37. Final pertandingan

890 56 22
                                    

"Dimana Calista?" tanya Queen pada Nana.

Sekarang gadis bule berdarah Amerika itu telah sampai pada lapangan indoor basket SMA Permana Jakarta yang datang seorang diri lalu duduk di samping Queen, dimana Kia terdapat di sebelah Queen.

"Gak mau gue ajak ke sini." jawab Nana.

"Kok gak mau? Pertandingan udah mau dimulai, loh..." sahut Kia.

Nana bergeleng. "Dia gak mau. Uda gue bujuk juga tad." jelas Nana.

"Sekarang dimana Calista?" suara Queen kembali terdengar.

"Di toilet. Tapi gak tau kalo sekarang, siapa tahu pindah tempat."

"Iyaaa.... selamat datang di pertandingan basket SMA Permana Jakarta. Sebentar lagi kita akan menyaksikan pertandingan sengit yang akan di mainkan oleh sekolah SMA Permana Jakarta melawan Exavier Hight School!!!" suara keras dari mickrofon terdengar tiba-tiba. Tentu suara itu terdapat dari suatu ruang yang akan menjadi supporter pertandingan.

"Sebelum kita memulai pertandingan, coba kita sama-sama mendengarkan suara dari setiap suporter tim!"

"Mana suara dari SMA Permana Jakarta!????"

Teriakkan bergemuruh berhasil memenuhi ruangan indoor basket. Seluruh penyemangat SMA Permana Jakarta berkumpul menjadi satu dengan sebagian membawa balon panjang, dimana balon itu mereka tepukkan menjadi suara riuhan yang kencang.

"Widihhhh begitu bersemangat mereka. Sekarang coba kita liat suara dari Exavier. Ayo Exavier, keluarkan suara kalian, jangan mau kalah dengan SMA Permana Jakarta!"

"Mana suara dari Exavier Hight School!???"

"Huuuuuuuuuu.....!!!!"

Riuh teriakka dan tepuk tak tak kalah heboh dari SMA Permana Jakarta yang di keluarkan oleh Exavier Hight School. Mereka semua bersorak sorai begitu semangat, siap untuk mendukung tim basket mereka. Tentu suara teriakkan itu juga berasal dari Queen, Nana dan Kia. Queen yang begitu excited pun sampai mampu berteriak di telinga Nana, hingga membuat sang empu merasa pekak.

"Woahhh ahahah gak kalah heboh ternyata! Keren Exavier!"

"Oke, langsung aja sekarang kita panggilkan kedua tim ke dalam lapangan."

"Di sebelah kanan saya terdapat tim basket SMA Permana Jakarta. Dan d sebelah kiri saya terdapat tim basket Exavier Hight School!!!"

"Untuk kedua tim, silahkan masuk ke tengah lapangan!"

Sorakan heboh hingga mampu memekakkan telinga terdengar sesaat kedu tim basket dengan memakai jersey masing-masing mulai memasuki area pertandingan. Begitu terlihat cool semua pemain di atas lapangan basket sana.

"ALVAROOOO!!!" teriak Queen begitu kuat ketika matanya menangkap sang kekasih. Tentu teriakkannya itu membuahkan hasil. Alvaro melihat ke arah Queen dengan melempar senyuman termanisnya.

Lain dengan Queen, Nana justru Hay diam di tempat seraya melabaikan tangan kecil ke arah Rey, yang sejak tadi cowo itu terus tersenyum kearahnya dan turut melambaikan tangan, sebelum akhirnya kedua tangan Rey membentuk hati yang dia berikan oleh Nana. Kia menyadari itu hingga langsung menyenggol kaki Nana menggunakan tangannya.

"Cieeeee Nana... baper kiw!" ledek KIA terkekeh, tetapi Nana tak mempermasalahkan itu. Toh yang dikatakan Kia juga benar, ia baper atas perlakuan Rey.

Asik menggoda Nana, tiba-tiba paha Kia di tepuk beberapa kali oleh Queen hingga membuatnya langsung menoleh ke arah gadis India itu.

"Kenapa?" tanyanya.

"Katanya cowo lo cadangan, tapi kok turun ke lapangan?" Queen menunjuk ke arah Nathan yang berdiri tegap di samping Alvaro dengan tubuhnya yang mengenakan jersey, kompak dengan Rey, Alvaro, Eric dan Aldy.

FIVE RICH BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang