"Teh manis dinginnya satu ya, Bu" ucap Calista.
Hari ini gadis berumur 17 tahun itu kembali masuk ke sekolah setelah beberapa hari ia tak masuk. Dengan seorang diri cewe itu setia berdiri di salah satu konter kantin, dimana adanya jual es teh manis.
"Ini tehnya..." ucap seorang ibu baya meletakkan teh manis dingin itu di atas meja seraya menunggu Calista membuka dompetnya.
"Ini uangnya, Bu." Calista memberikan selembar uang berwarna ungu.
Calista membalas senyuman ibu penjual tersebut sebelum akhirnya meraih teh manis dinginnya, namun...
"Makasih." seseorang datang dan merebut teh manis itu dari tangannya.
Calista terdiam kaget. Dia menghela napas panjang kemudian membiarkan teh nya itu dibawa pergi oleh seorang cewe yang tak lain adalah Alexa.
"Pesen teh manis dinginnya satu lagi ya, Bu." ucap Calista kembali memesan.
"Oh oke, tunggu sebentar ya."
Beberapa menit berlalu dan kini teh manis dingin sudah berada di tangan Calista. Sekarang, Calista melangkah menuju bangku kantin yang kosong.
"Hah....!" gadis itu menghela napas berat.
Calista menatap ke arah depan dengan pandangan yang kosong seraya mulutnya yang terus menyeruput teh manis dingin tersebut.
Brak!
"Hei... sendiri aja nih?" seorang cowo datang dan duduk di depan Calista hingga membuat lamunan gadis itu buyar.
"Kak Nathan?" kagetnya.
Nathan tersenyum. "Kok sendirian?" tanyanya.
"Gak papa, kak. Oh iya, dimana Kia, kak?"
"Kia gak sekolah. Dia ikut keluarganya, ada acara di Surabaya."
Calista menganggukkan kepalanya saat mendengar jawaban dari kekasih Kia itu.
"Kakak kok juga sendirian?" tanya balik Calista.
"Alvaro belum balik sama Queen dari Bali, Rey sama Gema betah di Bandung, Rayen belum datang." jawab Nathan.
"Kakak tau gak, Nana kemana?"
"Tau lah. Lo gak tau?" Calista bergeleng kepala.
"Nana ke Bandung, sama Rey dan Gema."
"Mereka healing?"
"Yesss! Kamu benarrrrr...!"
"Kenapa kakak gak healing juga?"
"Gak tertarik. Gue mentingin sekolah."
Calista tersenyum dan berangguk paham. "Oh gitu..." ucap Calista.
"Gue duluan ya, Cal." pamit Nathan tiba-tiba.
"Mau kemana?"
"Ngerjain tugas."
"Kebiasaan, ngerjain di sekolah."
Nathan terkekeh sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan Calista di kantin seorang diri.
Setelah Nathan pergi, Calista kembali melamun dan menikmati teh manis dingin yang tersisa sedikit. Beberapa menit berlalu, tak ada tanda-tanda adanya datang seseorang untuk menghampiri dirinya, hingga Calista memutuskan untuk pergi dari kantin menuju ke suatu tempat.
•••
Calista memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sekolah. Dia berjalan seorang diri memasuki perpustakaan dan mencari-cari beberapa buku yang ingin dibacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVE RICH BOY
Teen FictionMelihat kedatangan mobil mewah dan motor sport setiap paginya sudah menjadi hal biasa di mata anak-anak Exavier Hight School. 5 remaja cowo tampan menjadi satu-satunya murid famous di sekolah dan banyak memiliki penggemar. Namun, satu di antaranya m...