereka yang sangat marah karena Thomi juga begitu. Dia juga tidak bisa memaafkan orang-orang yang selalu meremehkan mereka.

"Alice! Mari pergi!" Pinta Thomi.

"Baik!"

🍂🍂🍂

"Bukankah tempat ini mirip dengan bumi? Hanya saja ada laut yang begitu luas di tempat ini!" Krystal menatap laut yang begitu luas di bawah sana.

Tidak ada daratan yang terlihat jelas hanya beberapa pulau kecil yang masih terlihat. Semua orang melihat ke bawah sana. Laut bergulung-gulung dengan begitu ganasnya sampai mereka tidak yakin bisa turun ke bawah. Tidak ada tempat yang cukup besar untuk mereka mendarat.

"Jadi bagaimana sekarang?" Tanya Myra tidak mau turun jika hanya ada air di bawah sana.

"Alice, kau menemukan daratan terdekat?" Tanya Thomi.

"Dataran berada di selatan. Aku sedang menuju kesana!" Jawab Alice memunculkan hologram dan memunculkan peta besar.

"Jadi hanya ada satu daratan besar di planet ini bahkan itu tidak cukup besar. Hanya ada air dimana-mana." Krystal mengamati peta buatan Alice.

"Pasti banyak ikan!" Ryo mengusap mulutnya yang berair.

"Kita temukan daratan lebih dulu dan memeriksa air juga apa yang ada disana. Semoga saja kita tidak bertemu kelompok itu." Krystal memilih duduk ditempatnya dan menunggu mereka sampai ke daratan.

"Titik apa ini?" Tanya Myra menunjuk titik merah dan putih.

"Titik merah adalah milik dari Pesawat R.S sedangkan titik putih adalah pesawat ini. Mereka telah sampai di daratan lebih dulu. Apakah kita harus mendatangi mereka?" Tanya Alice.

Semua orang terdiam, hanya ada satu daratan besar dan kemungkin mereka bisa bertemu orang-orang dari kelompok itu. Dari segala aspek, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pesawat mereka yang jadi korban. Semua orang menggelengkan kepala mereka. Mereka sudah tahu apa yang bisa dilakukan pesawat itu!

Lebih baik menghindari hal buruk!

"Sinyal S.O.S! Sinyal bantuan terdeteksi!" Alice tiba-tiba berbicara.

"Hmm? Sinyal S.O.S, di tempat ini?" Krystal melihat lampu S.O.S berbunyi lagi.

"Apakah ini dari pesawat mereka?" Thomi segera memeriksa dan menemukan pesan suara.

Myra dan Ryo saling menatap dan mendekati Thomi untuk ikut mendengarkannya. Kenapa pesawat itu meminta bantuan? Memangnya siapa yang akan datang menolong mereka? Planet ini adalah planet baru dan sulit menemukan bantuan.

"Arghttt..."

"Apa-apaan ini?" Thomi mencoba mendengarkannya lagi.

"Arghttt..."

Hanya ada suara teriakan yang terdengar jelas. Thomi melirik ke arah Krystal yang sedang menatap lurus ke depan.

"Alice pergi ke pesawat itu!" Pinta Krystal.

🍂🍂🍂

Asap membumbung tinggi dari salah satu arah, semua orang terdiam ketika semakin mendekati asap itu. Nafas mereka tercekat saat melihat beberapa puing-puing pesawat yang berada dimana-mana. Pesawat Alice turun pelan dan mendarat di dekat satu badan pesawat yang besar.

"Alice bagaimana kondisi di luar!" Krystal memegangi senjatanya begitu erat.

Apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka?

"Aman. Tidak ada indikasi racun pada oksigen di planet ini!"

"Ayo keluar, kita harus temukan orang-orang yang selamat. Kemungkinan besar pesawat mereka mengalami kerusakan saat memasuki atmosfer di planet ini. Myra, bawa beberapa obat-obatan. Ryo, ayo temukan mereka!" Perintah Thomi.

"Baik!"

Mereka segera keluar dari pesawat dan melihat berbagai hal yang sangat mengerikan. Pesawat R.S begitu menjadi puing-puing bahkan hanya ada beberapa tempat yang masih utuh lainnya telah hancur lembur. Krystal menutup matanya melihat beberapa anggota tubuh seseorang.

"Astaga!" Myra memalingkan wajahnya dan melihat kesana-kemari.

Apakah seseorang berhasil selamat? Bahkan dia belum memukul mereka satu persatu. Ryo mengendus bau dan berlari secepat mungkin ke arah badan pesawat.

"Hey! Disini! Disini!" Teriak Ryo keras.

"Apakah kau menemukan seseorang?" Tanya Thomi berlari mendekati Ryo.

"Dia masih hidup! Tapi dia berada di bawah puing-puing ini. Myra! Cepat angkat! Dia masih hidup!" Teriak Ryo menunjuk puing-puing.

"Baiklah! Dimana?" Myra datang dan mengangkat puing-puing yang begitu berat. Thomi menunduk dan menemukan seseorang yang masih bernafas didalam sana.

"Lamia?" Thomi menarik tubuh Lamia cepat sebelum Myra kesulitan mengangkat puing-puing yang begitu berat.

Brukkkk...

"Lamia?" Thomi menepuk pipi Lamia pelan.

"Kakinya terluka. Ryo, temukan lagi orang yang selamat. Thomi sepertinya ini tugasmu untuk menyelamatkannya." Krystal menatap wajah Lamia yang masih tertutup.

"Aku akan mengobatinya!" Thomi membawa tubuh Lamia dan menyandarkannya pada dinding pesawat yang masih utuh.

"Ayo, Ryo! Kita cari orang-orang menyebalkan itu!"

🍂🍂🍂

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

GALAXY : Choice Of World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang