"Ni buat lo." Gema memberikan sebungkus dimsum pada Calista.
Calista kalah pada pertahanannya untuk segera kembali rumah. Karena terus di tahan Rayen untuk tidak pulang, akhirnya dengan keterpaksaan Calista menetap di sana bersama rich boy. Gadis itu duduk di sofa tunggal sedangkan empat cowo sekawan itu di sofa panjang.
Masing-masing dari mereka telah memegang satu bungkus dimsum. Lain dengan Nathan yang memegang dua bungkus dimsum, sedangkan Rey hanya bisa melihat mereka memakan makanan lezat itu, sebab Rayen yang tak memperbolehkannya untuk makan dimsum, mengingat sausnya yang pedas dan Rey belum boleh untuk makan makanan pedas.
"Buat gue!" seru Gema merampas satu dimsum milik Nathan.
"Punya gue!"
"Gak ada. Udah punya gue sekarang." seru Gema.
"Kayak anak kecil lo berdua." ujar Alvaro sembari menuangkan kuah saus di atas dimsum.
Lain dengan Nathan, Gema yang bertengkar serta Alvaro yang sibuk menyaksikan pertengkaran itu, Rayen dan Calista justru nampak serasi. Sepertinya orang-orang akan tidak percaya jika keduanya benar tidak memiliki hubungan khusus. Calista memang duduk di sofa tunggal dan Rayen di sofa panjang samping Alvaro, tetapi di samping kanannya ia begitu dekat dengan Calista karena ia duduk di paling pinggir sofa.
Begitu asik keduanya melakukan ritual membuka bungkus dimsum bersama. Rayen dengan kejantlelannya membantu Calista untuk membuka bungkus kuah saus dimsum kemudian di tuangkan di atas dimsum tersebut. Nyatanya Rey sejak tadi sadar dengan gerak gerik sepasang manusia ini, tetapi ia hanya diam saja dan diam-diam tersenyum. Pasalnya sangat langkah untuk melihat Rayen begitu peduli dengan seorang perempuan.
"Thanks kak." jawab Calista seusai Rayen menuangkan kuah saus dimsum miliknya.
"Hmmm..." jawabnya hanya berdehem ria.
"Fiks kalian pacaran!" seru Alvaro tiba-tiba. Rupanya sejak beberapa menit terakhir, Alvaro, Nathan dan Gema sadar akan perlakuan Rayen terhadap Calista.
"Berisik! Makan aja sono." seru Rayen.
"Yaelah, kalau beneran pacaran juga gak papa."
"Lo baper? jangan harap lo jadi cewe gua" seru Rayen pada Calista tiba-tiba dan membuat gadis itu terbelalak kaget. Apa maksudnya coba?
"Dih. Nanti nelen ludah sendiri...." ujar Gema.
"Gak akan."
"Udah. Kasian anak orang tertekan sama lo pada." Rey menyaut dari atas ranjang rumah sakit.
Calista sama sekali tak ada niatan untuk mengubris semua ucapan yang di lontarkan oleh rich boy. Lebih baik ia memilih untuk menghabiskan dimsum miliknya dengan sangat lahap. Tahu bahwa mereka tak di respon olehnya, alhasil rich boy ikut diam dan makan dimsum milik mereka dengan asiknya.
"Kak, gue boleh nanya gak?" tanya Calista di tengah-tengah mereka makan.
"Boleh. Mau tanya apa?" Alvaro yang menyauti.
"Kak Rey kecelakaan apa, kok bisa?"
"Lo tau Rey di sini karena kecelakaan dari siapa?" tanya Nathan.
"Kak Rayen." Nathan yang mendengar hanya berangguk ria saja kemudian lanjut memakan dimsumnya.
"Rey kecelakaan nabrak truk karena balapan sama gue kemaren."
"Ya ampun. Kalian sering balapan?" Alvaro mengangguk sekali.
"Tapi cuma gue sama Rey aja. Cowo lo enggak kok, tenang aja." ujar Alvaro yang membuat Calista mengernyitkan dahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVE RICH BOY
Teen FictionMelihat kedatangan mobil mewah dan motor sport setiap paginya sudah menjadi hal biasa di mata anak-anak Exavier Hight School. 5 remaja cowo tampan menjadi satu-satunya murid famous di sekolah dan banyak memiliki penggemar. Namun, satu di antaranya m...