Hallo guys! Kembali lagi di Five Rich Boy...
Mana nih, pembaca setia rich boy? Masih semangat kan untuk melanjutkan membaca kisah rich boy? Ahahah... harus dong....
Etss... tapi sebelum itu, Author punya pertanyaan nih buat kalian...
Kesan kalian baca cerita ini?
•Tanggapan kalian soal Karina as Mama tiri Calista?
•Saran/kritik?Udah, segitu aja pertanyaannya wkwkwk. Bisa yuk di jawab...
Bagi yang udah jawab, oke guyss langsung aja gasss keun untuk baca!🤍Enjoy guys!
•••
"Lo nyimpan nomor gue. Kenapa lo gak balas chat gue? Gue telepon, juga gak lo angkat." Rayen menimbrung.
"Maaf..."
lagi dan lagi, hanya kata maaf yang bisa Calista katakan di depan para sahabatnya. Rich boy yang tadinya duduk di sofa, kini beranjak dari duduknya dan ikut mendekat pada Calista.
"Yaudah lah, gue juga gak peduli."
"Bacot banget lo, Ray." ujar Rey.
"Apasih..."
"Kalau lo gak peduli, lo gak bakal bawa Calista ke rumah sakit." tutur Alvaro.
"Gue cuma kasian. Kalau gue biarin, gue bisa dituduh pembunuh."
"Ya gak mungkin lah, aneh lo."
"Gue gak perlu di kasiani kak. Tapi makasih udah bawa gue ke rumah sakit. Kalau gak ada lo, gue gak tau gimana nasib gue." Calista membuka suara, yang mampu membuat Rayen terdiam seribu bahasa.
•••
Hari telah berubah menjadi siang. Mobil Dimas berhenti di loby istana rumahnya. Kakinya melenggang memasuki lantai ruang tamu, dimana saat sampai di sana, anak dan istrinya tak ia dapatkan di dalam rumah. Dimas berjalan menaiki tangga menuju lantai atas, berniat untuk mengecek anak dan istrinya di kamar.
"Seharusnya Calista sudah pulang sekolah." gumam Dimas yang mengingat jam telah menunjukkan pukul 15.20 wib.
Pintu kamar Calista terbuka lebar saat tangan kekar pria itu menekan engsel pintu dan membuka pintunya. Wajah Dimas berubah bingung dengan dahi yang berkerut, tangan kekarnnya kembali menutup pintu kamar dan melangkah menuju kamarnya dengan sang istri.
"Mas Dimas?!"
"Dimana Calista?" Dimas menyodorkan pertanyaan ketika masuk ke dalam kamarnya. Saat ke kamar anak gadisnya tadi, dia tidak menemukan Calista disana.
Karina yang sejak tadi sibuk memakai kutek merah mudanya pun dibuat kaget oleh kedatangan Dimas. Langsung wanita baya itu menutup kemasan kuteknya dan menghampiri Dimas yang menggunakan jas hitam.
"Kok udah pulang, katanya masih lima hari lagi?" tanya Karina.
Beberapa hari lalu memang Dimas pergi keluar kota untuk menyelesaikan tugas kantornya dan berkata bahwa ia akan sedikit lama pulang. Kemarin, Karina baru saja melakukan sambungan telepon dengan Dimas dan bertanya kapan suaminya itu pulang. Ya, Dimas mengatakan bahwa dia kana pulang 5 hari lagi. Lalu, kenapa sekarang pria ini pulang lebih awal?
"Iya, beberapa tugas aku handle minggu depan."
"Dimana Calista? Mas liat ke kamarnya kok kosong, harusnya dia udah pulang sekolah kan?" pertanyaan yang sama kembali keluar dari mulut Dimas, seraya pria itu membuka jasnya dan menaruh di atas kasur king size.
Karina terdiam. Jawaban apa yang harus dia katakan pada suaminya? Tak mungkin ia mengatakan kalau Calista di rumah sakit. "Gue bilang apa nih, mati gue." lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVE RICH BOY
Teen FictionMelihat kedatangan mobil mewah dan motor sport setiap paginya sudah menjadi hal biasa di mata anak-anak Exavier Hight School. 5 remaja cowo tampan menjadi satu-satunya murid famous di sekolah dan banyak memiliki penggemar. Namun, satu di antaranya m...