27. Kepulangan Ayah dan Bunda

1K 60 63
                                    

HALLOOOOOO........!!!😻👋🏻
Author telah kembali dengan membawa sejuta keceriaan dan kebahagian yang siap membuat kalian kembali di landa kemarahan, kebencian, dan ketidak sukaan terhadap mereka si tokoh Five Rich Boy...

Bukan sama mantannya si Dia ya, upss... 🫢

Gimana-gimana, ada yang kangen Five Rich Boy, gak?
Karena Author tidak tenang dan perasaan begitu gundah gulana, karena memikirkan readers" guehhhh yang setiap hari selalu memenuhi isi notifikasi. Akhirnya Author memutuskan untuk UP....! 🙀🛐

Sebelum itu, kalian harus memberikan :
•Saran
•Kritik

Saya membutuhkan itu karena agar membuat saya tahu dimana letak kesalahan saya dalam membuat Alur...😁
Siapa tahu ada yang kurang gitu ya kan....

Okelah, langsung aja ke ceritanya. Karena kalo Author terus ngebacot panjang lebar, pasti buat kalian bosen...

Ya kan? Ya kan? Iyalah...!
Bohong dosa loh!🫣

•••

Suara pintu tertutup pelan terdengar dikala Rayen menutup pintu apartementnya. Cowo itu menghela napas sebelum akhirnya berbalik badan untuk melangkah sepenuhnya masuk ke ruang tamu apartement.

"Bunda? Ayah?!" pekiknya terkejut.

Seorang wanita dan laki-laki baya tampak duduk serasi di sofa dengan mengulas senyuman terbaiknya, menatap penuh kasih sayang ke arah Rayen yang nyatanya cowo itu masih terdiam di tempat dirinya berdiri.

GREP!

Rayen mengacir berlari ke pelukan dua orang manusia yang paling dia rindukan. Hampir dua tahun ditinggal, wajar membuat remaja cowo berumur 17 tahun itu merindukkan sosok Ayah dan Ibunya.

"Kenapa gak kasih kabar Rayen kalau pulang ke Indo?" tanya cowo itu seraya melepaskan pelukannya.

Nilam Paramita as Bunda Rayen, wanita baya itu tersenyum lebar. "Sengaja, kita mau bikin surprise..." katanya seraya mengacak-acak rambut indah anak semata wayangnya.

"Gimana kabar kamu, nak?" tanya Fandi Firmansyah selaku Ayah dari Rayen Andera.

"Alhamdulillah baik, Yah. Kalau Ayah sama Bunda gimana?"

"Kita baik, nak."

"Oh iya, kok Bunda sama Ayah bisa masuk ke apart Rayen?" tanya Rayen bingung, karena seingatnya ia telah mengangganti sandi apartementnya.

"Bisa dong."

"Oh Ray tau, pasti di kasih tau Clay? Ya kan?" Fandi dan Nilam tertawa serentak ketika mendengar penutuan anaknya itu.

"Ahahah iya..."

Rayen berdecak kesal. Clay selalu saja tau sandi apartementnya. "Udahlah gak usah kesel gitu dong mukanya. Clay kan niatnya baik..." ujar Nilam mengelus kepala anaknya yang kini remaja cowo itu duduk di antara kedua orang tuanya.

"Gimana gak kesel, Bun. Clay selalu tau sandi apartement aku."

"Yang penting kan dia gak nyebarkan sandi kamu ke publik. Coba kamu liat, ada gak dia bawa temen-temennya ke apart kamu, enggak kan?" sahut Fandi.

"Enggak sih..."

"Nah... kan berarti Clay bisa menjaganya."

"Udah jangan di tekuk gitu dong mukanya. Gak senang kamu, Bunda sama Ayah pulang?" tanya Nila.

"Seneng lah, pake nanya Bunda ih..." Rayen melemparkan tubuhnya, masuk ke dalam dekapan sang Bunda. Jujur ia sangat merindukan pelukan hangat ini.

"Gimana kamu sama Shelfa, ada kemajuan?" ceplos Fandi tiba-tiba yang membuat Rayen melepaskan pelukannya dari sang Bunda.

FIVE RICH BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang