DUG!
"Sayang... tuh kan hati-hati. Seneng boleh, tapi jangan sampe kesandung batu gitu dong..." peringat Rayen membantu kekasihnya untuk bangun dari jatuhnya.
Tak sengaja kaki kanan Calista tersandung batu kecil di depan sehingga membuatnya jatuh tersungkur. Untungnya Rayen langsung sigap membantu gadisbitu untuk bangun.
"Ih... kok malah aku yang diomeli!"
"Siapa ngomelin kamu, aku cuma ngasih tau sayang..." ujar Rayen.
"Siapa sih yang naruh batu disini!?"
"Kok malah batunyabyang disalahi."
"Terus kamu nyalahin aku, hah!?'" pekik Calista.
"Enggak sayang. Ya ampun..."
"Udah ah aku sebel sama kamu!" Calista menghentakkan kakinya ke atas tanah dan berjalan meninggalkan Rayen, tanpa memedulikan belanjaan yang banyak di pegang Rayen.
DUG!
Kedua kalinya gadis itu terkena sial. Jika tadi tersandung batu, maka sekarang gadis itu terantuk tiang di area parkiran mall tersebut.
"Ya ampun...." Rayen menepuk dahinya dengan tangan kanan. Bolehkah untuk beberapa detik saja ia tertawa? Bohong kalau ini tidak terlihat lucu. Tetapi, juga kasihan terhadap Calista.
"Tiang sialan! Siapa yang naruh disini, sih? Ngehalangin jalan aja...!" seru Calista memegang dahinya yang terantuk.
"Makannya jangan suka marah-marah. Jadi nabrak kan...?" Rayen menghampiri Calista dengan wajah yang menahan tawa.
Calista mencebikkan bibirnya. "Kamu ketawa!?" tanyak Calista.
Rayen mendelik kaget. "E-enggak." jawabnya.
"Kamu ketawa! Ih gak lucu banget tau gak!" gadis itu menampol keras lengan Rayen.
"Sini kamu!" Calista menarik tangan Rayen untuk berdiri di depan tiang yang sempat di tabraknya.
Rayen yang diajak pun berkerut dahi. "Ngapain?" tanyanya.
"Sekarang kamu jedotkan kepala kamu ke tiang ini!"
"Hah?" kaget Rayen.
"Buruan! Kamu udah ketawain aku!"
Rayen tak ingin masalah sepele ini semakin panjang dan berlarut-larut. Langsung saja ia memaju mundurkan kepalanya untuk ia tabrakkan ke tiang di depannya. Calista yang berdiri di sampingnya pun tersenyum puas dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.
"Kenapa sensi banget cewe gua hari ini?" gumam Rayen di tengah-tengah kegiatannya menabrakkan dahi pada tiang.
•••
"Habis ini mandi, terus kerjain tugasnya, ya."
"Gak disuruh juga aku bakal ngelakuinnya." sinis Calista membalas dan hanya tarikan napas panjang yang Rayen lakukan setelah mendengar kalimat itu dari sang kekasih.
Sekarang Rayen dan Calista telah sampai di depan rumah gadis itu. Langsung aja Calista keluar mobil dengan membawa semua totebag belanjaannya.
"Aku balik ya." pamit Rayen dari dalam mobil.
"Hati-hati. Makasih buat hari ini..."
Rayen tersenyum sumringah. "Sama-sama sayang." jawabnya
"Oh iya. Tunggu sebentar sayang..." Rayen keluar dari balik kemudi mobilnya dan berjalan menghoiri Calista.
"Kenapa?" tanya gadis itu.
"Aku minta izin buat ngumpul sama temen-temen boleh?" izin Rayen pada sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVE RICH BOY
Teen FictionMelihat kedatangan mobil mewah dan motor sport setiap paginya sudah menjadi hal biasa di mata anak-anak Exavier Hight School. 5 remaja cowo tampan menjadi satu-satunya murid famous di sekolah dan banyak memiliki penggemar. Namun, satu di antaranya m...